mendukung hasil penelitian Sembiring 2005 dan Sitepu 2010 yang menemukan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan. Sembiring 2005 menemukan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan dengan nilai t hitung sebesar 2,544 dan nilai signifikansi 0,012 0,05.
Sitepu 2010 menemukan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai t
hitung sebesar 2,0395 dan nilai signifikansi 0,045 0,05.
b. Kepemilikan Saham Publik
Teori stakeholder menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi kepentingannya sendiri, tapi juga harus memberikan manfaat
bagi stakeholdernya pemegang saham, kreditor, supplier, konsumen, pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain. Publik sebagai salah satu stakeholder juga
wajib mengetahui tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Sebagai salah satu stakeholder, peran publik sebagai pemegang saham bisa
menjadi salah satu dorongan perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan. Semakin besar kepemilikan
saham oleh publik dalam suatu perusahaan, maka semakin besar pula tanggung jawab perusahaan untuk mengungkapkan tanggung jawab sosialnya Marpaung,
2009. Hasibuan 2001 menyatakan bahwa rasio kepemilikan publik yang tinggi
diprediksikan akan melakukan tingkat pengungkapan sosial yang lebih, hal ini
Universitas Sumatera Utara
dikaitkan dengan tekanan dari pemegang saham, agar perusahaan lebih memperhatikan tanggung jawabnya terhadap masyarakat. Dikaitkan dengan
pengungkapan tanggung jawab sosial, semakin tingginya rasio kepemilikan saham yang dimiliki masyarakat umum pada suatu perusahaan maka masyarakat yang
berperan sebagai pemegang saham akan menekan pihak perusahaan agar perusahaan lebih memperhatikan tanggung jawabnya terhadap masyarakat.
Berdasarkan penelitian ini, melalui analisis uji t, kepemilikan saham publik yang diproksi dengan rasio kepemilikan saham publik tidak menunjukkan
pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai t = -0,128 t 1,699 dan p = 0,
899 p 0,899 0,05. Hal ini berarti tinggi rendahnya rasio kepemilikan saham pubik pada suatu perusahaan tidak
mempengaruhi luaas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Marpaung 2009 yang
menemukan kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sosial pada laporan tahunan. Marpaung 2009 menemukan kepemilikan saham
publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sosial pada laporan tahunan dengan nilai t hitung sebesar 1,258 dan signifikansi sebesar 0,217 0,05.
c. Kepemilikan Institusional