dikaitkan dengan tekanan dari pemegang saham, agar perusahaan lebih memperhatikan tanggung jawabnya terhadap masyarakat. Dikaitkan dengan
pengungkapan tanggung jawab sosial, semakin tingginya rasio kepemilikan saham yang dimiliki masyarakat umum pada suatu perusahaan maka masyarakat yang
berperan sebagai pemegang saham akan menekan pihak perusahaan agar perusahaan lebih memperhatikan tanggung jawabnya terhadap masyarakat.
Berdasarkan penelitian ini, melalui analisis uji t, kepemilikan saham publik yang diproksi dengan rasio kepemilikan saham publik tidak menunjukkan
pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai t = -0,128 t 1,699 dan p = 0,
899 p 0,899 0,05. Hal ini berarti tinggi rendahnya rasio kepemilikan saham pubik pada suatu perusahaan tidak
mempengaruhi luaas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian Marpaung 2009 yang
menemukan kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sosial pada laporan tahunan. Marpaung 2009 menemukan kepemilikan saham
publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sosial pada laporan tahunan dengan nilai t hitung sebesar 1,258 dan signifikansi sebesar 0,217 0,05.
c. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional dapat menjadi pendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial Novita dan Djakman, 2008.
Semakin besar kepemilikan institusional pada suatu perusahaan diharapkan pihak institusional dapat bertindak sebagai monitor pencegahan terhadap pemborosan
Universitas Sumatera Utara
yang dilakukan oleh manajemen juga diharapkan membuat semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan. kepemilikan institusional dapat menjadi
pendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial Novita dan Djakman, 2008
.
Kepemilikan institusional umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan. Hal ini berarti kepemilikan
institusi dapat menjadi pendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial. Dikaitkan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial,
semakin tingginya rasio kepemilikan institusi pada suatu perusahaan maka masyarakat yang berperan sebagai pihak yang akan memonitor pihak manajemen
perusahaan dan mendorong untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial.
Berdasarkan penelitian ini, melalui analisis uji t, kepemilikan institusional yang diproksi dengan rasio kepemilikan institusional tidak menunjukkan pengaruh
signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan nilai t = -0,340 t 1,669 dan p = 0,
736 p 0,736 0,05. Hal ini berarti tinggi rendahnya rasio kepemilikan institusional pada suatu perusahaan tidak
mempengaruhi luas pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian ini juga berhasil mendukung hasil penelitian Novita dan Djakman
2008 dan Nurkhin 2009 yang menemukan hasil yang sama dan menyatakan hasil tersebut di atas mencerminkan bahwa kepemilikan institusi yang terdiri dari
perusahaan perbankan, asuransi, dan dana pensiun di Indonesia belum mempertimbangkan tanggung jawab sosial sebagai salah satu kriteria dalam
melakukan investasi, sehingga para investor institusi ini juga cenderung tidak
Universitas Sumatera Utara
menekan perusahaan untuk mengungkapan CSR secara detail menggunakan indikator GRI dalam laporan tahunan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menganalisis dan melakukan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti memberikan empat kesimpulan.
1. Penelitian ini memberikan hasil bahwa ukuran dewan komisaris,
kepemilikan saham publik dan kepemilikan institusional secara bersama-sama atau simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009.
2. Penelitian ini memberikan hasil bahwa secara parsial, ukuran dewan
komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2009. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,011 lebih kecil dari 0,05.
3. Penelitian ini memberikan hasil bahwa secara parsial kepemilikan
saham publik tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2009. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,899 lebih besar dari 0,05.
4. Penelitian ini memberikan hasil bahwa secara parsial kepemilikan
institusional tidak berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung
Universitas Sumatera Utara