upaya timbal balik atas penguasaan sumber-sumber sosial oleh perusahaan. Selain itu, tujuan akuntansi pertanggungjawaban sosial yang
diterapkan dapat dicapai oleh perusahaan dan membawa dampak yang positif bagi perusahaan.
B.  Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial  perusahaan  Corporate Social Responsibility adalah suatu kewajiban bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan semua
kegiatan operasional dan non operasional perusahaan dan akibatnya terhadap sosial dan lingkungan sekitarnya.  CSR sangat berkaitan  dengan
proses  pembangunan berkelanjutan,  maksudnya seluruh kegiatan operasional dan non operasional perusahaan tidak hanya untuk memenuhi
dan memperoleh keuntungan dari aspek finansial saja, tetapi juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungan sekitarnya.
Pengimplementasian CSR yang dilakukan perusahaan terhadap
lingkungannya  dapat berupa  peningkatan kesejahteraan pegawai dengan peningkatan gaji dan tunjangan lainnya. Pemberian bantuan terhadap
korban bencana alam, pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi, serta berusaha agar kegiatan produksinya tidak menyebabkan kerusakan
linkungan. Pengungkapan tanggung jawab sosial diukur dengan proksi corporate
social  responsibility disclosure index  CSRDI  berdasarkan  Global Reporting Initiatives GRI yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
Universitas Sumatera Utara
dari website www.globalreporting.org.  Indikator GRI terdiri dari 3 fokus pengungkapan, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial sebagai dasar
sustainability. Pengukuran CSRDI mengacu pada penelitian Sayekti dan Wondabio dalam Ahmad Nurhkin 2009, yang menggunakan content
analysis  dalam mengukur variety  dari CSRDI. Pendekatan ini pada dasarnya menggunakan pendekatan dikotomi yaitu setiap item CSR dalam
instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor dari setiap item  dijumlahkan untuk
memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan.
C.  Teori Stakeholder
Teori  stakeholder  mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun harus mampu
memberikan manfaat bagi stakeholdernya.  Keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder
perusahaan tersebut Ghozali dan Chariri, 2007. Teori  stakeholder digunakan sebagai dasar untuk menganalisis kelompok-kelompok yang
mana perusahaan harus bertanggung jawab Moir, 2001. Definisi stakeholder  menurut Freeman 1984 dalam Moir 2001 adalah “setiap
kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi”.
Universitas Sumatera Utara
D. Sisi Internal Perusahaan inside stakeholders