Penelitian Terdahulu Kepemimpinan URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Retno Prasetyorini 2003 melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Kepemimpinan Situasional dan Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru SLTP Negeri Se Kota Samarinda”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa: 1 Terdapat hubungan positif antara kepemimpinan situasional X1 dengan kinerja guru Y dengan koefisien ry1 = 0,0870 dan persamaan regresi Yˆ=12,952+0,789X1; 2 Terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi X2 dengan kinerja guru Y dengan koefisien ry2 =0,810 dan persamaan regresi Yˆ=16,373+0,665X2; dan 3 terdapat hubungan positif antara kepemimpinan situasional X1 dan Motivasi Berprestasi X2 secara bersama–sama dengan kinerja guru Y dengan koefisien ry1.2 = 0,892 dan persamaan regresiYˆ =9,197+0,552X1 +0,262X2. Ulfa Maulida Nur 2010 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Situasional Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan Jalan S. Parman No 77 Medan. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan sebesar 0,830 atau sangat kuat antara perilaku kepemimpinan situasional terhadap kinerja. Dari hasil uji determinan maka pengaruh perilaku kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan sebesar 68,89, sehingga ada pengaruh antara perilaku kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan dengan hipotesis Ha positif dapat diterima.

B. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor-faktor intern maupun faktor-faktor ekstern Winardi, 2000:47. Robbins 2007:49 mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan. Menurut Stoner dalam Handoko 2003:294 kepemimpinan manajerial didefenisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang berhubungan tugasnya. Ada tiga imlikasi penting dari defenisi tersebut: Pertama, kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut. Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok membantu menemukan statuskedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua kuliatas kepemimpinan seseorang akan menjadi tidak relevan. Kedua, kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang di antara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan- kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung. Ketiga, selain dapat memberiakn pengarahan kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.

C. Pendekatan-Pendekatan Studi Kepemimpinan