Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16. Febuari, 2011 Pada Tabel 4.11 dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha 0,872 lebih besar dari 0,8. Dengan demikian, kuesioner penelitian dinyatakan reliabel, sehingga dapat disebarkan kepada responden yang terpilih untuk dijadikan instrumen dalam penelitian ini.

C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorov Smirnov.

a. Pendekatan Grafik

Pada uji ini keputusan yang diambil adalah apabila pola-pola terletak di sepanjang garis diagonal, maka sebaran data dinyatakan normal. Pengujian Normalitas P-P Plot dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Pengujian Normalitas P-P Plot Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 Febuari, 2011 Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat titik-titik mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk lebih memastikan data berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov- Smirnov.

b. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Pada uji ini keputusan yang diambil adalah apabila sig 0,05 maka distribusi data bersifat normal dan apabila sig 0,05 maka distribusi data tidak normal. Uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.12. Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,249 yang lebih besar dari 0,05 0,249 0,05 yang berarti bahwa variabel residual berdistribusi normal. Tabel 4.12 Uji Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N 69 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.70930295 Most Extreme Differences Absolute .087 Positive .087 Negative -.087 Kolmogorov-Smirnov Z .725 Asymp. Sig. 2-tailed .670 Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 Febuari, 2011 Berdasarkan Tabel 4.12 diperoleh nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,670 atau lebih besar dari 0,05 0,670 0,05 yang berarti bahwa variabel residual berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas yang dapat diuji dengan menggunakan pendekatan grafik dan pendekatan statistik.

a. Pendekatan Grafik

Pada uji ini keputusan yang diambil adalah apabila titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dengan Scatterplot dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 Febuari, 2011 Gambar 4.2 memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.

b. Pendekatan Statistik Tabel 4.13

Uji Glejser Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.681 1.862 -.366 .716 Instruksi .054 .078 .085 .699 .487 Konsultasi .179 .101 .222 1.776 .080 Partisipasi -.067 .090 -.098 -.737 .464 Delegasi .002 .043 .006 .046 .964 Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 Febuari, 2011 Pada Tabel 4.13 menunjukkan tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 Sig0,05. Jadi dapat disimpulkan model ini tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variante Inflation Factor VIF dengan pengambilan keputusan sebagai berikut: a. Tolerence value 0,1 atau VIF 5 = terjadi multikoliniearitas b. Tolerence value 0,1 atau VIF 5 = tidak terjadi multikoliniearitas Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1Constant 12.083 3.482 3.470 .001 Instruksi -.264 .145 -.197 -1.821 .073 .988 1.012 Konsultasi .694 .189 .407 3.682 .000 .947 1.056 Partisipasi .097 .169 .068 .575 .568 .830 1.205 Delegasi .146 .080 .211 1.836 .071 .875 1.143 Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16.0 Febuari, 2011 Pada Tabel 4.14 memperlihatkan nilai Tolerance 0,1 dan VIF 5 pada semua variabel independen, dengan demikian data tidak terkena multikolinearitas. Hal ini berarti pada variabel independen yaitu Instruksi, Konsultasi, Partisipasi dan Delegasi tidak terdapat hubungan linear sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel sehingga model regresi layak digunakan.

D. Analisis Regresi Linear Berganda 1. Pengujian Koefisien Determinasi R