Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

Jenis wawancara menurut Eastberg melalui Sugiyono, 2014: 73 ada tiga yaitu 1 wawancara terstruktur, 2 wawancara semiterstruktur, dan 3 wawancara tak berstruktur. Penelitian ini menggunakan wawancara semiterstruktur, yaitu peneliti meminta narasumber untuk mengemukakan pendapat dan ide-idenya. Saat melakukan wawancara ini, peneliti membawa alat bantu agar informasi yang diperoleh dapat terekam dengan baik. Alat bantu yang digunakan yaitu buku catatan, kamera, dan handphone untuk merekam informasi dari narasumber. Narasumber dalam penelitian ini adalah pihak yang berhubungan dengan tari Sari Tunggal di Bangsal Kasatriyan, Keraton Yogyakarta dan tari klasik gaya Yogyakarta. Pihak tersebut yaitu : a. Ibu Theresia Suharti atau KRT Pujaningsih selaku guru di Bangsal Kasatriyan. b. Ibu Sri Kadarjati atau KRT Kusumaningrat selaku guru di Bangsal Kasatriyan dan guru sanggar Suryo Kencono. c. Ibu Siti Sutiyah atau KRT Dwijo Sasmintamurti selaku guru di Bangsal Kasatriyan. d. Ibu Titik Agustin selaku guru di Bangsal Kasatriyan dan dosen jurusan Pendidikan Seni Tari Fakultas Bahasa dan Seni UNY. e. Ibu Angela Retno Nooryastuti selaku guru di Bangsal Kasatriyan. f. Ibu Veronica Retnaningsih atau MW Murtiharini selaku guru di Bangsal Kasatriyan dan guru Krida Beksa Wirama KBW. g. KRT Condrowasesa selaku guru di Kawedanan Hageng Punokawan Krida Mardawa.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan bukti dari suatu peristiwa yang sudah berlalu dan diabadikan untuk dijadikan data untuk masa yang akan datang. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono: 2012. Peneliti menggunakan bahan-bahan dokumentasi yang berupa tulisan mengenai tari Sari Tunggal, catatan ragam tari putri klasik gaya Yogyakarta, foto proses pembelajaran tari Sari Tunggal baik sebelum menari, saat menari, maupun ketika selesai menari. Dokumentasi lain berupa catatan hasil wawancara dengan narasumber yang digunakan sebagai pelengkap dari teknik pengumpulan data berupa observasi.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam metode kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Sebelum terjun ke lapangan untuk mencari data, peneliti harus benar-benar memahami metode kualitatif, menguasai teori, dan wawasan dari bidang yang akan diteliti, serta mengetahui keadaan lapangan. Namun setelah fokus penelitian semakin jelas, data yang diperoleh dapat menjadi pelengkap dari hasil observasi, wawancara mendalam, maupun dokumentasi. Hal ini disebabkan karena data yang dicari dalam penelitian kualitatif merupakan hal yang belum pasti namun bersifat sementara, karena data yang diperoleh dapat berkembang dan berubah setelah diteliti.