Sampel Populasi dan Sampel

45 sumber tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Teknik penelitian yang digunakan adalah dengan metode food recall 24 jam yang dibantu dengan metode wawancara. Metode food recall 24 jam adalah cara mengingat kembali atau mengungkapkan kembali semua makanan yang dikonsumsi sebelumnya Nyoman Supariasa, 2001: 92. Penggunaan metode food recall 24 jam ini data yang dihasilkan lebih cenderung bersifat kualitatif, maka untuk mendapatkan data kuantitatif perlu adanya ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat URT sendok, gelas, piring atau ukuran lainnya yang biasa dipergunakan sehari- hari. Prinsip dari metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis makanan dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Dalam pengukuran recall tidak hanya dilakukan satu kali 1 x 24 jam, karena apabila pengukuran dilakukan satu kali maka data yang diperoleh kurang representative untuk menggambarkan kebiasaan makanan individu. Langkah- langkah dalam pelaksanaan recall 24 jam sebagi berikut: 1. Responden mencatat kembali semua makanan yang dikonsumsi dalam ukuran rumah tangga URT selama kurun waktu 24 jam yang lalu. Peneliti membantu responden mengingat apa yang dimakan, perlu diberi penjelasan waktu kegiatannya seperti waktu baru bangun, setelah sembahyang, pulang dari kerja atau beraktivitas, sesudah tidur siang. Selain dari makanan utama, makanan kecil atau jajanan juga dicatat, termasuk juga dalam mengkonsumsi tablet yang mengandung vitamin dan mineral juga dicatat serta adanya pemeberian tablet atau kapsul vitamin A. 46 2. Peneliti menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar Konsumsi Bahan Makanan DKBM. 3. Peneliti membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang dianjurkan DKG atau Angka Kecukupan Gizi AKG untuk Indonsia. Sebelum pelaksanaan recall 24 jam berlangsung perlu adanya persiapan kousioner sebelumnya sehingga penelitian berjalan dengan terarah menurut urutan waktu dan pengelompokan bahan makanan. Urutan waktu makan sehari dapat disusun berupa, makan pagi, makan siang, makan salam, selingan atau snack.

a. Pengukuran TKE dan TKP

Pengukuran Tingkat Konsumsi Energi TKE dan Tingkat Konsumsi Protein TKP dilakukan dengan cara mengkonveksikan masing-masing jenis konsumsi pangan yang diperoleh melalui recall dalam satuan gram per hari. Secara umum rumus yang dipergunakan untuk mengetahui kandungan zat gizi konsumsi makanan yang berasal dari pangan yang beragam adalah: Ket : KGij : kandungan zat gizi I dari bahan makanan j dengan berat B gram Bj : berat badan makanan yang dikonsumsi gram Gij : kandungan zat gizi I dalam 100 gram BDD bahan makanan j. BDDj : persentase bahan makanan j yang dapat dimakan BDD. Sumber : Rizqie Auliana 1999: 57 Konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila memiliki ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan, kebutuhan energi

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Medan Johor

11 124 97

Konsumsi, Status Gizi dan Kesehatan Masyarakat Vegetarian dan Nonvegetarian di Bali

0 5 323

Hubungan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, dan Kesesuaian MP-Asi Terhadap Status Gizi Balita di Desa Bulu Polokarto Sukoharjo

0 2 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI PENGASUH DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DAN STATUS GIZI BATITA Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi Pengasuh dengan Tingkat Konsumsi Energi Protein dan Status Gizi Batita di Wilayah Puskesmas Undaan Kabupaten Kudus.

0 2 18

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU II KABUPATEN Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

0 2 12

SKRIPSI Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu Ii Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN Hubungan Tingkat Depresi Dengan Tingkat Konsumsi Energi,Protein dan Status Gizi Lanjut Usia Di Panti Wreda Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Depresi Dengan Tingkat Konsumsi Energi,Protein dan Status Gizi Lanjut Usia Di Panti Wreda Surakarta.

0 1 4

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN Hubungan Tingkat Depresi Dengan Tingkat Konsumsi Energi,Protein dan Status Gizi Lanjut Usia Di Panti Wreda Surakarta.

0 1 14

kecukupan Asupan Gizi remaja Vegetarian dan Non Vegetarian di Yayasan Sri Sathya Bali Tahun 2011.

0 0 9