Klasifikasi Status Gizi Status Gizi

29 zat gizi dalam tubuh cukup atau kurang. Untuk mengetahui tingkat konsumsi gizi, penilaian konsumsi pangan biasanya dilakukan terhadap makanan yang dikonsumsi dengan satuan per orang, per hari, per kapita. Secara umum konsumsi pangan satu hari merupakan penjumlahan dari makan pagi, siang, malam dan makanan selingan dalam ukuran waktu 24 jam. Penilaian konsumsi pangan dapat dilakukan dengan cara survei terhadap konsumsi pangan suatu individu atau suatu keluarga. Survei konsumsi pangan termasuk salah satu metode tidak langsung dalam penilaian status gizi. Survei konsumsi pangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsumsi pangan seseorang, keluarga atau kelompok orang, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Pengelompokan bahan makanan dapat berupa bahan makanan pokok nasi, gandum, jagung. Sumber protein hewani susu, telur dan hasil olahannya. Sumber protein nabati kacang-kacangan sayuran dan buah- buahan. Pengolahan data konsumsi pangan yang dikumpulkan harus sama untuk tiap jenis konsumsi, yaitu gram per hari, karena satuan kecukupan gizi adalah per hari, selanjutnya penilaian konsumsi pangan dalam satuan gram per-hari tersebut dikonversikan menjadi satu atau lebih zat gizi sesuai dengan tujuan penilaian Ari Istiany, 2013: 33.

D. Vegetarian

1. Pengertian Vegetarian

Kata vegetarian berasal dari bahasa Latin yaitu vegetus yang artinya aktif, kuat, dan bergairah. Kemudian ditetapkan secara umum pada 30 September 2847 yang dikukuhkan oleh Vegetarian Society Inggris. Sebelum tahun 1847, 30 kelompok yang tidak makan daging belum dikenal dengan sebutan vegetarian, melainkan dikenal sebagai Pythagorean atau mengikuti sistem pithagorean. Hal ini sesuai dengan Pithagoras, seorang vegetarian dari zaman Yunani kuno. Menurut Arisman 2009 vegetarian adalah kelompok eksklusif yang tidak mau menyantap daging hewan. Perbedaan pola makan vegetarian terletak pada asupan makanan hewani dan proporsi asupan makanan nabati. Vegetarian menggambarkan seseorang yang tidak mengkonsumsi produk hewani, tetapi terdapat beberapa yang tetap mengkonsumsi telur dan susu serta hasil olahannya dalam makanan sehari-hari. Pola makanan vegetarian mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat dan makanan berserat dengan proporsi yang lebih besar daripada nonvegetarian.

2. Jenis-jenis Vegetarian

Pada dasarnya orang penganut vegetarian adalah orang yang tidak mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang berasal dari hewani beserta olahannya. Namun ada juga penganut vegetarian yang tidak mengkonsumsi berbagai jenis pangan yang berasal dari hewani atau bisa juga disebut dengan penganut vegetarian tidak sempurna. Berdasarkan organisasi Internsional Vegetarian Union IVU, vegetarian dikelompokkan menjadi beberapa tipe atau kelompok. Adapun jenis-jenis vegetarian adalah sebagai berikut Tony Sarr 2014:57 a. Vegetarian Vegan Vegetarian jenis vegan adalah kelompok vegetarian murni atau sering disebut dengan vegetarian total, tetapi mengkonsumsi makanan nabati, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Medan Johor

11 124 97

Konsumsi, Status Gizi dan Kesehatan Masyarakat Vegetarian dan Nonvegetarian di Bali

0 5 323

Hubungan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, dan Kesesuaian MP-Asi Terhadap Status Gizi Balita di Desa Bulu Polokarto Sukoharjo

0 2 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI PENGASUH DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DAN STATUS GIZI BATITA Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi Pengasuh dengan Tingkat Konsumsi Energi Protein dan Status Gizi Batita di Wilayah Puskesmas Undaan Kabupaten Kudus.

0 2 18

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU II KABUPATEN Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

0 2 12

SKRIPSI Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu Ii Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN Hubungan Tingkat Depresi Dengan Tingkat Konsumsi Energi,Protein dan Status Gizi Lanjut Usia Di Panti Wreda Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Depresi Dengan Tingkat Konsumsi Energi,Protein dan Status Gizi Lanjut Usia Di Panti Wreda Surakarta.

0 1 4

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN Hubungan Tingkat Depresi Dengan Tingkat Konsumsi Energi,Protein dan Status Gizi Lanjut Usia Di Panti Wreda Surakarta.

0 1 14

kecukupan Asupan Gizi remaja Vegetarian dan Non Vegetarian di Yayasan Sri Sathya Bali Tahun 2011.

0 0 9