Pertanyaan Penelitian KAJIAN TEORI

42 untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2009: 80. Populasi bukan hanya orang saja tetapi obyek atau benda alam lain bisa disebut populasi. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek tersebut tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh obyek atau subyek dari yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua vegetarian di Asram Sri Sri Radha Gopisvara Madhava Banyuning Singaraja Bali, pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja dikarenakan pertimbangan bahwa ditempat tersebut terdapat sekelompok masyarakat vegetarian. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 80 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2013: 62. Bila populasi besar dan adanya kekurangan tenaga, waktu, dana maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sampel adalah sebagian dari populasi Saifuddin Azwar, 2012: 79. Sampel harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasi karena suatu sampel merupakan representasi yang baik bagi populasi dan sangat tergantung pada sejauh mana karakteristik sampel itu sama dengan karakteristik populasi tersebut. Pada analisis penelitian didasarkan pada data sampel sedangkan kesimpulan dari penelitian akan diterapkan pada populasi maka sangatlah penting untuk memperoleh sampel yang representative bagi populasinya. Untuk 43 itu diperlukannya teknik-teknik pengambilan sampel sampling teachniques yang tepat. Karena homogenitas populasi dalam hal konsumsi makanannya maka peneliti menggunakan jenis sampel nonprobability sampling dengan teknik sampling jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel sugiyono 2013: 68. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan populasi sebagai sampel yaitu berjumlah 80 responden dan menganut pola vegetarian selama 2-5 tahun, hal ini dikarenakan agar dalam menentukan status gizi vegetarian tidak rancu dari konsumsi makanan sebelum responden menjadi vegetarian.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Pelaksanaan penelitian, batasan atau definisi suatu variable tidak dibiarkan ambigu yakni memiliki makna ganda, atau tidak menunjukkan indikator yang jelas, pada saat itulah peneliti memerlukan suatu definisi yang memiliki arti tunggal dan diterima secara obyektif dan indikator variabel tersebut tampak yang dinamakan definisi operasional variabel penelitian. Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut dapat diamati Azwar, 2012: 74. Proses pengubahan definisi konsepsual yang lebih menekankan kriteria hipotetik menjadi definisi operasional disebut dengan operasional variabel penelitian Azwar, 2012: 74.

1. Tingkat Konsumsi Energi Vegetarian

Tingkat konsumsi energi vegetarian adalah jumlah kalori yang dikonsumsi yang diperoleh dari makanan yang mengandung karbohidrat , lemak, protein.

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Medan Johor

11 124 97

Konsumsi, Status Gizi dan Kesehatan Masyarakat Vegetarian dan Nonvegetarian di Bali

0 5 323

Hubungan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, dan Kesesuaian MP-Asi Terhadap Status Gizi Balita di Desa Bulu Polokarto Sukoharjo

0 2 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI PENGASUH DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DAN STATUS GIZI BATITA Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi Pengasuh dengan Tingkat Konsumsi Energi Protein dan Status Gizi Batita di Wilayah Puskesmas Undaan Kabupaten Kudus.

0 2 18

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU II KABUPATEN Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

0 2 12

SKRIPSI Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu Ii Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN Hubungan Tingkat Depresi Dengan Tingkat Konsumsi Energi,Protein dan Status Gizi Lanjut Usia Di Panti Wreda Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Depresi Dengan Tingkat Konsumsi Energi,Protein dan Status Gizi Lanjut Usia Di Panti Wreda Surakarta.

0 1 4

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN Hubungan Tingkat Depresi Dengan Tingkat Konsumsi Energi,Protein dan Status Gizi Lanjut Usia Di Panti Wreda Surakarta.

0 1 14

kecukupan Asupan Gizi remaja Vegetarian dan Non Vegetarian di Yayasan Sri Sathya Bali Tahun 2011.

0 0 9