Penelitian Yang Relevan Kerangka Berfikir

40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah survei dengan analisis deskriptif. Prosedur penelitian dilakukan melalui teknik analisis makan berdasarkan data yang diambil. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu sehingga penelitian ini dapat menggambarkan situasi dan kejadian Saifuddin Anzwar: 2012: 7. Mengenai tingkat konsumsi energi protein dan status gizi pada vegetarian dan pendekatan kuantitatif adalah dimana lebih menekankan analisisnya pada data-data numerikal angka yang diolah dengan metoda statistik agar memperoleh signifikasi hubungan antara variable yang diteliti Saifuddin Anzwar: 2012: 5. Metode secara kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan menggunakan Daftar Konsumsi Bahan Makanan DKBM atau daftar lain yang diperlukan seperti daftar Ukuran Rumah Tangga URT, Daftar Konversi Mentah- Masak DKM dan Daftar Penyerapan Minyak Nyoman Supariasa, 2001: 89. Survei diet atau penelitian penilaian konsumsi makanan adalah suatu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok Nyoman Supariasa, 2001: 87. Di Amerika Serikat survei konsumsi makanan digunakan sebagai salah satu cara dalam penentuan status gizi Willet dalam Nyoman Supariasa, 2001: 20. Di Indonesia, survei konsumsi sudah sering dipergunakan dalam penelitian di bidang gizi. 41 Secara umum survei makanan dipergunakan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga, dan perorangan serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Pengumpulan data penelitian dilakukan di Asram Sri Sri Radha Gopisvara Madhava Banyuning Singaraja Bali yang mengikuti pola makan vegetarian.

2. Waktu Penelitian

Waktu peneilian dilakukan selama 6 bulan dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni tahun 2015.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan, atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu yang akan diteliti Mulyatiningsing, 2012: 9. Dalam penelitian social, pupolasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian Saifuddin Aswar, 2012: 77.Populasi atau kelompok subjek harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek lainnya. Ciri-ciri tersebut tidak terbatas hanya sebagai ciri lokasi akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik- karakteristik individu. Populasi akan menjadi wilayah generalisasi kesimpulan hasil penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti 42 untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2009: 80. Populasi bukan hanya orang saja tetapi obyek atau benda alam lain bisa disebut populasi. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek tersebut tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh obyek atau subyek dari yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua vegetarian di Asram Sri Sri Radha Gopisvara Madhava Banyuning Singaraja Bali, pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja dikarenakan pertimbangan bahwa ditempat tersebut terdapat sekelompok masyarakat vegetarian. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 80 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2013: 62. Bila populasi besar dan adanya kekurangan tenaga, waktu, dana maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Sampel adalah sebagian dari populasi Saifuddin Azwar, 2012: 79. Sampel harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasi karena suatu sampel merupakan representasi yang baik bagi populasi dan sangat tergantung pada sejauh mana karakteristik sampel itu sama dengan karakteristik populasi tersebut. Pada analisis penelitian didasarkan pada data sampel sedangkan kesimpulan dari penelitian akan diterapkan pada populasi maka sangatlah penting untuk memperoleh sampel yang representative bagi populasinya. Untuk

Dokumen yang terkait

Gambaran Status Gizi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Medan Johor

11 124 97

Konsumsi, Status Gizi dan Kesehatan Masyarakat Vegetarian dan Nonvegetarian di Bali

0 5 323

Hubungan Tingkat Konsumsi Energi, Protein, dan Kesesuaian MP-Asi Terhadap Status Gizi Balita di Desa Bulu Polokarto Sukoharjo

0 2 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI PENGASUH DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DAN STATUS GIZI BATITA Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi Pengasuh dengan Tingkat Konsumsi Energi Protein dan Status Gizi Batita di Wilayah Puskesmas Undaan Kabupaten Kudus.

0 2 18

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI PROTEIN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU II KABUPATEN Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas

0 2 12

SKRIPSI Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Hubungan Status Ekonomi Dan Tingkat Konsumsi Energi Protein Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu Ii Kabupaten Karanganyar.

0 3 16

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN Hubungan Tingkat Depresi Dengan Tingkat Konsumsi Energi,Protein dan Status Gizi Lanjut Usia Di Panti Wreda Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Depresi Dengan Tingkat Konsumsi Energi,Protein dan Status Gizi Lanjut Usia Di Panti Wreda Surakarta.

0 1 4

HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN Hubungan Tingkat Depresi Dengan Tingkat Konsumsi Energi,Protein dan Status Gizi Lanjut Usia Di Panti Wreda Surakarta.

0 1 14

kecukupan Asupan Gizi remaja Vegetarian dan Non Vegetarian di Yayasan Sri Sathya Bali Tahun 2011.

0 0 9