Materi dan Bentuk Tes Metode Penyusunan Perangkat Tes Analisis Instrumen Penelitian

3.7 Analisis Data

3.6.1 Instrumen Penelitian

3.6.1.1 Materi dan Bentuk Tes

Materi yang digunakan untuk menyusun tes ini adalah sub pokok materi persegi panjang dan persegi. Sedangkan tes yang peneliti gunakan berbentuk uraian. Adapun kebaikan-kebaikan tes bentuk uraian adalah: a mudah disiapkan dan disusun. b tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi dan untung-untungan. c mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang bagus. d dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami suatu masalah yang diteskan.

3.6.1.2 Metode Penyusunan Perangkat Tes

a Melakukan pembatasan materi yang diujikan. Dalam penelitian ini materi yang akan diteskan adalah sub pokok bahasan persegi panjang dan persegi. b Menentukan tipe soal. Tipe soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe soal bentuk uraian. Dengan tes ini siswa diharapkan mampu menerjemahkan permasalahan ke dalam kalimat matematika dan bagaimana siswa menggunakan pengetahuan yang dimiliki unutk menyelesaikan permasalahan tersebut. c Menentukan jumlah butir soal. Jumlah butir soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 butir. d Menentukan waktu mengerjakan soal. Waktu yang digunakan untuk mengerjakan soal ini adalah 90 menit.

3.6.1.3 Analisis Instrumen Penelitian

Analisis yang digunakan dalam pengujian instrumen tes uji coba meliputi : analisis validitas, analisis daya pembeda, analisis taraf kesukaran, dan analisis reliabilitas. a Analisis Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidankesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2006: 168. Rumus yang digunakan adalah:            } }{ { 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n r xy Arikunto, 2006: 170 keterangan : xy r = koefisien korelasi antara x dan y n = jumlah siswa  x = skor total butir soal  y = skor total Kriteria pengujian validitas dikonsultasikan dengan harga r product momen pada tabel dengan taraf signifikan 5 . Butir soal dikatakan valid jika tabel hitung r r  . Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan, diperoleh r tabel = 0,320. Item soal dikatakan valid jika jika r xy 0,320. Hasil uji coba dari 10 soal diperoleh 9 soal valid yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. Sedangkan soal yang tidak valid yaitu soal nomor 1. Perhitungan selengkapnya pada lampiran 8. b Analisis Taraf Kesukaran Jawaban terhadap butir item soal bentuk essai secara teoritis tidak ada yang salah mutlak, sehingga derajat kebenaran jawaban tersebut akan berperingkat sesuai dengan mutu jawaban masing-masing siswa. Rumus yang digunakan sebagai berikut. 100 x teste seluruh Jumlah gagal dianggap yang teste Jumlah P  Arifin 1991: 135 Dengan kriteria untuk menginterpretasikan taraf kesukaran adalah sebagai berikut. Jika jumlah responden gagal  27 , soal termasuk kriteria mudah. Jika jumlah responden gagal 27 - 72 , soal termasuk kriteria sedang. Jika jumlah responden gagal  72 , soal termasuk kriteria sukar. Berdasarkan hasil analisis dari soal uji coba yang telah dilaksanakan, diperoleh soal dengan kriteria mudah yakni soal nomor 1, 2, 4, 8. Soal dengan kriteria sedang yakni soal nomor 3, 6, 7, 10. Sedangkan soal dengan kriteria sulit nomor 5 dan 9. Perhitungan selengkapnya pada lampiran 8. c Anilisis Daya Pembeda Daya pembeda untuk test yang berbentuk uraian pada penelitian ini digunakan rumus uji t sebagai berikut. 1 2 2 2 1       i i n n x x ML MH t keterangan: MH = rata-rata dari kelompok atas ML = rata-rata dari kelompok bawah  2 1 x = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas  2 2 x = jumlah kuadrat deviasi individual kelompok bawah n i = 27 x N, N = jumlah peserta tes. Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan t tabel dengan dk= n i -1 + n i -1 dan  = 5. Jika t hitung t tabel , maka daya beda soal tersebut signifikan Arifin,1991:141. Berdasarkan hasil analisis soal uji coba yang telah dilaksanakan, dari 10 soal. Soal yang tidak signifikan hanya soal nomor 5. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 8. d Analisis Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, akan menghasilkan data yang dipercaya juga. Jika datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali pun diambil tetap akan memberi hasil yang sama Arikunto, 2002:154. Reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus alpha yaitu sebagai berikut. r 11 = 1  n n 1- 2 1 2 1    keterangan : r 11 : reliabilitas yang dicari  2 1  : jumlah varians skor tiap item 2 1  : varians total n : banyaknya butir soal Rumus varians: 2  = n n x x    2 2 Kriteria pengujian reliabilitas soal tes yaitu setelah didapatkan harga r 11 , kemudian harga r 11 tersebut dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel, jika r 11 r tabel maka item tes yang diujicobakan reliabel Arikunto, 2006:178. Berdasarkan hasil analisis soal uji coba yang telah dilaksanakan, diperoleh soal tes reliabel. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 8.

3.6.2 Analisis Data Tahap Akhir

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dan TAI Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Pada Materi Pokok Segi empa

0 3 127

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dan TAI Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bawang Pada Materi Pokok Segi empat

0 7 127

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION MELALUI PEMANFAATAN LKS TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT PADA SISWA KELAS VII SMP N 5 UNGARAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 1

Keefektifan Pembelajaran Matematika dengan Model Problem Based Learning Berbantuan CD Interaktif Materi Persegi Panjang dan Persegi Kelas VII SMPN 1 Limpung Batang.

0 1 184

Keefektifan Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD Berbantuan LKS Penemuan Terbimbing Dengan LKS Penemuan Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Sub Pokok Materi Segiempat Peserta Didik Kelas VII Semester Genap SMP N 13 Kota Semarang.

0 0 1

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN ALAT PERAGA MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP NEGERI 14 PEKALONGAN

0 1 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN IDEAL PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMPN 2 BALONGBENDO PADA MATERI PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG - Repository Universitas Islam Majapahit

0 0 17

STUDI PERBANDINGAN ANTARA HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERSEGI PANJANG DI KELAS VII SMP NEGERI 16 PALEMBANG -

0 0 144