15
4 Membimbing
kelompok belajar dan bekerja
Guru membimbing kelompok- kelompok
pada saat
mereka mengerjakan tugas
5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari
atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
6 Memberikan
penghargaan Guru mencari cara-cara untuk
menghargai upayahasil belajar individu maupun kelompok
Trianto, 2007: 48
2.2 Model Pembelajaran TAI
Menurut Arends model pembelajaran berdasarkan masalah adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran peserta didik pada masalah
autentik sehingga
mereka dapat
menyusun pengetahuannya
sendiri, menumbuhkembangkan ketrampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan
peserta didik, dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri. Dengan demikian, pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki akan berkembang dengan
strategi-strategi yang dilakukan mereka sendiri dengan bantuan dan dorongan dari guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran matematika Asikin 2004: 22.
TAI merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Dalam model pembelajaran TAI, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang
heterogen dan diikuti pemberian bantuan secara individual bagi yang memerlukan. Dengan demikian siswa yang pandai dapat mengembangkan
kemampuan dan keterampilannya, sedangkan siswa yang belum bisa akan
16
terbantu dalam memahami permasalahan yang diselesaikan dalam kelompok tersebut.
TAI dirancang untuk memuaskan kriteria berikut ini untuk menyelesaikan masalah-masalah teoritis dan praktis dari sistem pengajaran individual:
1. Dapat meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaaan dan
pengelolaan rutin. 2.
Guru setidaknya akan menghabiskan separuh dari waktunya untuk mengajar kelompok-kelompok kecil.
3. Operasioanal program akan sedemikian sederhana.
4. Para siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi-materi yang
diberikan dengan cepat dan akurat. 5.
Terjadinya banyak cara pengecekan penguasaan materi. 6.
Para siswa akan dapat melakukan pengecekan satu sama lain. 7.
Programnya mudah dipelajari baiak oleh guru maupun siswa. 8.
Dengan membuat para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kooperatif.
Slavin, 2007: 190 Langkah-langkah TAI dalam penelitian ini, yakni:
1 Guru menyajikan materi pelajaran seperti biasa.
2 Guru membentuk kelompok belajar dan mengatur tempat duduk siswa
agar setiap anggota kelompok dapat bertatap muka. 3
Guru membagikan LKS. Setiap kelompok diberi 2 set.
17
4 Anjurkan agar setiap siswa dalam kelompok dapat mengerjakan LKS
secara berpasangan dua-dua atau tiga-tiga. Kemudian saling mengecek pekerjaannya di antara teman dalam pasangan atau tigaan itu.
5 Bila ada siswa yang tidak dapat mengerjakan LKS, teman 1 timkelompok
bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada temannya yang tidak bisa tadi.
6 Berikan kunci LKS agar siswa dapat mengecek pekerjaannya sendiri.
7 Bila ada pertanyaan dari siswa, mintalah mereka mengajukan pertanyaan
itu kepada teman satu kelompok sebelum mengajukannya kepada guru. 8
Guru berkeliling untuk mengawasi kinerja kelompok. 9
Ketua kelompok, melaporkan keberhasilan kelompoknya atau melapor kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota kelompoknya dalam
mengisi LKS. 10 Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah
memahami, dan dapat mengerjakan LKS yang diberikan guru. 11 Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator jika diperlukan.
12 Setelah selesai mengerjakan LKS secara tuntas, berikan kuis kepada seluruh siswa.
13 Berikan penghargaan kepada siswa yang benar dan kelompok yang memperoleh skor yang tertinggi. Berilah pengakuanpujian kepada prestasi
tim. 14 Guru memberikan tugasPR secara individual kepada siswa tentang pokok
bahasan yang dipelajari.
18
15 Guru dapat membubarkan kelompok yang dibentuk dan para siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing.
16 Guru dapat memberikan tes formatif, sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.
Peran guru dalam model pembelajaran TAI ini lebih di utamakan sebagai mediator. Dengan demikian guru tidak hanya menyajikan materi pelajaran tetapi
juga memberikan bimbingan kepada para siswanya untuk lebih aktif dalam memahami materi dan menangkap konsep yang diajarkan. Serta dapat
memecahkan masalah yang diberikan terkait dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga para siswa mampu mengimplementasikan ilmu yang telah didapat dari
sekolah dalam kehidupan nyata.
2.3 Pembelajaran Ekspositori