Produk Domestik Regional Bruto PDRB

akan menambah total product dengan tingkatan pertumbuhan yang menarik. Namun apabila tambahan tenaga kerja diteruskan maka tingkat pertambahan product semakin mengecil. Inilah yang sering disebut dengan hukum tingkat pertambahan hasil atau output yang makin berkurang Law Of Diminishing Product

2.2.6 Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Menurut Arsyad 1992 : 163, Produk Domestik Regional Bruto adalah sejumlah nilai tambah produksi yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya di suatu daerah atau regional tanpa memilih atas faktor produksi. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah nilai tambah atau jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha suatu daerah pada satu tahun. Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu negara. Pendapatan nasional dapat berarti sempit dan bersifat luas. Dalam arti sempit pendapatan nasional adalah terjemahan langsung dari national income. Sedangkan dalam arti luas pendapatan nasional dapat merujuk kepada Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB. PDRB didefinisikan sebagai total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah regional tertentu dalam jangka waktu tertentu. PDRB dapat diinterpretasikan menurut pendekatan : 1. Menurut Pendekatan Produksi PDRB adalah jumlah total nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai oleh berbagai unit produksi dari suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu Partadiredja, 1989 : 45. Unit- unit dimaksud secara garis besar dipilah-pilah menjadi 9 sektor atau lapangan usaha, yaitu : a. Pertanian b. Pertambangan dan Penggalian c. Industri pengolahan d. Listrik, gas, dan air minum e. Bangunan f. Perdagangan, hotel dan restaurant g. Pengangkutan dan komunikasi h. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan i. Jasa-jasa 2. Menurut Pendekatan Pendapatan PDRB adalah jumlah batas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa produksi yang dimaksud meliputi upah dan gaji, sewa tanah, bunga, modal dan keuntungan. Semuanya dihitung sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak lainnya. Dalam pengertian PDRB juga mencakup penyusunan dan pajak-pajak tak langsung neto. Partadireja, 1989 : 42 3. Menurut Pendekatan Pengeluaran PDRB adalah jumlah seluruh komponen permintaan akhir, meliputi : a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari keuntungan. b. Pembentukan modal tetap domestik bruto dan perubahan stok. c. Pengeluaran konsumsi pemerintah. d. Ekspor neto ekspor dikurangi impor dalam jangka waktu tertentu. Partadireja, 1989 : 44

2.3 Kerangka Pemikiran

Investasi pada industri kecil merupakan salah satu cara untuk meningkatkan modal sehingga skala produksi barang yang diproduksi akan bertambah pula dan akan dapat mendorong terciptanya unit usaha baru dengan begitu perusahaan akan menambah tenaga kerjanya. Oleh karena itu investasi mempunyai pengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Dumairy, 1997 : 132 Nilai Produksi merupakan nilai barang yang diproduksi pada kegiatan proses industri. Semakin banyak nilai produksi yang dihasilkan oleh perusahaan maka perusahaan akan lebih banyak mendapatkan pendapatan sehingga perusahaan akan membutuhkan faktor khususnya tenaga kerja semakin banyak, sehingga tenaga kerja yang diserap akan lebih banyak. Nopirin, 1992 : 10-13