Analisis Regresi 1. Pengujian Adanya Pelanggaran Asumsi-Asumsi Klasik

58 sehingga daya beli masyarakat meningkat dan berpengaruh pada proses produksi yang meningkat sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak lagi. Dan penurunan PDRB di Kota Surabaya terendah terjadi pada tahun 1998 yaitu sebesar -22,38 . Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi yang belum stabil akibat dari krisis moneter. . 4.3. Analisis Regresi 4.3.1. Pengujian Adanya Pelanggaran Asumsi-Asumsi Klasik

1. Pengujian adanya Multikolinieritas

Untuk mengetahui adanya multikolinieritas dengan cara melihat mengamati besarnya VIF, apabila VIF 10 maka regresi bebas dari gejala multikolinier, sedangkan apabila VIF ≥ 10 Regresi mengandung adanya gejala multikolinier. Adapun hasil perhitungan dengan komputer adalah sebagai berikut : Tabel 6. Nilai VIF Variabel Tolerance VIF InvestasiIndustri Kecil X 1 Nilai ProduksiX 2 PDRBX 3 0.461 0.204 0.320 2.171 4.893 3.129 Sumber : Lampiran 2 Dari tabel 6 diatas dapat disimpulkan bahwa regresi tidak terdapat adanya gejala multikolinieritas.

2. Pengujian adanya autokorelasi

59 Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah dengan metode Uji Durbin-Watson d. Adapun pengujiannya adalah sebagai berikut : 1. Banyaknya sampel N = 15 2. Banyaknya variabel bebas k = 3 3. Taraftingkat signifikansi yang digunakan α = 0,05 Selanjutnya dilihat pada tabel Durbin Watson d diperoleh DL = 0,814 dan DU = 1,750 serta 4 – DL = 3,186 dan 4 – DU = 2,250 Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : Tabel 7. Batas-batas daerah Test Durbin Watson Daerah Keterangan DW 0,814 0,814 ≤ DW 1,750 1,750 ≤ DW 2,250 2,250 ≤ DW 3,186 DW ≥ 3,186 Autokorelasi positif Tanpa kesimpulaninconclusive Non autokorelasi Tanpa kesimpulaninconclusive Autokorelasi negatif Sumber : Lampiran 2 Sedangkan nilai Durbin Watson dari perhitungan DW = 0,861 dimana nilai ini terletak pada daerah 0,814 ≤ DW 1,750 atau berada pada daerah Inconclusive, sehingga dapat disimpulkan Bahwa Regresi Bebas dari Autokorelasi. 60 Gambar 8 : Kurva Durbin Watson Sumber : Lampiran 2 dan 5

3. Pengujian adanya Heteroskedastisitas

Salah satu metode yang dipakai untuk mengetahui adanya Heteroskedastisitas adalah dengan Uji Rank Spearman atau Spearman Rho. Adapun hasil perhitungan dari komputer adalah sebagai berikut : Tabel 8. Korelasi antara variabel bebas dengan Residual error Variabel Korelasi sig Investasi Industri Kecil X 1 dengan Residual Nilai Produksi X 2 dengan Residual PDRB X 3 dengan Residual -0,154 0,254 -0,093 0,585 0,362 0,742 Sumber : lampiran 2 Pengambilan keputusan Probabilitas 0,05, maka terjadi Heteroskedastisitas Probabilitas 0,05, maka terjadi Non Heteroskedastisitas Non Autokorelasi In co n cl u si v e Autokorelasi negatif Autokorelasi positif DL = 0,814 DU = 1,750 4 - DU = 2,250 4 - DL = 3,186 Durbin – Watson = 0,861 61 Berdasarkan hasil pada tabel 8 diatas, dapat disimpulkan bahwa regresi bebas dari Heteroskedastisitas. Dari hasil pengujian dan pendeteksian adanya asumsi-asumsi klasik regresi diatas dapat disimpulkan bahwa regresi sudah tidak mengandung indikator-indikator yang bias. 4.4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda 4.4.1. Analisis Regresi Linier Berganda