Teori Penilaian Investasi Saham

mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan suatu investasi yang terbatas. Adapun rasio yang digunakan sebagai dasar pembahasan adalah debt to equity ratio . Debt to equity ratio merupakan perhitungan seDERhana yang membandingkan total hutang perusahaan dari modal pemegang saham.

4. Price Book Value PBV

Untuk perusahaan yang berjalan baik, umumnya ratio PBV mencapai di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari pada nilai bukunya. Semakin tinggi rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan semakin tinggi PBV semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, maka akan menjadi daya tarik bagi investor untuk membelinya. Sehingga permintaan akan saham tersebut akan naik, kemudian mendorong harga saham naik.

F. Teori Penilaian Investasi Saham

Kesan umum terdapat pada pasar modal adalah bahwa pergerakan harga saham pasar modal yang tercatat di bursa kadang-kadang menunjukkan pola pergerakan yang tidak dapat dipahami atau sulit dijelaskan. Persepsi ini telah mendorong para ahli keuangan untuk membuktikan bahwa dalam jangka waktu yang cukup panjang, investasi di pasar modal bisa memberi return yang jauh lebih besar dibandingkan alternatif investasi lainnya. Ada dua pendekatan teori untuk menilai dalam bentuk saham, yaitu : The Firm Foundation Teory and The Castle In The Air Teory Anoraga, 2001; 61. The Firm Foundation Teory menyatakan bahwa setiap instrument mempunyai landasan yang kuat yang disebut dengan nilai intrinsik yang dapat Universitas Sumatera Utara ditentukan melalui suatu analisis yang sangat hati-hati terhadap kondisi pada saat sekarang dan prospeknya di masa yang akan datang. Pada saat harga turun atau naik dari nilai intrinsiknya yang bersifat pasti, maka kesempatan menjual atau membeli muncul karena perubahan harga pasar itu pada akhirnya akan dikoreksi. Dengan cara demikian, tindakan investasi menjadi tindakan yang kurang menarik karena sifatnya seDERhana. Semata-mata merupakan hal memperbandingkan harga pasar suatu asset terhadap nilai intrinsiknya. Teori ini selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan Fundamental Analysis Analisis Fundamental. The Castle In The Air Teory memusatkan perhatian pada nilai psikologis. Pengikut teori ini lebih menekankan pada pendekatan tingkah laku investor di masa yang akan datang berdasarkan kebiasaan dimasa yang lalu dan bukan pada nilai intrinsik saham itu sendiri. Adapun alat analisis teknis yang dipergunakan pada The Castle In The Air Teory adalah Anoraga, 2001; 65 1. The Dow Teory Teori ini digunakan untuk mengindentifikasi pengulangan dan trend di pasar, baik untuk keseluruhan saham atau dalam saham tertentu. Teori ini menekankan bahwa ada tiga jenis pergerakan harga pasar, yaitu : a. Fluktuasi harian, yaitu gerakan harga yang kecil dari hari ke hari. b. Gerakan skunDER, yaitu gerakan harga dari dua minggu sampai sebulan atau lebih. c. Trend primer, yaitu gerakan utama harga yang meliputi jangka waktu empat tahun. Universitas Sumatera Utara 2. The Filter System The Filter System merupakan suatu filter yang didasarkan atas pemikiran bahwa harga suatu saham yang sudah bergerak naik akan tetap bergerak naik, dan harga saham yang sudah bergerak turun akan tetap bergerak turun. 3. The Price Volume System Teori ini menyatakan bahwa ketika penjualan suatu saham bergerak naik dalam jumlah yang besar, maka terdapat akses berupa keinginan untuk membeli. Sehingga harga saham tersebut akan ikut bergerak naik. Demikian juga ketika penjualan saham turun dalam jumlah yang besar, maka terdapat akses berupa keinginan untuk menjual sehingga harga saham tersebut akan ikut bergerak turun. 4. Chart Pattern Teori ini berkeyakinan bahwa kejadian di masa lalu sejarah memiliki kebiasaan mengulang pada dirinya. Ini berarti bahwa kejadian yang sudah pernah terjadi dimasa lalu biasanya akan terulang kembali.

F. Teory Capital Asset Pricing Models