Tabel 1.2 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0 DW DL Tidak ada autokorelasi positif
No decision DL DW
≤ DU Tidak ada autokorelasi negatif
Tolak 4 – DL DW 4
Tidak ada autokorelasi negatif No decision
4 – DU ≤ DW ≤ 4 - DL
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif
Tidak ditolak DU DW 4 - DU
Sumber : Gudjarati 1995
Model regresi yang sudah memenuhi asumsi–asumsi klasik kemudian akan digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis sebagai berikut :
a. Uji Serempak
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
β
1
= β
2
= β
3
= β
4
= 0 H
: Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serempak dari beta
, DER, PER, PBV terhadap pendapatan saham. H
1
: β
1
≠ β
2
≠ β
3
≠ β
4
≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serempak dari beta,
DER , PER, PBV terhadap pendapatan saham.
Kriteria penilaian hipotesis pada uji – f ini adalah : Jika probabilitas 0,05 maka H
o
diterima Jika probabilitas 0,05 maka H
1
diterima
b. Uji Secara Parsial
Pengujian ini dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y.
Bentuk pengujian:
Universitas Sumatera Utara
H :
β
i
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari beta, DER, PER, PBV
terhadap pendapatan saham. H
1
: β
i
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari beta, DER, PER, PBV terhadap pendapatan saham.
Pengujian menggunakan uji t dengan tingkat pengujian level of test pada λ = 5 dan derajat kebebasan n – k. Kriteria pengambilan keputusan pada uji t
dua sisi adalah : H
diterima jika : -t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
H
1
: diterima jika : t
hitung
t
tabel
t
hitung
-t
tabel
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Liestyowati 2002 melakukan penelitian dengan judul “Faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan Saham di BEJ”. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi berganda. Hasilnya, ternyata faktor yang paling berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan saham bukanlah beta,
melainkan PER. PER meberikan pengaruh sebesar 49 sedangakan beta hanya memberikan pengaruh sebesar 10 terhadap keuntungan saham. Selain PER dan
beta Liestyowati juga menggunakan DER, dan PBV sebagai variabel bebas dan
semuanya mempunyai pengaruh yang signifikan. Ulupui 2005 yang melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap return saham Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri
Barang Konsumsi di BEJ” Pengujian dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda. Hasilnya menunjukan bahwa current ratio, return on
asset, debt to equity ratio memberikan pengaruh positif sedangkan total asset turn
over menunjukan hasil yang negatif.
Prayitno 2007 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Price
Earning Ratio, Price To Book Value Dan Return On Equity Terhadap Return
Saham Pada Industri Real Estate Dan Properti di Bursa Efek Jakarta” dengan menggunakan metode analisis regresi berganda. Hasilnya Price Earning
Ratio PER berpengaruh negatif dan signifikan dan Price to Book Value PBV
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return Saham sedangkan Return on
Universitas Sumatera Utara