Teory Capital Asset Pricing Models Indeks Beta

2. The Filter System The Filter System merupakan suatu filter yang didasarkan atas pemikiran bahwa harga suatu saham yang sudah bergerak naik akan tetap bergerak naik, dan harga saham yang sudah bergerak turun akan tetap bergerak turun. 3. The Price Volume System Teori ini menyatakan bahwa ketika penjualan suatu saham bergerak naik dalam jumlah yang besar, maka terdapat akses berupa keinginan untuk membeli. Sehingga harga saham tersebut akan ikut bergerak naik. Demikian juga ketika penjualan saham turun dalam jumlah yang besar, maka terdapat akses berupa keinginan untuk menjual sehingga harga saham tersebut akan ikut bergerak turun. 4. Chart Pattern Teori ini berkeyakinan bahwa kejadian di masa lalu sejarah memiliki kebiasaan mengulang pada dirinya. Ini berarti bahwa kejadian yang sudah pernah terjadi dimasa lalu biasanya akan terulang kembali.

F. Teory Capital Asset Pricing Models

CAPM adalah model yang menjelaskan hubungan antara resiko dan tingkat keuntungan apabila pasar modal berada pada posisi keseimbangan Yuliati, 1996; 109. Model ini dirumuskan oleh Sharpe 1964 dan Lintner 1995 secara terpisah. Inti dari Capital Asset Pricing Models adalah hubungan antara keuntungan yang yang diharapkan dan resiko yang tak terhindarkan dari penilaian surat-surat berharga. Adapun asumsi-asumsi yang melandasi CAPM antara lain Yuliati, 1996; 102 : Universitas Sumatera Utara 1. Evaluasi terhadap portofolio didasarkan pada keuntungan yang diharapkan dan deviasi standar portofolio selama satu periode waktu tertentu. 2. Tindakan investor semata-mata didasarkan atas pertimbangan keuntungan yang diharapkan dan deviasi standar portofolio. 3. Aset-aset individual sepenuhnya dapat dipecah sampai bagian terkecil sekalipun fully divisible. Dengan demikian investor dapat membeli aset dalam jumlah yang ia inginkan. 4. Terdapat tingkat bunga pinjaman dan tabungan bebas resiko. Tingkat bunga ini berlaku untuk semua investor. 5. Tidak ada biaya transaksi dan pajak penghasilan. 6. Informasi dapat diperoleh secara langsung dan cuma-cuma oleh semua investor. 7. Tindakan pemodal secara individual tidak dapat mempengaruhi harga saham. Sebaliknya, tindakan seluruh pemodal secara bersama-sama dan pada arah yang sama mungkin dapat mempengaruhi harga sekuritas di pasar modal. 8. Setiap pemodal memiliki penghargaan yang sama terhadap keuntungan yang diharapkan, deviasi standar dan kovarians sekuritas. 9. Semua asset dapat diperjualbelikan marketable.

G. Indeks Beta

Indeks beta adalah angka yang menunjukkan tingkat sensitivitas suatu saham terhadap kondisi pasar secara umum Widiatmodjo, 1996; 58. Indeks beta ini dapat ditentukan dengan cara membandingkan tingkat resiko yang dimiliki suatu saham terhadap resiko seluruh saham. Resiko ini dicerminkan oleh fluktuasi Universitas Sumatera Utara harga saham bersangkutan dan harga pasar rata-rata dari seluruh saham yang tercatat. Indeks beta dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai negatif. Indeks beta negatif berarti selaluu terjadi kondisi berlawanan jika secara umum harga saham mengalami kenaikan, maka saham yang memiliki indeks beta negatif justru mengalami penurunan, demikian juga sebaliknya. Akan tetapi, saham dengan indeks negatif sangat jarang ditemui. Indeks beta sangat membantu investor untuk melakukan investasi terutama dalam pemilihan suatu saham atau yang lebih luas lagi untuk mengatur portofolio.

H. Indeks Harga Saham