BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Variabel
Berdasarkan hasil pengelolaan data maka akan dianalisis dengan tujuan untuk menjawab seluruh permasalahan dalam penelitian ini. Sebelum penulis
sampai pada tahap analisis model maka penulis akan membahas secara deskriptif nilai variabel independen beta, debt to equiy ratio, price to earning ratio dan
price to book value serta variabel dependen pendapatan saham.
1. Variabel Beta
Variabel beta suatu sekuritas atau beta suatu portofolio merupakan hal yang penting untuk diketahui dalam menganalisis sekuritas atau portofolio
tersebut. Beta suatu sekuritas menunjukkan resiko sistematisnya yang tidak dapat dihilangkan karena diversifikasi. Dapat disimpulkan bahwa beta adalah pengukur
fluktuasi dari return suatu sekuritas dalam periode tertentu. Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan titik estimasi yang menggunakan data historis maupun
estimasi secara subjektif. Beta historis dapat dihitung dengan menggunakan data historis berupa data pasar
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Deskripsi Nilai Variabel Beta Tahun 2005
KODE PERUSAHAAN TAHUN 2005
Kwartal I
Kwartal II
Kwartal III
Kwartal IV
ASII 0,0923 0,2581
-0,3746 0,0242
AUTO 0,3778 0,0816
-0,1385 -0,3208
BRAM -0,0913 0,3563
0,1815 -0,4465
GJTL 0,4804 -0,0989
-0,3993 0,0177
IMAS -0,4235 0,3653
-0,3979 0,4560
INDS 0,2116 0,1086
-0,3647 0,0445
LPIN 0,0376 -0,1438
-0,0663 0,1724
NIPS -0,1570 -0,0376
0,2749 -0,0804
PRAS -0,0212 0,2577
-0,1883 -0,0483
SMSM 0,1510 -0,1320
0,0259 -0,0449
SUGI 0,2295 0,0500
0,2607 -0,5402
Rata-rata 0,0807 0,0969
-0,1079 -0,0697
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah
Nilai variabel beta yang ditunjukkan pada Tabel 4.1 menggambarkan nilai beta
pada tahun 2005. Beta terendah terjadi di tahun 2005 di kwartal ke IV oleh PT Sugi Samapersada Tbk sebesar -0,5402. Beta yang tertinggi untuk tahun 2005,
terjadi pada PT. Gajah Tunggal pada kwartal I sebesar 0,4804. Pada kwartal I tahun 2005 beta -0,1079 adalah nilai rata-rata beta
terendah. Nilai beta 0,0969 merupakan rata-rata beta tertinggi pada kwartal II tahun 2005.
2. Variabel Debt to Equity Ratio
DER Variabel Debt to Equity Ratio
DER menggambarkan perbandingan utang dan sekuritas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal
sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Peningkatan utang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang
tersedia bagi para pemegang saham. Termasuk deviden yang diterima, karena kewajiban untuk membayar utang lebih diutamakan daripada pembagian deviden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Deskripsi Nilai Variabel DER Tahun 2005
KODE PERUSAHAAN TAHUN 2005
Kwartal I
Kwartal II
Kwartal III
Kwartal IV
ASII 1,1500 1,2600
1,2200 1,1100
AUTO 0,6400 0,7300
0,7900 0,7100
BRAM 1,0500 1,0000
0,8300 0,8700
GJTL 2,4300 2,5300
3,1900 2,6800
IMAS 18,3600 17,7100 22,1800
25,5000 INDS
6,2300 6,4500
7,2500 6,1800
LPIN 0,6800 0,6800
0,8200 0,8800
NIPS 1,3300 1,4000
1,3700 1,2800
PRAS 2,8100 2,9100
2,9400 3,3300
SMSM 0,7100 0,7100
0,5400 0,6100
SUGI 0,2100 0,3100
0,3100 0,3100
Rata-rata 3,2364 3,2445
3,7673 3,9509
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah
Pada Tabel 4.2 memperlihatkan nilai DER pada tahun 2005 untuk sektor otomotif dan komponennya. Nilai DER tertinggi terjadi pada PT. Indomobil
Sukses Tbk pada kwarta I dan terendah terjadi pada PT Sugi Samapersada Tbk yaitu 0,2100 di kwartal I. Rata-rata DER tertinggi terjadi pada kuartal IV senilai
3,9509 sedangkan nilai rata-rata DER terendah terjadi pada kwartal I senilai 3,2364.
3. Variabel Price to Earning Ratio PER
PER adalah menunjukkan rasio dari harga saham terhadap earning. Rasio
ini juga menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Deskripsi Nilai Variabel PER Tahun 2005
KODE PERUSAHAAN TAHUN 2005
Kwartal I
Kwartal II
Kwartal III
Kwartal IV
ASII 28.1569 16.9750
8.7927 7.5666
AUTO 26.5133 14.9254
10.2928 7.7320
BRAM 9.5238 5.7762
4.2942 3.5398
GJTL 13.2962 12.2462
7.7843 5.1151
IMAS 31.4183 20.4575
57.0108 58.6560
INDS 2.5947 -14.6444
-2.8736 1.9647
LPIN -111.4330 -95.5414
-2.1537 -0.9399
NIPS 47.2712 -96.0699
39.1013 8.4718
PRAS 3.2972 3.0634
2.5764 17.2634
SMSM 7.3563 5.5762
6.0031 6.5861
SUGI -27.1055 -52.0833
-22.7571 -11.8991
Rata-rata 2.8081 -16.3017
9.8247 9.4597
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah
Pada Tabel 4.3 memperlihatkan nilai PER pada tahun 2005 untuk sektor otomotif dan komponennya. Nilai PER tertinggi 58.6560 terjadi pada kwartal IV
PT. Indomobil Sukses Tbk dan terendah -111.4330 terjadi pada PT. Multi Prima Sejatera Tbk pada kwartal I. Rata – rata PER tertinggi terjadi pada kwartal III
senilai 9.8247, sedangkan nilai rata-rata PER terendah terjadi pada kwartal II senilai -16.3017.
4. Variabel Price to Book Value PBV
Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek
perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Deskripsi Nilai Variabel PBV Tahun 2005
KODE PERUSAHAAN TAHUN 2005
Kwartal I
Kwartal II
Kwartal III
Kwartal IV
ASII 2.3609 2.7884
1.9837 2.0218
AUTO 1.3788 1.5730
1.5231 1.3184
BRAM 0.4780 0.6064
0.6605 0.5145
GJTL 1.4420 1.3248
0.9284 0.8740
IMAS 3.8110 4.4962
4.2441 5.0197
INDS 0.3200 0.4047
0.3009 0.2392
LPIN 0.2194 0.1716
0.1529 0.1703
NIPS 0.2724 0.2748
0.3309 0.3119
PRAS 0.1371 0.1554
0.1296 0.6127
SMSM 1.2299 1.0304
1.0240 1.0690
SUGI 5.0817 4.5633
5.3481 2.6647
Rata-rata 1.5210 1.5808
1.5115 1.3469
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah
Pada Tabel 4.4 memperlihatkan nilai-nilai rasio Price to Book Value per kwartal selama tahun 2005. Tahun 2005 perusahaan yang memperoleh nilai PBV
tertinggi dan terendah adalah PT Indomobil Sukses Tbk sebesar 5.0197 di kwartal IV dan PT. Prima Alloy Steel sebesar 0.1296 pada kwartal III. Rata-rata PBV
tertinggi senilai 1.5808 pada kwartal II dan nilai rata-rata PBV yang terendah terjadi pada kwartal IV senilai 1.3469.
5. Variabel Pendapatan Saham Return
Pendapatan saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi saham. Pendapatan saham yang diteliti adalah pendapatan saham realisasi, yaitu
pendapatan aktual yang sudah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis masing-masing perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Deskripsi Nilai Variabel Pendapatan Saham Tahun 2005
KODE PERUSAHAAN TAHUN 2005
Kwartal I
Kwartal II
Kwartal III
Kwartal IV
ASII 0.0938 0.2095
-0.2323 0.0462
AUTO 0.3766 0.1698
0.0161 -0.1111
BRAM 0.0000 0.3125
0.1905 -0.2480
GJTL 0.3231 -0.0814
-0.2911 0.0000
IMAS -0.2222 0.3286
-0.2043 0.3919
INDS 0.1167 0.0448
-0.2857 0.0000
LPIN -0.0941 -0.2208
-0.1667 0.0000
NIPS -0.0833 0.0000
0.2182 -0.0299
PRAS -0.0500 0.1447
-0.1667 -0.0690
SMSM 0.1207 -0.0769
0.0333 -0.0161
SUGI 0.0182 -0.1071
0.0400 -0.5192
Rata-rata 0.0545 0.0658
-0.0772 -0.0505
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 Data diolah
Pada Tabel 4.5 memperlihatkan pendapatan saham yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan otomotif dan komponennya selama tahun 2005.
Pendapatan saham tertinggi diperoleh pada kwartal I tahun 2005 senilai 0.3919 yang diperoleh oleh PT Indomobil Sukses Tbk. Pendapatan saham yang terendah
senilai-0.5192 pada kwartal IV oleh PT. Sugi Samapersada Tbk. Pada Tabel 4.5 juga menggambarkan mengenai nilai rata-rata
pendapatan saham sebagai variabel dependen dalam penelitian ini. Nilai rata-rata pendapatan saham kwartal IV merupakan kwartal yang memiliki rata-rata
pendapatan saham yang negatif sekaligus sebagai nilai rata-rata terendah yaitu -0.5192. Rata-rata pendapatan saham yang paling tinggi diperoleh pada kwartal II
sebesar 0.0658.
B. Evaluasi Model Statistik