Kadar Lemak AOAC 2006 Kadar Karbohidrat by difference Metode Analisis Data

19 Keterangan : Fk : Faktor konversi 6,25 untuk tepung dan mi Kadar protein bk = x 100

d. Kadar Lemak AOAC 2006

Labu lemak disediakan sesuai dengan ukuran alat ekstraksi soxlet yang digunakan. Labu dikeringkan dalam oven dengan suhu 105-110 o C selama 15 menit, kemudian didinginkan dalam desikator lalu ditimbang a. Sejumlah sampel dengan bobot tertentu b ditimbang lalu dibungkus dengan kertas saring, kemudian ditutup dengan kapas bebas lemak. Kertas saring beserta isinya dimasukkan ke dalam alat ekstraksi soxlet dan dipasang pada alat kondensor. Pelarut heksana dituangkan ke dalam labu soxlet secukupnya dan dilakukan refluks selama 5 jam sampai pelarut yang turun kembali menjadi bening. Pelarut yang tersisa dalam labu lemak didestilasi dan kemudian labu dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C. Setelah dikeringkan hingga berat konstan dan didinginkan dalam desikator, labu beserta lemak ditimbang c. Kadar lemak contoh dihitung dengan persamaan berikut: Kadar lemak bb = × 100 Kadar lemak bk = × 100 Dimana: a = berat labu lemak g b = berat sampel awal g c = berat labu lemak dan sampel yang telah dikeringkan g

e. Kadar Karbohidrat by difference

Kadar karbohidrat dihitung secara by difference dengan mengunakan persamaan berikut: Kadar karbohidrat bb = 100 − + + + Dimana: a = kadar air g b = kadar abu g c = kadar lemak g d = kadar protein g Kadar karbohidrat bk = × 100

3.6 Metode Analisis Data

Perbedaan rendemen pengayakan, warna, dan reologi tepung jagung dianalisis menggunakan one-way ANOVA dengan software SPSS 20.0. Tingkat kerpercayaan yang digunakan sebesar 95 a = 0.05. Jika nilai Sig. pada tabel output SPSS lebih kecil dari 0.05, terdapat perbedaan nyata antara rendemen pengayakan, warna dan reologi tepung yang dihasilkan. Sebaliknya, nilai Sig, yang lebih besar dari 0.05 menunjukkan rendemen, warna, dan reologi tepung jagung yang dihasilkan tidak berbeda nyata. Jika rendemen pengayakan, uji warna, dan uji reologi tepung jagung dari setiap perlakuan yang dihasilkan berbeda nyata, dilakukan uji lanjut duncan untuk melihat perbedaan antara masing-masing perlakuan uji. 20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Pengkondisian Grits Jagung