V. PROFIL LOKASI PENELITIAN
5.1. Kondisi Geofisik Kecamatan Tanah Merah
Kecamatan Tanah Merah merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir yang memiliki 10 desa dengan luas wilayah 721,56 km
2
. Jarak Kecamatan Tanah Merah ke Kabupaten Indragiri Hilir sekitar 53 Km. Secara
Geografis daerah ini terletak pada posisi 103
o
12’46,85” BT – 103
o
31’57,39” BT dan 0
o
21’46,85” BT – 0
o
36’2,64” BT dengan batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Kecamatan Kuala Indragiri.
- Sebelah Selatan dengan Kecamatan Reteh. - Sebelah Timur dengan Kabupaten Kepulauan Riau.
- Sebelah Barat dengan Kecamatan Enok. Keadaan alam sebagian besar terdiri atas tanah gambut dan tanah endapan
sungai yang dialiri oleh sungai-sungai dan parit-parit yang sekaligus merupakan sarana lalu lintas utama bagi penduduk. Transportasi yang dominan adalah
transportasi air, yaitu melalui sungai-sungai dan parit-parit sebagai penghubung antar desa, antar kecamatan dan Ibukota Kabupaten serta mempunyai nilai
ekonomis penting dalam roda perekonomian maupun pemerintahan. Secara topografi, tinggi pusat pemerintah wilayah Kecamatan Tanah
Merah dari permukaan laut adalah 1 – 4 meter. Terdapat banyaknya tumbuh- tumbuhan di tepi-tepi sungai dan muara parit-parit seperti pohan nipah.
Wilayah Kecamatan Tanah Merah merupakan daerah berhutan rawa-rawa dan beriklim tropis yang dipengaruhi oleh musim kemarau dan musim hujan.
Kedua musim ini sangat dominan pengaruhnya kepada kehidupan masyarakat. Pada musim kemarau panjang kegiatan para petani agak menurun, disamping
timbulnya beberapa penyakit, sedangkan pada musim penghujan selain menyuburkan tanah pertanian juga air hujan merupakan kebutuhan pokok
masyarakat sebagai sumber air bersih. Jumlah hari hujan yang tertinggi pada Bulan Oktober 2005 yaitu 13 hari, sedangkan angka yang terendah pada Bulan
Mei 2005 yaitu satu hari Tanah Merah Dalam Angka 2005.
5.2. Pemanfaatan Lahan
Berdasarkan jenis tanahnya, lahan yang ada di kawasan pesisir terdiri dari jenis organosol dan gley humus dari bahan induk aluvial dan bersifat hidromorf
yang sering disebut tanah gambut. Jenis tanah ini berasal dari akumulasi humus hutan yang melapuk pada permukaan tanah, sedangkan berdasarkan tekstur
tanahnya termasuk dalam klasifikasi tekstur halus liat. Pemanfaatan lahan di Kecamatan Tanah Merah pada tahun 2005 seperti
terdapat pada Tabel 2 yang didominasi oleh hutan negara mencapai 33.294 ha 46,14 dan perkebunan 26.398.5 ha 36,59. Sebagian besar lahan
perkebunan daerah ini merupakan tanaman kelapa dalam dan kelapa hibrida serta merupakan mata pencaharian utama masyarakat di daerah ini.
Tabel 2. Luas Areal Pemanfaatan Lahan di Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2005
Luas Areal No. Pemanfaatan
Lahan Ha
Luas Tanah Sawah - Sawah pasang surut
Luas Lahan Kering - Pekarangan
- Tegalankebun - Hutan negara
- Perkebunan - Lain-lain
Lahan Lainnya - Rawa-rawa
- Tambak 150,00
1.228,00 1.082,00
33.294,00 26.398,50
9.639,00 85,00
279,50 0,21
1,70 1,50
46,14 36,59
13,36 0,12
0,39 1.
2. 3.
Jumlah 72.156,00 100,00
Sumber : Kecamatan Tanah Merah dalam Angka Tahun 2005
Pemanfaatan lahan di Kabupaten Indragiri Hilir tercermin dari penggunaan lahan di kawasan tersebut yang pada umumnya didominasi oleh perkebunan
kelapa, sedangkan untuk kawasan pantainya didominasi oleh hutan mangrove yang membujur di sepanjang pantai.
Lahan potensial untuk pengembangan budidaya tambak di Kabupaten Indragiri Hilir tersedia sekitar 31.600 ha, dimana 18.600 ha diantaranya terdapat pada lahan
kritis bekas perkebunan kelapa rakyat, dan 13.000 ha merupakan areal hutan
mangrove. Data mengenai lahan potensial pengembangan budidaya tambak di Kabupaten Indragiri Hilir disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Lahan Potensial Pengembangan Budidaya Tambak di Kabupaten Indragiri Hilir.
Luas Lahan Potensial ha No. Kecamatan
Areal Hutan Mangrove Areal Lahan Kritis
1. Tanah Merah
1.000 8.800
2. Mandah 2.150
1.600 3. Kateman
2.100 2.500
4. Reteh 3.000
2.200 5. Kuala
Indragiri 3.500
2.200 6. Enok
200 600
7. Pulau Burung 800
450 8. Gaung
250 250
Jumlah 13.000
18.600
Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Inhil Tahun 2003
Potensi lahan kritis yang terdapat di Kecamatan Tanah Merah merupakan yang terluas dibandingkan dengan kecamatan lainnya yaitu mencapai 8.800 ha.
Sampai dengan tahun 2005, telah dimanfaatkan seluas 279 ha untuk usaha perikanan tambak oleh masyarakat yang terdapat di 6 desa yaitu Desa Tanjung
Baru, Tanjung Pasir, Kuala Enok, Selat Nama, Tekulai Hilir dan Tanah Merah. Luas lahan tambak di Desa Tanjung Baru yang sudah diolah seluas 76 ha dan di
Desa Tanjung Pasir seluas 92 ha. Produksi di bidang perikanan meliputi perikanan tangkap dan perikanan
budidaya tambak. Budidaya tambak di beberapa desa cukup berkembang dimana sebagian besar memanfaatkan lahan kritis bekas perkebunan kelapa rakyat yang
terlantar dan tidak produktif lagi. Pengembangan budidaya air payau tambak di Kabupaten Indragiri Hilir,
mendapat respon positif sebagian besar masyarakat. Secara bertahap merubah mata pencaharian yang sebelumnya sebagai petani kebun atau pun nelayan
menjadi pembudidaya tambak. Perkembangan budidaya tambak di Kecamatan Tanah Merah cukup menggembirakan dan merupakan usaha masyarakat lokal
yang dikelola secara tradisional dan semi intensif.
5.3. Kondisi Demografi Kecamatan Tanah Merah