Biaya Transportasi Biaya Tenaga Kerja

Berdasarkan hasil analisis struktur biaya tenaga kerja dan biaya sarana produksi di atas, dapat diketahui besarnya biaya produksi kegiatan budidaya Udang Windu di masing-masing unit analisis. Biaya produksi per ha per siklus kegiatan budidaya tambak udang windu di lokasi penelitian pada umumnya diatas Rp3.000.000,00. Total biaya di Desa Tanjung Pasir sebesar Rp5.953.008,00 per ha per siklus, dan di Desa Tanjung Baru sebesar Rp3.505.176,00 per ha per siklus. Besarnya biaya produksi kegiatan budidaya Udang Windu di masing-masing unit analisis terlihat pada Tabel 22. Tabel 22. Total Biaya Produksi Budidaya Tambak Udang Windu di Masing- Masing Unit Analisis Desa Biaya Tenaga Kerja Rp Biaya Sarana Produksi Rp Total Biaya Produksi Rp Tanjung Pasir 2.615.119,00 3.337.889,20 5.953.008,00 Tanjung Baru 2.419.974,00 1.085.202,00 3.505.176,00 Sumber : Diolah dari data primer, 2007

6.5.3. Biaya Transportasi

Dalam analisis nilai land rent, faktor jarak lokasi lahan tambak dinilai akan mempengaruhi besarnya biaya transportasi yang harus dikeluarkan, sehingga akan berpengaruh terhadap besarnya nilai land rent dari pemanfaatan lahan tersebut. Hasil penelitian mendapatkan bahwa petambak di lokasi penelitian umumnya memasarkan hasil produksinya ke pedagang pengumpul yang berada di Tanjung Baru yang nantinya akan di bawa ke daerah Moro Kabupaten Tanjung Balai Karimun Provinsi Kepulauan Riau, yang seterusnya akan di ekspor ke Negara Singapura. Jarak rata-rata dari tambak di lokasi penelitian ke pedagang pengumpul adalah 2,3 km untuk Desa Tanjung Pasir, dan 3,4 km untuk Desa Tanjung Baru. Untuk mengangkut hasil produksi dari tambak ke pedagang pengumpul, petambak menggunakan perahu motor dengan kapasitas maksimal adalah 1.000 kg atau 1 ton. Biaya yang dilekuarkan untuk satu kali pengangkutan adalah antara Rp15.000,00 sampai dengan Rp30.000,00 untuk biaya pengangkutan dari Desa Tanjung Pasir dan Rp25.000,00 sampai dengan Rp40.000,00 untuk biaya pengangkutan dari Desa Tanjung Baru. Jarak berbanding lurus dengan biaya transportasi dalam arti semakin jauh jarak lokasi dari pusat pasar, maka semakin besar pula biaya transportasi yang dikeluarkan. Dari data hasil penelitian tersebut di atas, dapat dibuktikan bahwa faktor jarak berbanding lurus terhadap besarnya biaya transportasi. Data mengenai besarnya biaya transportasi untuk mengangkut udang windu ke pedagang pengumpul dari masing-masing unit analisis terdapat pada Tabel 23. Tabel 23. Biaya Transportasi dari Masing-Masing Unit Analisis ke Pedagang Pengumpul Unit Analisis Jarak km Ongkos Rata- rataRp Produksi Rata-Rata kg Biaya Transportasi Rpkgkm Tanjung Pasir 2,3 24.285,71 266,83 40,24 Tanjung Baru 3,4 32.606,06 198,00 48,56 Sumber : Diolah dari data primer, 2007 Tabel 23 menjelaskan bahwa jarak rata-rata dari tambak di Desa Tanjung Pasir ke pedagang pengumpul yaitu sebesar 2,3 km dengan ongkos rata-rata yang dikeluarkan oleh petambak sebesar Rp24.285,71 dan biaya transportasi rata-rata Rp40,24 per kg per km. Sementara di Desa Tanjung Baru jarak rata-rata ke pedagang pengumpul yaitu 3,4 km dengan ongkos rata-rata sebesar Rp32.606,06 dan biaya transportasi rata-rata Rp48,56 per kg per km.

6.5.4. Land Rent Berdasarkan Kesuburan dan Jarak Lokasi Tambak Ke