Land Rent Berdasarkan Kesuburan dan Jarak Lokasi Tambak Ke

Jarak berbanding lurus dengan biaya transportasi dalam arti semakin jauh jarak lokasi dari pusat pasar, maka semakin besar pula biaya transportasi yang dikeluarkan. Dari data hasil penelitian tersebut di atas, dapat dibuktikan bahwa faktor jarak berbanding lurus terhadap besarnya biaya transportasi. Data mengenai besarnya biaya transportasi untuk mengangkut udang windu ke pedagang pengumpul dari masing-masing unit analisis terdapat pada Tabel 23. Tabel 23. Biaya Transportasi dari Masing-Masing Unit Analisis ke Pedagang Pengumpul Unit Analisis Jarak km Ongkos Rata- rataRp Produksi Rata-Rata kg Biaya Transportasi Rpkgkm Tanjung Pasir 2,3 24.285,71 266,83 40,24 Tanjung Baru 3,4 32.606,06 198,00 48,56 Sumber : Diolah dari data primer, 2007 Tabel 23 menjelaskan bahwa jarak rata-rata dari tambak di Desa Tanjung Pasir ke pedagang pengumpul yaitu sebesar 2,3 km dengan ongkos rata-rata yang dikeluarkan oleh petambak sebesar Rp24.285,71 dan biaya transportasi rata-rata Rp40,24 per kg per km. Sementara di Desa Tanjung Baru jarak rata-rata ke pedagang pengumpul yaitu 3,4 km dengan ongkos rata-rata sebesar Rp32.606,06 dan biaya transportasi rata-rata Rp48,56 per kg per km.

6.5.4. Land Rent Berdasarkan Kesuburan dan Jarak Lokasi Tambak Ke

Pusat Pasar Konsep Ricardian Land Rent dibangun berdasarkan faktor kesuburan lahan dan jarak lokasi produksi terhadap pasar. Data variabel-variabel dalam perhitungan land rent dan nilai land rent yang dihasilkan di masing-masing unit analisis ditampilkan pada Tabel 24. Tabel 24. Nilai Land Rent Berdasarkan Faktor Kesuburan dan Jarak Lokasi Tambak Desa Produktivitas kgha Biaya Tenaga Kerja Rpha Biaya Sarana Produksi Rpha Harga Rpkg Biaya Transportasi Rpkgkm Jarak Ke Pasar km Rente Rpha Tanjung Pasir 133.1618 2.615.119,00 3.337.889,20 60.982,00 40,24 2,3 1.065.431,00 Tanjung Baru 87.7596 2.419.974,00 1.085.202,00 54.242,00 48,56 3,4 1.560.182,00 Sumber : Diolah dari data primer, 2007 Analisis land rent dilakukan terhadap dua titik analisis yaitu Desa Tanjung Pasir dan Desa Tanjung Baru. Berdasarkan Tabel 23, nilai land rent berdasarkan lahan tambak untuk kegiatan budidaya udang windu di Desa Tanjung Pasir adalah Rp1.065.431,00 sementara di Desa Tanjung Baru adalah Rp1.560.182,00. Dalam penelitian Sobari et al. 2006, wilayah yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, karena sumberdaya yang dimanfaatkan sebagai sarana dalam kegiatan tambak memiliki kualitas yang baik terutama dalam hal kualitas lahan dan air. Gambar 16 merupakan ilustrasi land rent di dua titik analisis tersebut. Gambar 16. Nilai Land rent Pemanfaatan Lahan Tambak untuk Kegiatan Budidaya Udang Windu 1. Nilai Land Rent Pemanfaatan Lahan Tambak di Desa Tanjung Pasir Untuk melihat seberapa besar nilai land rent dipengaruhi oleh faktor kesuburan dan jarak lokasi tambak udang di Desa Tanjung Pasir ke pusat pasar yaitu pedagang pengumpul, maka dilakukan analisis regresi berganda Lampiran 6. Analisis tersebut dilakukan terhadap data land rent, produktivitas, dan jarak dari setiap tambak yang dimiliki oleh responden di Desa Tanjung Pasir, dengan tingkat kepercayaan 95. Sebagaimana terlihat dalam data Lampiran 6, output analisis regresi menghasilkan nilai R 2 sebesar 0,73 yang artinya bahwa 73 nilai land rent dipengaruhi oleh tingkat produktivitas dan jarak lokasi tambak ke pusat pasar, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara nilai land rent dengan faktor kesuburan dan jarak lokasi tambak ke pusat pasar, sedangkan 27 lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan. Nilai F hitung yaitu sebesar 53,26 dan nilai 1.065.431 1.560.182 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000 Re n t R p H a 1 2 Tanjung Pasir Tanjung Baru F tabel 4,08, sehingga Ho ditolak, artinya bahwa nilai land rent signifikan atau berhubungan dengan produktivitas dan jarak lokasi ke pusat pasar. Koefisien regresi yang dihasilkan membentuk persamaan regresi antara nilai lend rent dengan faktor kesuburan dan jarak lokasi ke pusat pasar yang secara matematis ditulis sebagai berikut: π = - 2.593.518,04 + 27.557,47 X 1 – 4.710,53 X 2 ……… 6.11 dimana π adalah nilai land rent; X 1 variabel produktivitas; dan X 2 variabel jarak. Persamaan tersebut menggambarkan bahwa nilai produktvitas berhubungan secara positif dengan nilai land rent yang artinya semakin besar nilai produktivitas, maka semakin tinggi pula nilai pemanfaatan lahan tambak udang windu tersebut, besar satu-satuan produktivitas adalah sebesar Rp 27.557,47 per kg. Persamaan tersebut juga menggambarkan bahwa jarak lokasi tambak ke pusat pasar berhubungan secara negatif dengan besarnya nilai land rent. Ada pun perubahan nilai land rent yang diakibatkan perubahan satu-satuan jarak adalah sebesar Rp 4.710,53 per km. Untuk mengilustrasikan hubungan antara nilai land rent dengan faktor kesuburan dan nilai land rent dengan jarak lokasi tambak ke pusat pasar, digunakan perangkat lunak Maple 9,5 seperti tampak dalam Lampiran 7 yang memplotkan variabel-variabel tersebut, sehingga dihasilkan grafik seperti yang tampak pada Gambar 17 dan Gambar 18. Gambar 17. Hubungan Antara Nilai Land Rent dengan Produktivitas Lahan di Desa Tanjung Pasir Gambar 17 menampilkan hubungan antara nilai land rent dengan produktivitas. Dalam menggambarkan hubungan tersebut, variabel jarak nilainya dianggap tetap, sehingga Gambar 17 dibangun berdasarkan persamaan: Re nt R p ha Produktivitas kgha Jarak km π = 2.604.172,81 + 27.557,47 X 1 Lampiran 7, artinya jika produktivitas udang windu sama dengan 0 kg, maka nilai rent yang akan diperoleh adalah sebesar Rp2.604.172,81 dan setiap terjadi perubahan 1 kg produktivitas udang windu, akan merubah nilai land rent sebesar Rp27.557,47. Gambar 18. Bid Rent Schedulle Lahan Tambak Udang Windu di Desa Tanjung Pasir Sumber : Diolah dari data primer, 2007 Gambar 18 menghubungkan antara besarnya nilai land rent dengan jarak lokasi tambak ke pusat pasar. Dalam ilmu ekonomi sumberdaya lahan dikenal dengan nama bid rent schedule. Untuk menggambarkan hubungan antara nilai land rent dengan jarak, variabel produktivitas dianggap tetap, sehingga Gambar 18 dibangun berdasarkan persamaan: π = 618.444,86 - 4.710,53 X 2 Lampiran 7, diartikan bahwa jika lokasi tambak berjarak 0 Km dari pusat pasar, maka nilai land rent yang akan diperoleh adalah sebesar Rp618.444,86 dan setiap terjadi perubahan satu-satuan jarak akan merubah nilai land rent sebesar Rp4.710,53. Tanda negatif pada koefisien jarak berarti adanya hubungan negative antara nilai rent dengan variabel jarak, artinya semakin jauh jarak lokasi tambak dari pusat pasar, maka semakin kecil nilai rent yang akan diperoleh. Dari Gambar 18 tersebut diketahui bahwa sampai jarak 130 Km dari pusat pasar, kegiatan usaha tambak udang windu ini masih memberikan nilai pemanfaatan lahan yang positif.

2. Nilai Land Rent Pemanfaatan Lahan Tambak di Desa Tanjung Baru