Matriks IE Posisi Usaha Berdasarkan Matriks IE

di tingkat dunia dengan perolehan skor nilai 0.19 dan 0.21. Fluktuasi harga di tingkat dunia menyebabkan pembudi daya enggan melanjutkan usahanya sewaktu harga rumput laut dunia sedang turun. Hasil analisis perhitungan faktor-faktor eksternal didapatkan total skor nilai sebesar 2.83 Lampiran 12. Nilai ini berada di atas nilai rata- rata sebesar 2.5 yang menunjukkan posisi eksternal perusahaan yang cukup kuat, dimana perusahaan memiliki kemampuan diatas rata-rata dalam memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman eksternal David, 2004.

4.4.3. Matriks IE

Tujuan penggunaan matriks ini adalah untuk memperoleh strategi usaha di tingkat pembudi daya yang lebih detail. Hasil evaluasi matriks internal selanjutnya digabungkan dengan hasil evaluasi matrik eksternal yang menghasilkan matriks IE. Dengan menggunakan Matriks IE maka posisi usaha dipetakan dalam diagram untuk mempermudah merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha bagi pembudi daya rumput laut di Karimunjawa. Penentuan posisi strategi pada matriks IE didasarkan pada hasil total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu x dan total nilai EFE pada sumbu y David 2004. Nilai IFE yang diperoleh dari usaha budi daya rumput laut di Karimunjawa sebesar 2.52 dan nilai EFE sebesar 2.83. Nilai tersebut dipetakan seperti dalam Gambar 5. Total Skor IFE Kuat Rataan Lemah 4.0 3.0 2.52 2.0 1.0 T ot al Sk o r EF E Tinggi 3.0 I II III Pertumbuhan Pertumbuhan Penciutan Rataan 2.83 V VI 2.0 IV Stabilitas Pertumbuhan Stabilitas Penciutan Rendah 1.0 VII VIII IX Pertumbuhan Pertumbuhan Likuidasi Gambar 5 Total skor IFE_EFE usaha budi daya rumput laut di perairan Karimunjawa. Pemetaan posisi usaha sangat penting bagi pemilihan alternatif strategi dalam menghadapi persaingan dan perubahan yang terjadi. Dengan total skor nilai pada matriks internal 2.52 maka usaha budi daya rumput laut di perairan Karimunjawa memiliki faktor internal yang tergolong sedang atau rataan. Total skor nilai matriks eksternal 2.83 memperlihatkan respon yang diberikan oleh usaha budi daya rumput laut kepada lingkungan eksternal tergolong rataan. Perpaduan dari kedua nilai tersebut menunjukkan bahwa strategi utama bagi pengembangan usaha terletak pada sel V. Sel V dikelompokkan dalam strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal, yaitu suatu kegiatan untuk memperluas usaha dengan cara membangun di lokasi yang lain dan meningkatkan jenis produk serta jasa. Strategi pertumbuhan pada sel V merupakan pertumbuhan usaha itu sendiri. Didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, asset, profit atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara perluasan lahan usaha, mengembangkan produk melalui proses pengolahan, menambah mutu produk atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Berdasarkan hasil kajian, usaha yang memiliki kinerja yang baik cenderung konsentrasi agar dapat tumbuh, baik secara internal melalui sumber dayanya sendiri atau secara eksternal melalui sumber daya dari luar Rangkuti 2006. Hasil matriks IE selanjutnya digunakan untuk merumuskan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT.

4.5. Rumusan Alternatif Strategi