Tujuan JKN Pengorganisasian Program JKN Monitor dan Evaluasi Kepesertaan

23 melindungi seluruh warga, ke pesertaan asuransi kesehatan sosial JKN bersifat wajib. Kelebihan sistem asuransi sosial dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional di bandingkan dengan asuransi komersial menurut Supriyantoro 2013 dalam buku “Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional JKN dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN” antara lain: Asuransi Sosial JKN Asuransi Komersial 1.Kepesertaan bersifat wajib untuk semua penduduk 1. Kepesertaan bersifat sukarela 2. Non Profit 2. Profit 3. Manfaat komprehensif 3. Manfaat sesuai dengan premi yang dibayarkan. Sumber : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013 berpotensi mencakup 100 penduduk universal coverage dan relatif dapat menekan peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Perbedaan asuransi Sosial dengan asuransi komersial dapat dilihat dari 3 sisi, yaitu: 1. Kepesertaan dalam asuransi sosial bersifat wajib bagi seluruh penduduk, sedangkan asuransi komersial bersifat sukarela. 2. Asuransi sosial bersifat nirlaba atau tidak berorientasi mencari keuntungan not for profit , sedangkan asuransi komersial berorientasi mencari keuntungan for profit. 3. Asuransi sosial manfaatnya komprehensif promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai dengan kebutuhan medis, sedangkan asuransi komersial manfaatnya terbatas sesuai dengan premi yang dibayarkan Supriyantoro, 2013.

c. Tujuan JKN

Tujuan penyelenggaraan adalah untuk memberikan manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan akan pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 19 ayat 2. 24

d. Pengorganisasian Program JKN

Program jaminan kesehatan diselenggarakan oleh badan penyelenggara jaminan sosial yang dibentuk dengan Undang-Undang UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 5 ayat 1. Lembaga Penyelenggara JKN: i. Jaminan Kesehatan Nasional diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang merupakan badan hukum publik milik negara yang bersifat non profit dan bertanggungjawab kepada Presiden. ii. BPJS terdiriatas Dewan Pengawas dan Direksi. iii. Dewan Pengawas terdiri atas 2 dua orang unsur Pemerintah, 2dua orang unsur Pekerja, 1 satu orang unsur Pemberi Kerja, 1 satu orang Masyarakat, 1 satu orang unsur Tokoh Masyarakat. iv. Dewan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Kemenkes RI, 2013

e. Monitor dan Evaluasi

Menurut Kemenkes RI Siti Fadhilah Supari 2013 menjelaskan tentang Monitoring dan Evaluasi Program Jaminan Kesehatan: 1 Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan jaminan kesehatan merupakan bagian dari system kendali mutu dan biaya. 2 Merupakan tanggung jawab Menkes, dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan DJSN. Pengawasan terhadap BPJS dilakukan secara eksternal dan internal. Pengawasan internal oleh organ BPJS Kemenkes RI 2013: i. Dewan pengawas; dan ii. Satuan Pengawas Internal Pengawasan Eksternal : a. DJSN; dan b. Lembaga Pengawas Independen

2.3 Peran BPJS dalam JKN

25

2.3.1 Penyelenggaraan BPJS dalam JKN

f. Kepesertaan

Penjelesan dalam buku “Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional JKN dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN” 1 Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 enam bulan di Indonesia, yang telah membayar Iuran. 2 Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain. 3 Pemberi Kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja, atau penyelenggara negara yang mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lainnya. Peserta tersebut meliputi: Penerima Bantuan Iuran PBI JKN dan bukan PBI JKN menurut UU No. 40 Tahun 2004 Pasal 20 ayat 1 dengan rincian sebagai berikut: a Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu. b Peserta bukan PBI adalah Peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas: 1 Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya UU No. 24 tahun 2011, yaitu: a. Pegawai Negeri Sipil; b. Anggota TNI; c. Anggota Polri; d. Pejabat Negara; e. Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri; f. Pegawai Swasta; dan g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f yang menerima Upah. 26 Anggota keluarga bagi pekerja penerima upah menurut buku “Bahan Paparan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional” Supriyantoro 2013 meliputi: a. Istri atau suami yang sah dari Peserta; dan b. Anak kandung, anak tiri danatau anak angkat yang sah dari Peserta, dengan kriteria: i. Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri; dan ii. Belum berusia 21 dua puluh satu tahun atau belum berusia 25 duapuluh lima tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal. Sedangkan Peserta bukan PBI JKN dapat juga mengikutsertakan anggota keluarga yang lain. 2 Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya UU No. 24 tahun 2011, yaitu: c. Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri dan d. Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima Upah. e. Pekerja sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, termasuk warga negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 enam bulan. 3 Bukan Pekerja dan anggota keluarganya terdiri atas UU No. 24 tahun 2011: a. Investor; b. Pemberi Kerja; f. Penerima Pensiun; g. Veteran; h. Perintis Kemerdekaan; dan i. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf e yang mam pu membayar Iuran. 4 Penerima pensiun terdiri atas UU No. 24 tahun 2011: a. Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun; b. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun; 27 c. Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun; d. Penerima Pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c; dan e. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d yang mendapat hak pensiun. 5 WNI di Luar Negeri Jaminan kesehatan bagi pekerja WNI yang bekerja di luar negeri diatur dengan ketent uan peraturan perundang- undangan tersendiri UU No. 24 tahun 2011. 6 Syarat pendaftaran Syarat pendaftaran akan diatur kemudian dalam peraturan BPJS UU No. 24 tahun 2011 per 1 November 2014 Syarat Wajib Pendaftaran Peserta Bukan Penerima Upah PBPU atau Mandiri adalah sebagai berikut : a. Mendaftarkan Diri dan Anggota Keluarga yang sesuai data keluarga yang tercantum pada Kartu Keluarga. b. Memiliki NIK yang tercantum pada KTP elektronik atau Kartu Keluarga. c. Memiliki nomer telepon dan atau Email d. Menunjukkan KTP elektronik dan KK Asli e. Memiliki Rekening di Bank BRI atau BNI 46 atau Mandiri f. Kartu BPJS Kesehatan dapat digunakan setelah 7 hari sejak peserta mendaftar dan membayar Iuran pertama kali g. Pendaftaran dilakukan oleh yang bersangkutan atau Keluarga lain yang tercantum dalam Kartu Keluarga KK. 7 Lokasi pendaftaran Pendaftaran Peserta dilakukan di kantor BPJS terdekatsetempat Supriyantoro, 2013. 8 Prosedur pendaftaran Peserta Supriyantoro, 2013 : a. Pemerintah mendaftarkan PBI JKN sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan. b. Pemberi Kerja mendaftarkan pekerj anya atau pekerja dapat mendaftarkan diri sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan. 28 c. Bukan pekerja dan peserta lainnya wajib mendaftarkan diri dan keluarganya sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan. 9 Masa berlaku kepesertaan a Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional berlaku selama yang bersangkutan membayar Iuran sesuai dengan kelompok peserta. b Status kepesertaan akan hilang bila Peserta tidak membayar Iuran atau meninggal dunia Kemenkes RI dalam Anwar, 2014. Di dalam Undang-undang SJSN 40 tahun 2004 diamanatkan bahwa seluruh penduduk wajib penjadi peserta jaminan kesehatan termasuk WNA yang tinggal di Indonesia lebih dari enam bulan. Untuk menjadi peserta harus membayar iuran jaminan kesehatan. Bagi yang mempunyai upahgaji, besaran iuran berdasarkan persentase upahgaji dibayar oleh pekerja dan Pemberi Kerja. Bagi yang tidak mempunyai gajiupah besaran iurannya ditentukan dengan nilai nominal tertentu, sedangkan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu membayar iuran maka iurannya dibayari pemerintah. Supriyantoro, 2013 Bagan Kepesertaan Sumber: Supriyantoro, 2013 Kelompok Peserta JKN PESERTA WAJIB Penerima Bantuan Iuran PBI Non Penerima Upah Penerima Upah Pemerintah Kelompok Keluarga Individu Pekerja Pemberi Kerja IURAN 29 Sumber: Andayani Budi Lestari, SE, MM, AAK, 2013 Pentahapan Kepesertaan 1 Tahap pertama mulai tanggal 1 Januari 2014, paling sedikit meliputi: PBI Jaminan Kesehatan; a Anggota TNIPegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Pertahanan dan anggota keluarganya; b Anggota Polri Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Polri dan anggota keluarganya ; c Peserta asuransi kesehatan yang diselenggarakan oleh PT. ASKES Persero meliputi PNS, veteran, pejuang kemerdekaan, penerima pensiun PNS, TNIPolri dan seterusnya beserta anggota keluarganya;dan d Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang diselenggarakan oleh PT. JAMSOSTEK Persero dan anggota keluarganya; 2 Tahap kedua meliputi seluruh penduduk yang belum masuk sebagai Peserta BPJS Kesehatan paling lambat pada tanggal 1 Januari 2019. K E L O M P O K P E SE R T A JA MI N A N K E SE H A T A N Bukan Pekerja BP Pekerja Bukan Penerima Upah PBPU Pekerja Penerima Upah PPU a. Investor b. Pemberi Kinerja c. Penerima Pensiun d. Veteran e. Perintis Kemerdekaan f. Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a s.d. huruf e yang mampu membayar iuran Sektor Informal a. PNS Pusat Daerah b. Anggota TNI c. Anggota Polri d. Pejabat Negara e. Pegawai Pemerintah Non PNS f. Pegawai Swasta g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a s.d. f yang menerima upah Pekerja Mandiri BUKAN PBI JK PENERIMA BANTUAN IURAN PBI JK 30 Ketentuan Kepesertaan JKN Menurut Perpres Jaminan Kesehatan no 122013, jumlah peserta dan anggota keluarga yang ditanggung oleh Jaminan Kesehatan paling banyak 5 orang Keluarga Inti dan peserta yang memiliki jumlah keluarga lebih dari 5 orang termasuk peserta, dapat mengikutsertakan anggota keluarga lain dengan membayar iuran tambahan. Anggota keluarga sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 1 huruf a meliputi: 1 Istri atau suami yang sah dari peserta 2 Anak kandung, anak tiri danatau anak angkat yang sah dari peserta, dengan kriteria: a. Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri b. Belum berusia 21 Dua puluh satu tahun atau belum berusia 25 Dua puluh lima tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal Masa Berlaku Kepesertaan a. Selama peserta membayar iuran sesuai dengan kelompok peserta. b. Bila peserta tidak membayar iuran atau meninggal dunia maka status kepesertaannya akan hilang. c. Ketentuan lebih lanjut akan diatur oleh Peraturan BPJS

g. Hak dan Kewajiban Peserta BPJS