Sejarah JKN Jaminan Kesehatan Nasional JKN

15 mengikuti asuransi kesehatan tambahan, atau membayar sendiri selisih antara biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas perawatan, yang disebut dengan iur biaya additional charge. Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi peserta Penerima Bantuan Iuran PBI. Supriyantoro, 2013 Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, BPJS Kesehatan wajib menyampaikan pertanggungjawaban dalam bentuk laporan pengelolaan program dan laporan keuangan tahunan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Laporan yang telah diaudit oleh akuntan publik dikirimkan kepada Presiden dengan tembusan kepada DJSN paling lambat tanggal 30 Juni tahun berikutnya. Laporan tersebut dipublikasikan dalam bentuk ringkasan eksekutif melalui media massa elektronik dan melalui paling sedikit 2 dua media massa cetak yang memiliki per edaran luas secara nasional, paling lambat tanggal 31 Juli tahun berikutnya. Kemenkes RI dalam Anwar, 2014

2.2 Jaminan Kesehatan Nasional JKN

2.2.1 Sejarah JKN

Konsep Jaminan atau Asuransi Kesehatan Nasional JKN pertama kali dicetuskan di Inggris pada tahun 1911 yang didasarkan pada mekanisme asuransi kesehatan sosial yang pertama kali diselenggarakan di Jerman tahun 1883 Setelah itu banyak negara lain menyelenggarakan JKN seperti Kanada 1961, Taiwan 1995, Filipina 1997, dan Korea Selatan 2000. Setelah melakukan berbagai kajian dan kunjungan para legislatif maupun eksekutif ke berbagai negara untuk belajar tentang sistem JKN, pada tanggal 28 September 2004 UU Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN, yang salah satunya berisi JKN disetujui Rapat Pleno DPR untuk diundangkan. Pada tanggal 19 Oktober 2004, Presiden Megawati mengundangkan UU SJSN dengan upacara khusus yang dihadiri menteri-menteri terkait dan anggota inti Tim SJSN. Penempatan UU SJSN dalam Lembaran Negara dengan upacara spesial tersebut bukan tanpa alasan. Tidak banyak pejabat publik yang mengetahui bahwa UU SJSN tersebut 16 merupakan inti dari suatu tujuan dibentuknya Indonesia dan merupakan penjabaran pasal 34 UUD45 hasil amandemen ke-empat tahun 2002, Thabrany, 2009:5 2.2.2 Pengertian JKN Program Jaminan Kesehatan Nasional disingkat Program JKN adalah suatu program Pemerintah dan Masyarakat atau Rakyat dengan tujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap rakyat Indonesia agar penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera Naskah Akademik SJSN dalam Asih dan Oka, 2014. Sedangkan menurut UU No. 40 tahun 2004 tentang SJSN Sistem Jaminan Sosial Nasional dalam Anwar 2014 Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Disisi lain Supriyantoro 2013 dalam buku “Bahan Paparan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Ja minan Sosial Nasional” juga menguraikan tentang Jaminan Kesehatan Nasional JKN yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari sistem jaminan sosial nasional yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan social yang bersifat wajib mandatory berdasarkan Undang-Undang No. 40 tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

2.2.3 Dasar Hukum JKN