Metro TV Analisis Framing Pemberitaan “Skandal Akil Mochtar” di Primetime
News
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini terarah dan lebih mudah maka fokus penulisan ini terletak pada Metro TV dalam mengkonstruksi berita mengenai
skandal Akil Mochtar sebagai pejabat tinggi negara dalam program Primetime News edisi 3 Oktober 2013. Peneliti memilih Memilih edisi 3 Oktober 2013
karena bertepatan setelah dilakukannya gelar perkara oleh KPK yang menunjukkan barang bukti suap Akil Mochtar.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana Metro TV melakukan konstruksi realitas sosial pada pemberitaan skandal Akil Mochtar terkait korupsi khususnya pada program berita
Primetime News episode ‘Skandala Suap MK’? 2. Bagaimana Metro TV memaknai korupsi dalam peliputan kasus korupsi di
Indonesia sesuai dengan analisis framing William A. Gamson dan Andre Mondigliani?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana Bagaimana Metro TV melakukan konstruksi realitas sosial pada
pem
berita
an skandal
Akil Mochtar terkait korupsi khususnya pada program berita Primetime News episode ‘Skandala Suap MK’.
2. Untuk mengetahui bagaimana Metro TV memaknai
korupsi
dalam peliputan kasus
korupsi
di Indonesia sesuai dengan analisis framing William A. Gamson dan Andre Mondigliani.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberi manfaat yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan melalui penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai cara media Metro TV dalam mengkontruksikan beritanya.
Selain itu menjadi bahan bacaan yang akan menambah wawasan mengenai cara konstruksi berita di media dengan melakukan framing dalam pemberitaan media
visual.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan melalui penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi wartawan dan praktisi dalam mengkonstruksi sebuah berita di media massa serta informasi
mengenai konstruksi realitas sosial.
E. Tinjauan Pustaka
Skripsi ini merujuk kepada penelitian-penelitian terdahulu dan buku-buku yang membahas tentang analisis framing pada media cetak. Merujuk kepada
penelitian terdahulu di luar Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta seperti Analisis Framing dalam Pemberitaan Metro TV Terhadap Kasus
Terorisme Di Indonesia Studi Kasus Metro Realitas oleh Resti Fauziah dari Universitas Hasanudin, Makasar. Skripsi Konstruksi Pemberitaan Persidangan Kasus
Wisma Atlet di TV One dan Metro TV Analisis Framing Model William A. Gamson dan Andre Mondigliani di Bulan Januari - Maret 2012 oleh Jemmy Lukito dari
Universitas Mercubuana, Jakarta. Peneliti juga mengambil referensi-referensi skripsi dari dalam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yaitu Pers dan Kepentingan Politik Analisis Framing Berita Partai Nasional Demokrat dan Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara di Harian
Seputar Indonesia. Persamaan dari skripsi-skripsi di atas yaitu selain penelitian ini sama-sama
menggunakan analisis framing William A. Gamson dan Andre Mondigliani, menggunakan analisis konstruksi realitas sosial, ada skripsi yang menggunakan
subyek Metro TV. Perbedaan penelitian ini dengan skripsi-skripsi di atas yaitu penelitian ini menggunakan kasus korupsi Akil Mochtar dalam program Primetime
News. Dari beberapa penelitian sebelumnya peneliti mengambil kesimpulan bahwa
belum terdapat mahasiswai yang meneliti tentang
Konstruksi Realitas Sosial Berita Korupsi di Metro TV Analisis Framing Pemberitaan “Skandal Akil Mochtar” di
Primetime News.
F. Metodologi Penelitian 1. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian tentang wacana pemberitaan ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme. Paradigma ini mempunyai posisi dan pandangan
tersendiri terhadap media dan teks berita yang dihasilkan. Rancangan konstruktivis melihat realitas pemberitaan media sebagai aktivitas konstruksi sosial.
4
Menurut pandangan ini, bahasa tidak hanya dilihat dari segi gramatikal, tetapi juga melihat apa
isi atau makna yang terdapat dalam bahasa itu, sehingga analisis yang disampaikan menurut pandangan ini adalah suatu analisis yang membongkar maksud-maksud dan
makna-makna tertentu yang disampaikan oleh sang subyek yang mengemukakan suatu pernyataan.
5
Menurut paradigma ini terdapat isu-isu penting yang menjadi fokus media massa dalam yaitu kedudukan, harta, wanita, persoalan-persoalan sensitif, sensualitas
dan kengerian. Materi yang dikonstruksi yang terpenting adalah tiga keberpihakan media yang tidak dalam dilepaskan yaitu keberpihakan media massa kepada
kapitalisme, keberpihakan semu terhadap masyarakat dan keberpihakan kepada kepentingan umum. Prinsip
4
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004, Cet. Ketiga, h. 204.
5
Jumroni dan Suhaemi, Metode-metode Penelitian Komunikasi Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 83.