Rumusan Masalah Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Konstruksi Realitas Sosial Berita Korupsi di Metro TV Analisis Framing Pemberitaan “Skandal Akil Mochtar” di Primetime News.

F. Metodologi Penelitian 1. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian tentang wacana pemberitaan ini, peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme. Paradigma ini mempunyai posisi dan pandangan tersendiri terhadap media dan teks berita yang dihasilkan. Rancangan konstruktivis melihat realitas pemberitaan media sebagai aktivitas konstruksi sosial. 4 Menurut pandangan ini, bahasa tidak hanya dilihat dari segi gramatikal, tetapi juga melihat apa isi atau makna yang terdapat dalam bahasa itu, sehingga analisis yang disampaikan menurut pandangan ini adalah suatu analisis yang membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu yang disampaikan oleh sang subyek yang mengemukakan suatu pernyataan. 5 Menurut paradigma ini terdapat isu-isu penting yang menjadi fokus media massa dalam yaitu kedudukan, harta, wanita, persoalan-persoalan sensitif, sensualitas dan kengerian. Materi yang dikonstruksi yang terpenting adalah tiga keberpihakan media yang tidak dalam dilepaskan yaitu keberpihakan media massa kepada kapitalisme, keberpihakan semu terhadap masyarakat dan keberpihakan kepada kepentingan umum. Prinsip 4 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004, Cet. Ketiga, h. 204. 5 Jumroni dan Suhaemi, Metode-metode Penelitian Komunikasi Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 83. dasar dari sebaran konstruksi sosial media massa adalah semua informasi harus sampai pada pemirsa atau pembaca secepatnya dan setepatnya berdasarkan apa yang dianggap penting oleh pembaca atau pemirsa. Setelah semua informasi telah sampai kepada khalayak, maka terjadi pembentukan konstruksi kepada khalayak melalui tiga tahap: konstruksi realitas pembenaran, kesediaan dikonstruksi oleh media massa dan sebagai pilihan konsumtif. Kemudian dapat dilihatlah citra yang ditimbulkan oleh media massa terhadap isu yang idangkat apakah citra baik atau buruk. Isu-isu yang telah disampaikan dapat diberikan argumentasi dan akuntabilitas oleh media massa dan khalayak terhadap pilihan mereka untuk terlibat dalam pembentukan konstruksi ini. 6 Melihat penjelasan mengenai paradigm konstruktivisme di atas maka kaitannya dengan hasil penelitian peneliti yaitu menunjukkan bahwa paradigma ini menilai kasus Akil Mochtar melibatkan dua dari tiga hal yang setia hari menjadi fokus media massa yaitu kedudukan dan harta. Selain itu kasus ini juga merupakan persoalan sensitif dan menimbulkan kengerian penonton karena jabatan yang seharusnya bertujuan untuk mencari keadilan malah digunakan untuk kepentingan pribadi. Konstruksi realitas merupakan realitas ada dibalik pernyataan dari actor atau seseorang yang berkaitan dengan isu dalam hal ini pernyataan Jimly Assidiqqie terkait hukuman mati bagi Akil Mochtar. Metro TV sendiri berpihak kepada kepentingan umum dimana sesuai dengan visi Metro TV yang ingin menjadi stasiun televisi 6 Bruhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat Jakarta: Penada Media Group, 2007, h. 204-206.