Asumsi Dasar Teori Konstruksi Sosial

“sesama saya”, yaitu pemahaman individu dan orang lain serta pemahaman mengenai dunia sebagai sesuatu yang maknawi dari kenyataan sosial. 16 Individu oleh Berger dan Luckaman 1997:187 dikatakan, mengalami dua proses sosialisasi, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Sosialisasi primer dialami individu dalam masa kanak-kanan yang dengan itu, ia menjadi anggota masyarakat. Sedangkan sosialisasi sekunder adalah proses lanjutan dari sosialisasi primer yang mengimbas ke individu yang sudah disosialisasikan ke dalam sektor-sektor baru di obyektif masyarakatnya. Sosialisasi yang tidak sempurna itu berakibat terbentuknya kosntruksi sosial baru di masyarakat. Inilah proses eksternalisasi yang dimaksud Berger dan Luckman. Di mana realitas sosial bisa saja menciptakan suatu realitas pencitraan kelas tertentu tapi kelompok-kelompok sosial di bawahnya melalui pemaknaan dalam interaksi simbolis maupun proses totenisme paham kebendaanbinatang yang dipandang suci 17 . Proses konstruksi sosial dapat dilihat pada gambar berikut: 16 Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat., h. 197-198. 17 Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. h. 201-202. Tabel 01 Tabel 01. Proses Konstruksi Sosial Media Massa

3. Tahapan Konstruksi Sosial

Terdapat empat tahapan di dalam konstruksi sosial yaitu: 1. Tahap Konstruksi Sosial pada Media Massa Substansi teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas Berger dan Luckamn adalah pada proses simultan yang terjadi secara alamiah melalui bahasa dalam kehidupan sehari-hari pada sebuah komunitas primer dan semi sekunder. Basis sosial teori dan pendekatan ini adalah Source Message Channel Receiver Effect Proses Sosial Simultan Obyektivasi M E D I A Eksternalisasi Internalisasi - Lebih Cepat - Lebih Luas - Sebaran Merata - Membentuk Opini Massa - Massa Cenderung Terkonstruksi - Opini Massa Cenderung Apriori - Obyektif - Subyektif masyarakat transisi-modern di Amerika Serikat tahun 1960-an, di media massa belum menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dibicarakan. Dengan demiakian teori konstruksi sosial atas realitas Berger dan Luckman tidak memasukkan media massa sebagai variable atau fenomena yang berpengaruh dalam konstruksi sosial atas realtas. Melalui tulisan-tulisannya, Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Realitas Iklan Televisi dalam Masyarakat Kapitalistik 2000, teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Luckman telah direvisi mengoreksi kelemahan- kelemahannya dengan melihat variabel atau fenomena media massa menjadi sangat substansi dalam proses eksternalisasi, subyektivasi dan internalisasi. Dengan demikian, sifat dan kelebihan media massa telah memperbaiki kelemahan proses konstruksi atas realitas yang berjalan lambat itu. Dari konten konstruksi sosial media massa, proses kelahiran konstruksi sosial media massa melalui tahapan-tahapan berikut 18 : 18 Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat., h. 204-206. a. Menyiapkan Materi Konstruksi Isu-isu penting setiap hari menjadi fokus media massa, terutama yang berhubungan dengan tiga hal yaitu kedudukan, harta dan perempuan. selain tiga hal itu ada juga fokus-fokus lain seperti informasi yang sifatnya menyentuh perassan banyak orang yaitu persoalan- persoalan sensitif , sensualitas maupun kengerian. Ada tiga hal penting dalam penyiapan materi konstruksi soial yaitu: • Keberpihakan media massa kepada kapitalisme. Dalam arti, media masaaa digunakan oleh kekuatan-kekuatan kapital untuk dijadikan sebagai mesin penciptaan uang atau pelipatgandaan modal. • Keberpihakan semu kepada masyarakat. Bersikap seolah-olah simpati, empati dan berbagai partisipasi kepada masyarakat. • Keberpihakan kepada kepentingan umum. Untuk keberpihakan kepada kepentingan umum dalam arti sesungguhnya yaitu visi setiap media massa, namun akhir-akhir ini visi tersebut tak digunakan dalam mengkonstruksi sebuah realitas. b. Sebaran Konstruksi Prinsip dasar dari sebaran konstruksi sosial media massa adalah semua informasi harus sampai pada pemirsa atau pembaca secepatnyta dan setepatnya berdasarkan pada apa yang dianggap penting oleh media akan dianggap penting oleh pembaca atau pemirsa. c. Pembentukan Konstruksi Realitas Pembentukan konstruksi realitas dapat dijelaskan melalui dua poin berikut yaitu : • Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas Tahap ini merupakan tahap setelah sebaran konstruksi di mana pemberitaan penceritaan telah sampai pada pembaca dan pemirsanya penonton, yaitu terjadi pembentukan konstruksi di masyarakat melalui tiga tahap yang berlangsung secara umum. Pertama,