Tahapan Konstruksi Realitas Sosial Primetime News

terlihat sebagai sesuatu yang natural dan benar- benar terjadi di masyarakat. Maka Metro TV meyakinka penonton agar berita yang mereka tonton merupakan sesuatu yang alami dan wajar. Kedua, kesediaan dikonstruksi oleh media massa, setelah penonton merasa berita yang disiarkan Metro TV itu sesuatu yang natural, maka secara tidak langsung penonton akan merasa dikonstruksi oleh Metro TV karena realitas itu ada dibalik pernyataan-pernyataan seseorang yang kompeten dalam hal ini Jilmy Assidiqie. Ketiga, sebagai pilihan konsumtif, bila kedua tahap sebelumnya sudah dilalui, maka penonton setiap harinya akan merasa peristiwa yang sudah dikonstruksi oleh Metro TV merupakan sebuah pilihan konsumtif sehari-hari. • Pembentukan Konstruksi Citra Menurut Metro TV berita mengenai Akil Mochtar merupakan berita yang buruk karena kasus ini merupakan bencana besar bagi peradilan dan sebuah tragedi konstitusi. d Konfirmasi Dalam tahap ini Metro TV belum bisa melengkapinya karena khusus untuk program Primetime News baru berdiri pada Januari 2013 sehingga belum memiliki media sosial sendiri untuk menampung aspirasi masyarakat. 18

C. Frame Primetime News

Primetime News sebagai program yang bertujuan untuk memberikan informasi, menambah wawasan dan mencerdaskan penonton memiliki format acara yang menarik. Format acara ini berupa liputan mendalam dan dialog yang dibagi menjadi tujuh segmen, namun sebelumnya ditayangkan terlebih dahulu video pengantar berita yang berkaitan dengan kasus Akil 18 Wawancara Pribadi dengan Ami Melanrosa, Jakarta, 25 Maret 2014 Pukul 19:30 WIB. Mochtar. Hal ini bertujuan agar penonton mengetahui apa yang sedang dibahas dalam acara ini. Peneliti melihat adanya realitas yang dibangun oleh Primetime News khususnya untuk episode 3 Oktober 2013 “Membongkar Skandal MK”. Terlebih dalam episode 3 Oktober 2013 yang berjudul “Membongkar Skandal MK”, Primetime News menyajikan fakta dan peristiwa mengenai kasus Akil Mochtar secara menyeluruh dan mendalam dengan para narasumber. Primetime News mengidentifikasikan masalah berdasarkan dengan framing William A. Gamson dan Andre Mondigliani yaitu: Media Package Primetime News menganggap bahwa berita mengenai kasus suap yang menimpa Akil Mochtar sebagai pejabat tinggi negara penting untuk disiarkan. Hal ini karena masyarakat harus mengetahui apa yang sedang terjadi di MK. 19 Seperti yang telah disampaikan oleh Produser Primetime News, Ami bahwa “…ketika masyarakat kita tidak tahu itu akan terus-terusan terjadi. Ketika media tidak peduli denngan hal-hal itu, media otomatis akan membodohi penonton.” Ketua MK ini pernah dilaporkan menerima suap satu miliar rupiah sekitar tiga tahun lalu... Doktor ilmu hukum ini menjadi hakim konstitusi sejak tahun 2008 yang masa jabatannya diperpanjang oleh DPR hingga tahun 2018... 19 Wawancara Pribadi dengan Ami Melanrosa, Jakarta, 25 Maret 2014 Pukul 19:30 WIB. Akil setidaknya menjadi pejabat tinggi negara keempat yang bergelar doktor atau setaraf S3 yang tersangkut kasus koorupsi. 20 Oleh karena itu media menjalankan fungsinya sebagai pembelajaran sosial dimana berita yang disiarkan tidak hanya sekedar informasi tetapi juga membuat penonton lebih cerdas karena media elektronik merupakan salah satu penghubung yang paling dekat dengan penonton. Menurut Primetime News sendiri kasus korupsi yang menimpa Akil Mochtar dianggap sebagai tragedi konstitusi karena catatan Akil Mochtar sebagai mantan ketua dari partai Golkar, mantan anggota DPR dan ketua MK dua periode, bagaimana sebuah pejaga konstitusi terlibat korupsi itu merupakan sesuatu yang luar biasa. Kasus ini merupakan berita yang sangat besar dan berarti korupsi itu sudah masuk ke lembaga yudikatif. “Lembaga manapun itu dipersyaratkan untuk bersikap adil tidak bermain- main dengan politik ketika harus menentukan keadilan dan kebenaran dan apalagi bermain-main dengan uang untuk sebuah kebenaran dan keadilan..” Susilo Bambang Yudhoyono Akil Mochtar merupakan mantan politisi golkar yang membanting stir dalam konstitusi usai dua periode menjadi anggota DPR. 21 Primetime News khususnya pada episode “Membongkar Skandal MK” 3 Oktober 2013 menyiarkan berita mengenai kasus Akil Mochtar secara rinci dan tepat dengan menampilkan video pengantar berita berupa data-data bahwa Akil Mochtar sudah tertangkap tangan menerima suap dan 20 Naskah berita dan naskah narasi video pengantar berita nomer 6-7, primetime News, 3 Oktober 2013. 21 Naskah berita dan naskah narasi video pengantar berita nomer 5, primetime News, 3 Oktober 2013. menampilkan barang bukti uang dalam bentuk dollar Singapura dan Amerika setara dengan tiga miliar rupiah. Pada episode “Membongkar Skandalm MK” 3 Oktober 2013 Primetime News juga membongkar mengenai mafia hukum yang ada di MK dengan menghadirkan mantan ketua MK yaitu Mahfud MD dan pakar hukum tata negara yaitu Refly Harun. Penggunaan judul “Membongkar Skandal MK” memungkinkan penonton tertarik untuk menonton berita tersebut dan secara tidak langsung dengan menghadirkan narasumber yang berkaitan dengan Akil Mochtar dan MK, pikiran penonton akan dibangun bahwa memang benar ada mafia hukum di MK. 22 Adalah Refli Harun, praktisi yang saat ini menjadi kuasa hukum calon Bupati Bengkulu Selatan, Irwan Mahmud, pernah melaporkan dugaan suap kepada Akil Mochtar ketika menjadi hakim konstitusi “Fakta yang saya ungkapkan mungkin agak keras pada waktu itu yaitu melihat uang satu miliar dalam bentuk dollar yang menurut pemiliknya akan diberikan kepada salah seorang hakim dan hakim tersebut ya pak Akil Mochtar..” 23 Dalam pemberitaan mengenai kasus suap Akil Mochtar di Primetime News episode “Membongkar Skandal MK” 3 Oktober 2013 yang paling menonjol adalah isu mengenai permainan uang di MK yang melibatkan hakim agung Akil Mochtar. Hal ini dibenarkan dengan pernyataan Akhsanul Ato selaku produser Primetime News “kita menonjolkan sesuatu yang lebih kena di masyarakat tentunya sangat penting dan mengyangkut banyak 22 Wawancara Pribadi dengan Ami Melanrosa, Jakarta, 25 Maret 2014 Pukul 19:30 WIB. 23 Naskah berita dan naskah narasi video pengantar berita nomer 6, primetime News, 3 Oktober 2013.