Pengertian Rekrutmen Sistem Rekrutmen
15
pendidikan profesional. Pendidikan profesional keguruan ini, pada umumnya meliputi dua aspek utama, yaitu penguasaan
pengetahuan atau ilmu yang akan diajarkan, dan pengetahuan serta keterampilan mengajarkannya.
13
Dengan memiliki kewajiban yang telah dirumuskan di atas, ketika guru memasuki ruang kelas, maka guru dapat menciptakan
suasana pendidikan yang menyenangkan dan kreatif sehingga anak didiknya pun menjadi lebih termotivasi dan aktif dalam mengikuti
kegiatan proses belajar mengajar. Selain itu, seorang guru juga memiliki kewajiban untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan
yaitu dengan memiliki kemampuan baik secara jasmani dan rohani agar pengajaran yang akan diberikan kepada anak didiknya dapat
dilaksanakan dengan baik dan lancar serta membawa dampak yang positif terhadap hasil pembelajaran, dan dapat menjaga nama baik
lembaga, serta profesi yang ia geluti sehingga guru tersebut dapat menjalankan kewajibannya dengan penuh rasa tanggung jawab.
Secara de jure profesi guru di Indonesia telah menjadi sebuah profesi sebagaimana termuat dalam Undang-Undang Nomor 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen. Hal tersebut mempunyai makna bahwa profesi sebagai guru menuntut pendidikan yang
khusus dengan jangka waktu yang lama dan memiliki kualifikasi dan kompetensi yang berkorelasi dengan profesinya.
Disebutkan juga dalam Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam pasal I ayat 1 bahwa: guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi.
14
Imam Wahyudi dalam bukunya memberikan pengertian profesional sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang dan
13
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012, h.126
14
Undang-Undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
16
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang memenuhi standar mutu
atau norma tertentu.
15
Sebagai profesi profesional guru dituntut untuk berupaya maksimal dalam menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin.
Maka tugas guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai, dan evaluator hendaknya dapat berimbas
kepada siswanya dan tentunya dengan harapan agar guru dapat meningkatkan terus kinerjanya yang merupakan modal bagi
keberhasilan pendidikan. Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana dalam bukunya
mengutip pernyataan dari Sukmadinata : Bertolak dari asumsi bahwa pekerjaan guru adalah pekerjaan
profesional, maka implikasinya bahwa setiap guru harus memenuhi persyaratan yang dituntut oleh profesi tersebut dan
harus bekerja dan bersikap secara profesional, hal itu tentu saja sejalan dengan peranan guru terutama di sekolah sebagai
lembaga pendidikan profesional.
16
Kritik dan saran membangun yang dilontarkan masyarakat terhadap kualitas guru yang belum pandai menyesuaikan diri
terhadap perubahan dan perkembangan dalam pendidikan mewujudkan sosok guru yang menjadi harapan dan dambaan
masyarakat saat ini. Maka sifat peka serta tanggap terhadap perubahan pembaharuan serta ilmu pengetahuan dan teknologi
yang terus berkembang sejalan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman merupakan tantangan guru
masa kini. Materi pelajaran dan nilai yang terkandung dalam mata pelajaran hendaknya berkembang agar guru dapat menyesuaikan
dan mengarahkan perkembangan yang terjadi. Inilah yang
15
Imam Wahyudi, Pengembangan Pendidikan;Strategi Inovatif dan Kreatif dalam Mengelola Pendidikan Secara Komprehensif, Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2012, h.100
16
Pupuh Fathurrohman dan Aa Suryana, Guru Profesional, Bandung: PT.Refika Aditama, 2012, h.12
17
merupakan tugas guru untuk selalu meningkatkan wawasan dalam ilmu pengetahuan.
Dewasa ini profesi keguruan telah hilang jati dirinya sebagai sebuah profesi yang mempunyai tanggung jawab terhadap mutu
pendidikan. Belakangan profesi guru dipandang oleh sebagian orang sebagai pekerjaan biasa saja atau okupasi. Padahal profesi
guru jelas terlihat perbedaan karakteristik dengan profesi-profesi lain, diantaranya adalah kepemilikan kompetensi, sertifikasi,
akreditasi, dan lisensi.
17
Sebuah kekeliruan besar ketika seseorang yang memilih Fakultas Pendidikan pada Perguruan Tinggi mempunyai paradigma
yang berorientasi agar cepat mendapat pekerjaan atau lebih berpeluang besar untuk lolos tes Pegawai Negeri Sipil setelah lulus
dari perguruan tinggi. Maka jelas profesi guru merupakan profesi yang penuh tanggung jawab dan dilaksanakan berdasarkan
kesadaran untuk mencapai tujuan pendidikan. b.
Pengertian Kualitas Dalam beberapa literatur definisi kualitas banyak mengandung
makna, sesuai dengan konteks pembahasannya. Konsep kualitas juga sering dianggap sebagai ukuran kebaikan suatu produk atau
jasa. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia memberi pengertian
umum dari kualitas adalah tingkat baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu.
18
Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara universal, dari definisi-definisi yang ada terdapat kesamaan,
yaitu dalam elemen sebagai berikut :
17
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional ;Pedoman Kinerja, Kualifikasi dan Kompetensi Guru, Yogyakarta:Ar-Ruzz Media
, 2013, h. 150
18
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, 2001, h. 704