Profil Republika GAMBARAN UMUM

menjadikannya sebagai perusahaan penerbitan surat kabar pertama yang menjadi perseroan publik. 84 Mulai tahun 2004, Republika dikelola oleh PT. Republika Media Mandiri RMM dibawah perusahaan induk Mahaka Media. Di bawah PT. Republika Media Mandiri, Republika terus melakukan inovasi penyajian untuk kepuasan pelanggan. Menurut data company profile republika, saat Harian Umum Republika terbit paa 4 Januari 1993, penjualan oplah terus meningkat. Hanya dalam sepuluh hari sejak terbit, oplah Republika mencapai 100.000 eksemplar. Hal ini menandakan peningkatan 2,5 kali lipat dari rencan awal terbit dengan oplah rata-rata 40.000 per hari pada semester pertama tahun 1993. Hingga akhir semester kedua, pada desember 1993, oplah republika sudah mencapai 130.000 eksemplar per hari. Sebagian besar oplah republika beredar di Jakarta sebesar 50,31, di Jawa Barat 17,30, di Jawa Tengah 6,90, di Jawa Timur 4.36 dan sisanya tersebar di daerah lain di luar Pulau Jawa. Sedangkan menurut Nielsen Consumer Media View Survey pada November 2012, pembaca Republika berasal dari 70 laki-laki dan 30perempuan. Pembaca terbanyak adalah mereka dengan usia antara 30- 39 tahun, yaitu sebanyak 26 sisanya adalah mereka dengan usia antara 15- 19 tahun berjumlah 6, usia 40-49 tahun berjumlah 21, dan usia 50 tahun berjumlah 20. Mereka berasal dari beragam profesi, diantaranya 84 Diakses dari http:www.mahakamedia.comabout_us , artikel diakses pada 20 Sepetmber 2015. pembaca yang berprofesi sebagai pegawai swasta atau profesional berjumlah paling banyak yaitu 28, sisanya berasal dari Pegawai Negeri Sipil PNS, dosen atau guru, wiraswasta, ibu rumah tangga, pelajar atau mahasiswa, dan lainnya. 85 Dengan motto Republika “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”, mencerminkan tujuan dari Republika yaitu bersemangat untuk mempersiapkan masyarakat memasuki era baru, dengan keterbukaan dan perubahan telah dimulai dan tak ada langkah untuk kembali, jika seluruh bangsa bersepakat mencapai kemajuan. Meski demikian, usaha untuk mengupayakan perubahan yang juga berarti pembaharuan, tidak harus mengganggu stabilitas yang telah susah payah dibangun. Republika berpihak pada sebesar-besarnya penduduk negeri ini. Dengan latar belakang tersebut, visi Republika terdapat pada berbagai bidang kehidupan dimasyarakat, baik dalam bidang politik, ekonomi, budaya dan agama. Disamping itu, untuk menunjang visi tersebut, Republika juga memiliki beberapa misi dalam keberlangsungan oprasional media tersebut, diantara misi tersebut ialah menciptakan dan menghidupkan sistem menejemen yang efisien dan efektif, serta mampu dipertanggungjawabkan secara profesional. Menciptakan budaya kerja yang sehat dan transparan. Meningkatkan penjualan iklan dan koran, sementara menekan biaya oprasional dengan memiliki mesin cetak. Merajut tali persaudaraan dengan organisasi-organisasi Islam di Indonesia. 85 Eastspring Member Of Prudential, Konsumsi Media Massa Di Kalangan Masyarakat, artikel diakses pada 20 September 2015 dari http:eastspring.co.iddmsfilesspring-of-life---april-2013_20130423184912.pdf 50

BAB IV ANALISIS TEMUAN TEKS DAN INTERPRETASI

A. Analisis Hasil Temuan Teks BeritaKompas dan Republika

Skripsi ini akan membandingkan bingkai pemberitaan konflik tolikara pada Harian Kompas dan Republika. Perbandingan bingkai kedua surat kabar ini menggunakan teknik analisis framing model Zongdang Pan dan Gerald M Kosicki yang meliputi empat aspek analisis: sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Berikut akan dipaparkan hasil analisis framing pemberitaan konflik tolikara pada surat kabar Kompas dan Republika: Berita 1: Teks Berita Kompas Edisi 20 Juli 2015 INSIDEN TOLIKARA Langkah Hukum Tegas Perlu Diambil JAKARTA, KOMPAS – Wakil Presiden Jusuf Kalla, Minggu 197 malam, menginstruksikan Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengambil langkah hukum yang tegas untuk segera menyelesaikan insiden di Kabupaten Tolikara, Papua. “Untuk meredam insiden tersebut, hanya satu cara, yaitu langkah hukum yang tegas, selain juga mempertemukan semua tokoh, “ ujar Kalla seusai menerima laporan tertulis Badrodin di rumah pribadinya di Makasar, Sulawesi Selatan, semalam. Insiden di Kabupaten Tolikara, Papua, terjadi Jumat pekan lalu dan mengakibatkan puluhan bangunan kios dibakar, termasuk mushala, serta sejumlah orang ditembak oleh aparat. Peristiwa tersebut menewaskan seorang warga dan melukai 10 orang. Menurut Kalla, saat kejadian, di Tolikara ada dua acara yang dilaksanakan berdekatan. Selain perayaan Lebaran yang ditandai dengan shalat Idul Fitri, juga ada pertemuan pemuka gereja. Inisden itu semestinya tidak terjadi jika ada komunikasi yang baik di antara kedua pihak dan pemerintah. Kabupaten Tolikara dibentuk tahun 2002, pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya. Derah dengan luas 6.129,66 kilo meter persegi ini tercatat dihuni 125.325 orang. Dari langkah hukum itu, lanjut Kalla, 19 orang diperiksa polri. Sebanyak 9 orang adalah warga sipil dan 10 anggota Polri. “Jadi yang menyerbu dan yang melakukan penembakan harus diperiksa. Kalau salah, akan dihukum seberat- beratnya,” ujar Kalla. Terhadap 61 kios yang dibakar dan dirusak, pemerintah daerah dan Kementrian Sosial akan mengganti, berikut memberikan modal usaha. Kallaa berkeyakinan, kepolisisan dan pemerintah daerah dapat menyelesaikan masalah ini dengan baik. Jaga Toleransi Presiden Joko Widodo dan sejumlah tokoh agama juga mengatajan bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki banyak keragaman, baik tradisi, budaya, maupun agama. Oleh karena itu, semua pihak perlu terus menjaga persatuan dan toleransi antar agama. “Pesan saya, kita semua bersama, saling toleransi. Dengan cara itu, kita dapat membangun daerah ini,” kata Presiden Joko Widodo, Sabtu 187. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ULama PBNU Said Aqil Siroj dalam kesempatn terpisah juga menuturkan, perbedaan agama bukan barang baru di Indonesia. sebelum Indonesia merdeka, sudah disepakati bahwa negara ini merangkul semua komponen bangsa. kerukunan lintas umat beragama harus digalakkan lagi dalam jalur moderasi. Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif juga berharp persaudaraan lintas agama di Papua dan di seluruh wilayah di Indonesia yang sudah terjalin dengan baik dapat tetap dijaga. “Jagan sampai rusak tali persaudaraan yang sudah sangat bagus itu,” kata Syafii, Minggu. Masyarakat juga diharapkan tidak terprovokasi dengan insiden itu. “Untuk umat Islam, jangan sampai terpancing emosi, dan tetap menjaga perdamaian,” ujar Syafii. Sekertaris Jendral International Confrence of Islamic Scholars Hasyim Muzadi berharap pemerintah bertindak adil bukan karena agama, melainkan karena pelanggaran hukum. Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia PGI Henritte T Huttabarat- Lebang juga menyesalkan terjadinya peristiwa Tolikara. inisden tersebut telah menodai ketenangan dan kehusyukan serta kegembiraan umat Islam merayakan Idul Fitri. PGI juga berharap aparat kepolisian dan keamanan bisa bertidak cepat memulihakan rasa aman masyarakat. Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende mengatakan, pihaknya dan Kodam XVIICendrawasih akan memeriksa anggotanya yang mengeluarkan tembakan sehingga mengenai 11 warga dalam insiden di Tolikara. “Anggota kami terpaksamengeluarkan tembakan. Mereka sudah mengeluarkan tembakan peringatan. Namun, 500 warga yang membakar kios tidak menggubrisnya dan melempar aparat dengan batu, ” ujar Yotje. Kepala Bagian Humas Pemda Tolikara Derwes Jikwa menuturkan, dari 11 warga yang terkena tembakan, 1 orang meninggal yaitu Lenis Wanimbo. Sebnayak 10 orang lainnya masih dirawat di Rumah Sakit Daerah Wanena. Komandan Kodim 1720Jayawijaya Letnan Kolonen Inf Andreas mengatakan, 154 korban dalam peristiwa itu masih mengungsi di Markas Komado Rayon Militer Karubaga. Berita 1: Teks Berita Republika Edisi 20 Juli 2015 Seret Pelaku ke Pengadilan Kapolri berjanji mengejar aktor intelektual penyebar surat larangan shalat id . JAKARTA, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM meminta kepolisian menyelidiki hingga tuntas peristiwa kerusuhan di Tolikara, Papua, secara terbuka. Komisioner Komnas HAM Manager Nasution menegaskan, pelaku pembakaran masjid saat Idul Fitri itu diseret ke pengadilan. “Ini kan pelakunya sudah terang benderang. Negara harus hadir untuk menyelamatkan kasus ini ke meja persidangan,” ujar Manager, Ahad 197. Manager setuju dengan pandangan sejumlah tokoh yang menyatakan tragedi Tolikara setingkat dengan pelanggaran hak asasi manusia. Manager menerangkan, jika pelanggaran hak asasi paling tinggi dilakukan otoritas negara trhadap sipil, yang trjadi di Tolikara ialah aksi penolakan kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas. Apalagi, dikatakan dia, penolakan tersebut berujung pada kasi vandalisme dengan melakukan perusakan dan pembakaran rumah ibadah umat yang diakui keberadaannya oleh negara. Karena itu, menurut dia, tidak ada alasan bagi negara untuk absen dalam pertikaian di Tolikara, baik hadir dalam penegakan hukum dan harus hadir pula dalam upaya rekonsiliasi dua pihak. sebab, dikatakan olehnya, peristiwa tersebut berpotensi panjang lantaran melibatkan agama sebagai persoalan. “Yang kita khawatir, pembakaran masjid itu berimbas pada persoalan sama di lain tempat. Ini sangat berbahaya bagi negara ini,” ujar dia. Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menyatakan telah memerintahkan jajarannya untuk bertolak ke Karubaga, Tolikara, Papua. Nantinya, tim tersebut akan bergabung dengan tim Kanwil Kemenag Provinsi Papua dan Tolikara. “Saya telah menginstruksikan drijen Bimas Kristen, Kabalitbang- Diklat dan tim untuk berangkat ke Tolikara,” kata Lukman, di Jakarta, kemarin. Lukman mengakui, Kemenag juga telah melakukan rapat dengan Menkopolhukam, Kapolri, Kepala BIN, Drijen Pol Mendagri, dan Korsahli Panglima TNI terkait pembakaran. Salah satu hasil pertemuan itu, pemerintah sepakat untuk melakukan beberapa langkas strategis guna memulihkan situasi di Tolikara. Pertama, pemerintah pusat dan daerah akan melakukan perbaikan terhadap masjid dan bangunan kios yang dibakar. Selain itu, pemerinth juga akan merawat pera korban kerusuhan. Kemudian, Polri akan melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kerusuhan dan aktor intelektual di balik kerusuhan. Ketiga, Polri juga kaan melakukan penyelidikan terhadap tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan sa at kerusuhan. “Apakah sesuai prosedur atau tidak saat penanganan. Namun, untuk saat ini situasi sudah kondusif,” kata Lukman. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengunjungi Karubaga, Tolikara, guna meninjau perkembangan pengusutan kasus pembakaran, kemarin. Dalam kunjungan itu, ia mengiyakan bahwa aparat keamanan sempat melepaskan tembakan ke arah massa yang memprotes pelaksanaan shalat Id. “Para korban ditmbaki karena mereka melempari jamaah sholat Id,” kata Badrodin selepas mengunjungi Karubaga. Meski begitu, menurutnya, kepolisian masih dalam tahap penyelidikan kasus tersebut. Kapolri menyatakan, seorang tewas dan sebelas terluka dalam penembakan. Ia mengaskan bahwa Indonesia adalah negara hukum dan mereka- mereka yang bersalah akan diadili. Terkait hal itu, ia meminta dukungan tokoh masyarakat dan pemerintah untuk membantu mengungkap insiden tersebut. Ia menjanjikan, kepolisian juga akan mengejar aktor intelektual di balik beredarnya surat larangan shalat Ied yang disebut diedarkan pihak GIDI. Ia mengatakan, surat itu diduga menyebablkan miskomunikasi dan sedianya diklarifikasi, tapi kericuhan terlebih dahulu terjadi.

1. SINTAKSIS

a. Skema Berita

Dilihat dari struktur sintaksis, susunan dalam teks berita Republika diawali dengan judul kemudian pernyataan selanjutnya lead, kutipan narasumber, latar informasi, terakhir penutup judul-pernyataan-lead- kutipan narasumber-latar informasi-penutup. Pernyataan yang diletakkan setelah judul dan dicetak dengan ukuran lebih besar dari isi berita, merupakan pernyataan janji Kapolri, berikut kutipan pernyataan dalam teks Republika “Kapolri berjanji mengejar aktor intelektual penyebar surat larangan sholat Id .” Selain itu pernyataan tersebut merupakan pernyataan yang sama dengan penutup, berikut kutipan lengkap penutup dalam teks Republika “ia menjanjikan Kapolri, kepolisian juga akan mengejar aktor intelektual di balik beredarnya surat