4.2.4 Uji Aktivitas Antioksidan Minyak Atsiri, Ekstrak Air, dan Ekstrak Etanol
Uji aktivitas antioksidan dari minyak atsiri, ekstrak air, dan ekstrak etanol buah kecombrang dapat dilakukan terhadap DPPH dengan metode spektrofotometri visible.
Peredaman warna DPPH terjadi karena adanya senyawa yang dapat memberikan radikal hidrogen kepada radikal DPPH sehingga tereduksi menjadi DPPH-H 1,1-difenil-2-
pikrilhidrazin. Reaksi reduksi DPPH dapat dilihat sebagai berikut ini :
N
N
NO
2
NO
2
O
2
N
DPPH + RH
N
N
NO
2
NO
2
O
2
N H
+ R
DPPH-H
Minyak atsiri, ekstrak air dan ekstrak etanol dari buah kecombrang dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH radikal bebas untuk diperoleh nilai IC
50
dengan dilakukan pengamatan secara spektrofotometri UV-Visible pada panjang gelombang maksimum 518
nm Ramawasmy, 2011. Pada uji DPPH, peredaman radikal DPPH diikuti dengan pemantauan penurunan absorbansi
pada panjang gelombang maksimum yang terjadi karena pengurangan oleh antioksidan AH atau reaksi dengan spesi radikal R
.
. data yang sering dilaporkan sebagai IC
50
, merupakan konsentrasi antioksidan yang dibutuhkan untuk 50 peredaman radikal DPPH pada periode
waktu tertentu 15 – 30 menit Pokornya, 2001. Dari hasil analisis dengan UV-Visible diperoleh absorbansi dari masing-masing, dimana
dengan persamaan Least Square akan diperoleh nilai IC
50
. Untuk minyak atsiri buah kecombrang segar diperoleh nilai IC
50
sebesar 122,48 mgL, untuk esktrak air dari buah kecombrang diperoleh nilai IC
50
sebesar 922,69 mgL dan untuk ekstrak etanol dari buah kecombrang diperoleh nilai IC
50
sebesar 13,39 mgL.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa ekstrak etanol dari buah kecombrang memiliki aktivitas antioksidan yang paling kuat jika dibandingkan dengan minyak atsiri dan
ekstrak air buah kecombrang. Hal ini diduga terjadi karena perlakuan pemanasan dapat mempercepat oksidasi terhadap antioksidan yang terkandung dalam sistem bahan alam dan
mengakibatkan penurunan aktivitas antioksidan dengan tingkat yang berbeda dan sangat dipengaruhi oleh jenis komponen yang berperan dalam proses antioksidasi dan kandungan
dalam bahan tersebut Salunkhe dan Kadam, 1990. Potensi aktivitas antioksidan dari minyak atsiri telah menunjukkan dengan adanya persen peredaman dari radikal bebas DPPH.
Aktivitas antioksidan ini dipengaruhi oleh kandungan monoterpen teroksigenasi dari minyak atsiri tersebut Sharififar et al, 2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan