37 dilaksanakan di warungtoko yang terletak didekat sekolah pada pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial karena tujuannya adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi jual beli dan uang.
B. Kerangka Berfikir
Anak tunalaras merupakan siswa yang mengalami hambatan dalam emosi dan tingkah laku sehingga mempengaruhi prestasi belajar. Adanya pengaruh
prestasi belajar pada siswa akan memberikan dampak terhadap dirinya sendiri ataupun dilingkungan sosialnya. Hubungannya belajar, prestasi memiliki peran
penting dalam melihat suatu keberhasilan yang telah dicapai oleh siswa. Siswa akan mengetahui seberapa jauh kemampuan yang dimilikinya setelah mengalami
proses pembelajaran. Selama ini proses pembelajaran yang ditemui di sekolah luar biasa masih
bersifat klasikal seperti ceramah, tanya jawab, dan penugasan pada mata pelajar yang membutuhkan penalaran atau bersifat abstrak, seperti Ilmu Pengetahuan
Sosial. Pada Ilmu Pengetahuan Sosial salah satu materi yang dipelajari yaitu tentang jual beli dan uang. Dalam meningkatkan prestasi belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial tentang materi jual beli dan uang perlu adanya strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai. Oleh karena itu, diperlukan sebuah metode
pembelajaran baru yang lebih dapat memotivasi minat belajar. Salah satu metode pembelajaran tersebut adalah metode karyawisata.
Metode karyawisata merupakan strategi guru untuk memotivasi minat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi jual beli dan uang untuk siswa tunalaras,
sehingga siswa tidak cepat bosan dan jenuh yang berakibat memunculkan perilaku
38 bermasalah dalam proses pembelajaran. Sesuai halnya dengan karakteristik siswa
tunalaras dalam perilaku bermasalah yang akan muncul, antara lain: mudah terangsang emosinya emosional, sering menentang perintah atau tugas, sering
melanggar tata tertib, agresif, sering merusak, mengganggu lingkungan dan tidak suka dengan kegiatan yang rutin. Oleh karena itu, dengan metode karyawisata
siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dalam belajar sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa tunalaras kelas III SLB E
Prayuwana Yogyakarta. Pada penggunaan metode karyawisata bukan berarti harus pergi ke luar
kota. Tetapi memanfaatkan lingkungan sebagai sarana pembelajaran. Metode ini mengajak siswa untuk terlibat langsung dilapangan dalam kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini, penulis memanfaatkan kantin sekolah sebagai objek karena sesuai dengan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi jual beli. Diharapkan
dengan penggunaan metode karyawisata dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
materi jual beli.
C. Hipotesis Penelitian