Tahapan Prosedur dalam Pembiayaan kredit dengan Jaminan

44 keyakinan yang didapat berdasarkan data dan fakta. Karena keyakinan tanpa adanya dukungan fakta dan data adalah kecerobohan.

1. Tahapan Prosedur dalam Pembiayaan kredit dengan Jaminan

Purchasing Order Financing maupun Invoice Financing. Tahapan Prosedur dalam pembiayaan kredit dengan Purchasing Order financing maupun Invoice financing adalah sebagai berikut 49 : Debitur yang akan meminjam dana kepada bank dengan agunan Purchasing Order, maupun Invoice financing, terlebih dahulu harus menyerahkan Aplikasi Receivables Financing yang telah ditandatangani beserta seperangkat dokumen dasar yaitu: 49 Wawancara dengan Bapak Ngr, Account Officer bank Mandiri Cabang Imam Bonjol, pada tanggal 7-9-2013, pada pukul 10.00 WIB. Purchasing Order Financing Invoice Financing 1. Menyerahkan Aplikasi Receipable Financing 2. Menyerahkan Copy Purchase Order dari pembeli terpilih atau Copy Salles Contract Agreement atau dokumen komersial lain yang dapat berfungsi sebagai pemesanan barang layanan dengan pembeli terpilih yang masuk dalam daftar pembeli 1. Menyerahkan Aplikasi Receivable Financing 2. Bukti Accepted Invoice atau dokumen komersial lainnya yang dapat menunjukkan nasabah sudah dapat membuka piutang receivables, sementara di sisi pembeli sudah berfungsi sebagai bukti adanya hutang dagang kepada penjual. Dalam hal terdapat PO Financing, Invoice atau dokumen yang dipresentasikan mencantumkan instruksi pembayaran ke rekening escrow pada bank mandiri. Universitas Sumatera Utara 45 Lebih Jelas mengenai apa yang dimaksud dengan Accepted Invoice dalam permohonan kredit dengan Invoice Financing adalah merupakan dokumen yang telah di Akseptasi oleh Perusahan pemberi pekerjaan Bougher. Akseptasi adalah suatu tanda hutang pengakuan hutang dari yang mengeluarkan aksep pada sipemegang aksep dimana yang mengeluarkan berjanji akan sanggup membayar suatu jumlah tertentu pada sipemegang aksep pada suatu waktu tertentu. Kewajiban sipenandatangan aksep tidaklah untuk menanggung pembayaran oleh seorang tertarik, melainkan dirinya sendiri wajib membayar sejumlah uang kepada penerima atau pembawa aksep. Jadi berbeda dengan cek, dan wesel yang merupakan perintah untuk membayar sejumlah uang betalingsopdracht, aksep merupakan suatu surat sanggup yang berisi kesanggupan atau janji untuk membayar sejumlah uang betalingsbelofte. 3. Khusus bila per transaksi pemesanan barang nasabah tidak lagi menggunakan Purchase order, maka Copy Sales contract Agreement cukup diserahkan sekali pada transaksi PO Financing Pertama. 3. Copy dokumen lain, yang dipersyaratkan oleh penjual dalam Sales Contract Agreement jika ada 4. Khusus untuk presentasi Invoice yang belum memperoleh akseptasi Un-accepted Invoice, Disertai dengan bukti pengiriman barang berupa copy dokumen Goods Receipt atau copy delivery Order atau copy Berita Acara Serah Terima BAST barang atau dokumen lainya yang mengandung tanda terima barang oleh pihak Pembeli yang masuk dalam daftar pembeli. Universitas Sumatera Utara 46 Meskipun demikian ketentuan pada pasal 176 KUHD berlaku juga bagi aksep, yaitu beberapa ketentuan wesel mengenai endosemen, hari bayar, hak regres, kadaluarsa, kehilangan perubahan, dan lain sebagainya berlaku pula bagi surat aksep, hanya tidak termasuk mengenai ketentuan sitertarik menyetujuinya akseptasi dan mengenai penyediaan dana ditangan seorang tertarik. Ketentuan ayat 1 pasal 177 KUHD menegaskan, si penandatangan aksep adalah terkait seperti si tertarik dalam wesel itu akseptasi. Menurut ketentuan dalam pasal 174 KUHD, suatu surat sanggup harus berisikan 50 : a. keterangan tertunjuk orderclausule baik penyebutan surat sanggup, atau promes kepada tertunjuk, yang dimuat dalam teksnya sendiri, dan diistilahkan dalam bahasa yang dipakai surat tersebut. b. Kesanggupan tidak bersyarat untuk membayar suatu jumlah tertentu. c. Penetapan hari bayar. d. Penetapan tempat pembayaran harus dilakukan. e. Nama pihak atau pihak lain yang ditunjuk oleh surat promes itu untuk mendapatkan pembayaran. f. Tanggal, dan tempat surat itu ditandatangani. g. Tanda tangan pihak yang mengeluarkan surat itu. Setelah nasabah menyerahkan Aplikasi Receivables Financing yang telah ditandatangani beserta seperangkat dokumen yang telah disebutkan pada tabel diatas 50 Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996, hal. 153-154. Universitas Sumatera Utara 47 maka Trade Servicing Unit dari bank akan melakukan pemeriksaan kebenaran atas kelengkapan dan keaslian dokumen apparent genuineness yang menjadi dasar pembiayaan dengan Receivables Financing dan mengisi checklist Penarikan Fasilitas Receivables Financing. Trade Servicing Unit dari pihak bank akan menelusuri kebenaran Atas PO yang didapat oleh Penjual, dengan berdasarkan atas data yang diberikan oleh penjual maupun menghubungi langsung pihak pembeli pemesan barang jasa apakah PO yang diberikan kepada Penjual benar Adanya.

2. Analisis Kredit terhadap permohonan kredit dengan jaminan

Dokumen yang terkait

Perlindungan hukum terhadap kreditur dalam pemberian kredit dengan jaminan Purchasing Order, apabila debitur wanprestasi (Studi perjanjian kredit PT. Bank mandiri dengan PT. Era Bangun Jaya

0 49 109

Analisis yuridis perjanjian kredit dengan sistem tanggung renteng (hoofdelijkheid) dan akibat hukum apabila debitur wanprestasi

1 5 103

Analisis yuridis perjanjian pemberian kredit Pegawai Negeri Sipil dengan jaminan Surat Putusan pengangkatan dan akibat hukumnya jika terjadi kredit macet di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) cabang Jember

0 5 78

Aspek yuridis perjanjian kredit dengan jaminan cessie pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

0 7 67

Pengamanan pemberian kredit bank dengan jaminan hak guna bangunan

0 2 16

Tanggung jawab debitur atas musnahnya benda jaminan fidusia dalam perjanjian kredit : analisis putusan MA nomor 2914K/Pdt/2001.

1 19 101

Mekanisme penyelesaian kredit bermasalah pada perjanjian kredit dengan jaminan (analisis putusan nomor : 73/pdt.g/2013pn.kpg)

0 20 0

mekanisme penyelesaian kredit bermasalah pada perjanjian kredit dengan jaminan (analisis putusan nomor : 73/Pdt.G/2013PN.Kpg)

0 18 155

BAB II SYARAT DAN DASAR PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN PURCHASING ORDER A. Tinjauan Umum Tentang Jaminan - Perlindungan hukum terhadap kreditur dalam pemberian kredit dengan jaminan Purchasing Order, apabila debitur wanprestasi (Studi perjanjian kredit P

0 1 28

Perlindungan hukum terhadap kreditur dalam pemberian kredit dengan jaminan Purchasing Order, apabila debitur wanprestasi (Studi perjanjian kredit PT. Bank mandiri dengan PT. Era Bangun Jaya

0 3 13