43
Menurut Lincoln dan Guba Dedy Mulyana, 2004:201 penggunaan studi kasus sebagai suatu metode penelitian kualitatif memilik
beberapa keuntungan, yaitu : 1. Studi kasus mampu menyajikan pandangan dari sudut pandang subyek
yang diteliti. 2. Studi kasus menyajikan uraian yang menyeluruh yang mirip dengan
kehidupan sehari-hari yang dialami pembaca.. 3. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk menunjukan hubungan
antara peneliti dan responden. 4. Studi kasus akan memberikan uraian secara mendalam yang
diperlukan bagi penilaian. Pada dasarnya penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus
bertujuan untuk mengetahui tentang suatu hal secara mendalam. Maka dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode studi kasus untuk
mengungkap tentang ketidakpuasan remaja putri terhadap keadaan tubuhnya.
B. Langkah-langkah Penelitian
Dalam penelitian ini, agar pelaksanaannya terarah dan sistematis maka peneliti menyusun pelaksanaan penelitian ke dalam tahapan-tahapan
penelitian. Menurut Moleong 2005: 127-148 tahapan-tahapan penelitian dibagi menjadi sebagai berikut:
44
1. Tahap Pra Lapangan Peneliti mengadakan penelitian awal yang dilakukan pada bulan
September 2013. Selama proses penelitian awal peneliti melakukan wawancara dengan orang-orang terdekat peneliti yang berada pada
masa remaja dan berjenis kelamin perempuan. Selain itu, Peneliti juga menempuh upaya konfirmasi ilmiah melalui penelusuran literatur buku
dan referensi pendukung penelitian. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Peneliti dalam tahap ini akan memasuki dan memahami latar penelitian dalam rangka pengumpulan data. Tahap penelitian ini mulai
dilaksanakan pada bulan Februari 2014. 3. Tahap Analisis Data
Tahapan yang ketiga dalam penelitian ini adalah analisis data . Peneliti dalam tahap ini melakukan serangkaian proses analisis data
kualitatif sampai pada interpretasi data-data yang telah diperoleh sebelumnya. Selain itu peneliti juga menempuh proses triangulasi data
yang dibandingkan dengan teori kepustakaan. 4. Tahap Evaluasi dan Pelaporan
Pada tahap ini peneliti berusaha melakukan konsultasi dan pembimbingan dengan dosen pembimbing yang telah ditentukan oleh
pihak jurusan.
45
C. Penentuan Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sangat sentral karena pada subjek penelitian itulah data tentang variabel yang
diteliti berada dan diamati oleh peneliti Suharsimi Arikunto, 2005: 90. Maka dari itu, tidak ada satu pun penelitian yang dapat dilakukan tanpa
adanya subjek penelitian. Seperti yang telah diketahui bahwa dilaksanakannya penelitian dikarenakan adanya masalah yang dialami
subjek. Pemilihan informan subjek penelitian adalah yang dianggap
sesuai dengan kerangka kerja penelitian sehingga penelitian ini bersifat purposive subjek bertujuan. Informan didapatkan melalui metode
snowball efek bola salju melalui tokoh kunci key informant Sugiyono 2008: 15. Key informant adalah orang yang mempunyai informasi
tentang informan. Tokoh kunci dalam penelitian ini adalah teman dekat informan dan orang tuaanggota keluarga informan, melalui tokoh kunci
ini peneliti mendapatkan informasi mengenai subjek penelitian. Dibawah ini akan dijabarkan mengenai karakteristik subjek penelitian, jumlah
subjek penelitian, serta key informan. a. Karakteristik Subjek
Karakreistik subjek dalam penelitian ini adalah remaja putri yang pernah melakukan upaya-upaya demi mendapatkan keadaan
tubuh yang dirasa ideal. Berusia antara 19-22 tahun atau dalam masa remaja akhir dan lebih sering tinggal di Yogyakarta. Karena dalam
46
rentang usia ini merupakan persiapan akhir untuk memasuki peran- peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha
memantapkan tujuan vokasional dan mengembangkan kemampuan dan bakat yang remaja miliki. Keinginan yang kuat untuk menjadi
matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa juga menjadi ciri dalam tahap ini. Dengan demikian, apabila
dalam rentang usia ini remaja masih memiliki ketidakpuasan pada keadaan tubuhnya secara berlebihan maka remaja dianggap tidak
melewati tahap perkembangannya dengan benar. b. Jumlah Subjek
Menurut Patton Nani Pratiwi, 2007, tidak ada aturan baku dalam menentukan jumlah sampel yang harus diambil dalam
penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tiga orang subjek yang diduga mengalami citra tubuh negatif. Peneliti
menduga dari hasil wawancara awal yang lebih cenderung menunjukan ketidakpuasan daripada kepuasan pada tubuhnya. Subjek
yang dipilih adalah individu yang berkeinginan danatau telah melakukan upaya perubahan bentuk pada bagian tubuh hanya karena
dirasa tidak ideal. c. Key informan
Key informant dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pertimbangan peneliti bahwa informan kunci adalah orang yang
paling dekat dan mengetahui tentang diri maupun keadaan subjek
47
yang akan diteliti. Adapun informan kunci key informant dalam penelitian ini adalah : 1 Orang tua anggota keluarga informan, 2
Teman dekat informan.
D. Setting penelitian