36
kognitis tersebut maka cirri-ciri remaja adalah idealisme tinggi, condong pada lingkungan sosial, adanya kepura-puraan, dan
kesadaran akan konformis.
6. Perkembangan Emosi Remaja
Menurut Rita. dkk, 2008 :135 didalam masa remaja telah terjadi ketegangan emosi yang bersifat khas sehingga masa ini
disebut sebagai masa badai dan topan strom and stress —
Heightened Emotionality. Masa badai dan topan yaitu masa ketika keadaan emosi remaja yang tidak menentu, tidak stabil, dan
meledak- ledak. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya kepekaan emosi yang sering diwujudkan kedalam bentuk remaja
cepat marah, suka menyendiri dan adanya kebiasaan nervous seperti, gelisah, cemas ,dan sentiment. Dalam masa ini remaja
sangat dipengaruhi oleh mood yang salah satunya berkaitan dengan mood dalam berpenampilan, dan bergaul.
Sementara itu menurut Biehler Sunarto, 2002: 155, salah satu ciri emosional remaja adalah pada usia remaja anak cenderung
tidak dapat diterka. Keadaan tersebut terjadi karena perubahan biologis yang berhubungan dengan kematangan seksual dan akibat
kebingungan tentang dirinya, apakah masih anak-anak atau sudah dewasa.
Pelampiasan emosi pada remaja terlihat pada gerakan tubuh yang ekspresif. Perilaku ini disebabkan oleh mulai adanya
37
pengendalian emosi yang dilakukan oleh remaja awal sehingga muncul kematangan emosi pada remaja akhir Endang Poerwanti
Nur Widodo, 2002: 113. Dapat diambil kesimpulan bahwa didalam masa remaja
telah terjadi ketegangan emosi yang bersifat khas sehingga masa ini disebut sebagai masa badai dan topan strom and stress
— Heightened Emotionality. Akan tetapi pada akhir masa remaja akan
terjadi kematangan emosi pada remaja.
7. Perkembangan Sosial Remaja
Masa remaja menurut Erickson Sunarto, 2002: 129 termasuk pada tahap perkembangan keenam dan ketujuh, yaitu
masa anak ingin mencari jati diri serta memilih kawan akrabnya. Keberhasilan dalam pergaulan sosial akan menambah rasa
percaya diri pada remaja. Sementara penolakan sosial menjadi hukuman yang berat bagi remaja. Penerimaan sosial dalam
kelompok remaja sangat bergantung pada kesan pertama, penampilan menarik, partisipasi soial, kemampuan humor,
ketrampilan berbicara, dan kecerdasan Rita Eka Izzaty. dkk, 2008.
Kegagalan remaja dalam sosialisasi terutama dengan kelompok sebaya membuat remaja menjadi pemalu, kurang
percaya diri, atau justru nampak menjadi sombong, keras kepala,
38
dan sering salah tingkah dalam situasi sosial Endang Poerwanti Nur Widodo, 2002: 118.
Dapat disimpulkan bahwa pada masa remaja dihadapkan pada masa pencarian jati diri. Penerimaan sosial akan
meningkatkan rasa percaya diri remaja dan penolakan sosial akan menjadi hukuman terberat bagai remaja.
8. Perkembangan Moral Remaja