47
yang  akan  diteliti.  Adapun  informan  kunci  key  informant  dalam penelitian  ini  adalah  :  1  Orang  tua  anggota  keluarga  informan,  2
Teman dekat informan.
D. Setting penelitian
Setting  dalam  penelitian  ini  diperoleh  dari  kesepakatan  antara peneliti  dan  subjek.  Waktu  dan  tempat  yang  telah  disepakati  oleh  subjek
untuk  melakukan  wawancara  yaitu  di  lingkungan  tempatnya  bermain,  di rumah, dan di tempat kost.
E.  Teknik  Pengambilan Data
Dalam  beberapa  penelitian  kualitatif  yang  peneliti  temukan, metode  yang  paling  favorit  adalah  metode  wawancara  dan  observasi.
Dengan  salah  satu  pertimbangan  itu,  penelitian  kualitataif  ini  juga  akan menggunakan  metode  wawancara  dan  observasi.  Alasan  lain  dipilihnya
metode  wawancara  dan  observasi  karena  dirasa  mampu  memberikan informasi  yang  mendalam.  Sejalan  dengan  pendapat  Patton  Nasution,
2003:  67  bahwa  peneliti  dalam  lapangan  lebih  mampu  memahami konteks  data  secara  holistik,  dan  dapat  pula  menemukan  hal  baru  selama
proses penelitian. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan dijeaskan secara rinci mengenai wawancara dan observasi.
48
1.  Wawancara Wawancara  adalah  suatu  percakapan  yang  diarahkan  pada
suatu masalah tertentu dengan melakukan proses tanya jawab, dimana dua  orang  atau  lebih  berhadap-hadapan  secara  fisik  Kartono  dalam
Nani  Pratiwi,  2007.  Menurut  Esterberg  Sugiyono,  2008:  317, wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide dengan cara tanya  jawab, sehingga dapat dikonsentrasikan  makna dalam suatu topik tertentu.
.Wawancara  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah wawancara tidak bersruktur atau biasa disebut wawancara mendalam.
Menurut  Dedy  Mulyana    2004:  181,  wawancara  tidak  terstruktur atau  wawancara  mendalam  lebih  luwes  karena  susunan  pertanyaan
dan  kata-kata  dapat  diubah  saat  wawancara  dilakukan  disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara. Selain itu, wawancara
tidak  berstruktur  adalah  wawancara  tanpa  menggunakan  pedoman wawancara  yang  tersusun  secara  sistematis  untuk  mengumpulkan
datanya.  Pedoman  yang  yang  digunakan  hanya  secara  garis  besar permasalahan yang akan ditanyakan Sugiyono, 2008: 320.
Dalam  penelitian  ini,  wawancara  akan  dilakukan  secara berulang-ulang  dengan  ketiga  subjek  remaja  putri  yang  terindikasi
tidak  puas  dengan  keadaan  tubuhnya.  Agar  mendapatkan  informasi lebih  mendalam  maka  wawancara  juga  akan  dilakukan  pula  kepada
49
informan kunci yang sudah dipilih peneliti untuk mengecek data yang diberikan oleh subjek.
2.  Observasi Observasi  adalah  dasar  semua  ilmu  pengetahuan.  Ketika
melakukan  observasi,  peneliti  belajar  tentang  perilaku  dan  makna yang  terkandung  dari  perilaku  tersebut  Marshall  dalam  Sugiyono,
2008: 310 Sementara  itu  menurut  Suharsimi  Arikunto  2002:133
observasi  atau  pengamatan  adalah  kegiatan  yang  meliputi  pemusatan perhatian  terhadap  suatu  objek  dengan  menggunakan  seluruh  alat
indera. Dalam  penelitian  ini,  peneliti  memilih  jenis  observasi
nonpartisipan.  Observasi  nonpartisipan  berarti  peneliti  tidak  terlibat dalam  kegiatan  sehari-hari  dan  hanya  sebagai  pengamat  independen
Sugiyono, 2008: 204. Selanjutnya, observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a.  Observasi  non  sistematis,  observasi  yang  dilakukan  oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrument pengamatan.
b.  Observasi  sistematis,  observasi  yang  dilakukan  oleh  pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan.
Untuk  menghindari  kebingungan  pemfokusan  pencarian  data dilapangan,  maka  dalam  penelitian  ini  observasi  yang  dilakukan
50
adalah  observasi  sistematis  dengan  menggunakan  pedoman  sebagai instrumen  pengamatan.  Ketika  melaksanakan  observasi,    peneliti
dibantu  oleh  observan  lain  untuk  meminimalisir  kekurangan  dalam penelitian serta memperoleh hasil data yang lengkap.
F.  Instrumen Penelitian