Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

105

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil reduksi dan penyajian data mengenai ketidakpuasan remaja putri pada keadaan tubuhnya ditemukan fakta bahwa ketiga subjek berada diusia remaja akhir dengan rentang usia 19-22 tahun. Pada usia remaja akhir seharusnya merupakan persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha memantapkan tujuan vokasional dan mengembangkan kemampuan dan bakat yang remaja miliki. Keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa juga menjadi ciri dalam tahap ini Konopka dalam Hendrianti, 2006: 29. Dengan demikian, apabila dalam rentang usia ini remaja masih memiliki ketidakpuasan pada keadaan tubuhnya secara berlebihan maka remaja dianggap tidak melewati tahap perkembangannya dengan benar. Seperti tugas perkembangan remaja yang dikemukakan Hurlock pada poin “a” yang berbunyi “mampu menerima keadaan fisiknya” atau dapat diartikan bahwa remaja harus mampu menerima keadaan fisiknya untuk dapat melewati tahap perkembangan usia remaja dengan baik. Pada subjek Dh penilaian berlebihan tentang badannya yang kurus membuat Dh berfikir bahwa badannya sangat kurus. Padahal, telah diungkapkan key informan Dh bahwa Dh sebenernya gak sekurus yang ada difikirannya. Selain itu, dari hasil observasi peneliti juga menganalisa bahwa Dh sebenarnya cukup ideal untuk seorang wanita seukurannya. Selain itu, perilaku memasang Behel gigi diakui Dh dipasang hanya karena trend, sementara hair ekstention dilakukan karena tekanan kekasihnya yang melihat 106 bahwa wanita cantik adalah wanita dengan rambut panjang dan indah. Kenyataan itu sejalan dengan pendapat Suryanie Anwar Sasake, 2009: 1 yang menyatakan bahwa apabila individu secara terus menerus mendapat kritik atas penampilannya, individu menjadi terfokus pada pendapat orang lain dan berusaha menjadi pendapat orang lain tersebut. Hal ini membuatnya terpaksa berubah. Keterpaksaan perubahan yang akan atau telah dilakukan individu menunjukkan bahwa individu dipaksa tidak puas pada kondisi tubuhnya oleh pengaruh teman sebaya dan lingkungan sosial budaya. Selain dari kekurangan yang dirasakan oleh ketiga subjek, subjek Dh justru menyadari kelebihan pada dirinya. Akan tetapi hal yang awalnya dianggap kelebihan justru pada waktu tertentu semakin membuat Dh tidak nyaman. Dh merasa bahwa matanya yang besar cukup terlihat bagus dan menarik. Akan tetapi sayangnya orang lain justru menganggap Dh memakai kontak lens. Penilaian orang lain terkadang tidak dihiraukan Dh, akan tetapi jika mood jelek lain ceritanya. Dh pernah sakit hati saat ada yang bilang Dh korban fashion gara-gara mengira Dh memakai kontak lens. Selain subjek Dh, subjek Dn mengalami perlakuan yang hampir mirip dengan Dh. Jika pada subjek Dh, kelebihan pada tubuhnya dirasakan oleh Dh sendiri dan diakui oleh Dh sendiri. Akan tetapi pada subjek Dn, kelebihan justru diakui oleh teman sebayanya. Sayangnya pengakuan dari teman sebaya ditunjukan dengan cara yang tidak disukai Dn. Tubuh Dn yang dianggap bagus oleh teman-temannya lawan jenis sering menjadi bahan pembicaraan dan pusat perhatian. Dijadikan pusat perhatian dan pembicaraan membuat Dn sangat tidak nyaman. Dn 107 merasa dilecehkan dengan ungkapan-ungkapan yang dikeluarkan teman- temannya sembari melihat keindahan tubuh Dn. Menurut Dn, pujian yang dilontarkan temannya didepan banyak orang sambil tertawa-tertawa justru menunjukan ketidakjujuran dalam memuji dan justru membuat Dn lebih merasa dilecehkan. Sementara itu dari tiga subjek, subjek Ti adalah yang paling suka membandingkan orang lain dengan dirinya. Ti merasa minder karena badannya tidak sebagus teman-temannya penari yang lain, serta mukanya juga tidak secantik teman-temannya yang lain. Perilaku Ti yang suka membandingkan dirinya dengan orang lain akan membuat terobsesi pada pembandingnya sehingga Ti merasa tidak puas dengan apa yang dimiliki Suryanie dalam Anwar Sasake, 2009. Salah satu kelebihan Ti dan diinginkan oleh subjek Dh adalah badan yang berisi. Akan tetapi, pada subjek Ti, dada yang terlalu besar terkadang justru menimbulakan masalah. Dadanya yang besar seringkali membuat kostum-kostum tari tradisional tidak cukup dipakainya. Dalam acara tertentu dengan keterbatasan kostum, tidak muatnya kostum Ti dapat membuat rencana dan semua gimmick berantakan. Maka dari itu, sesuatu yang sebenarnya adalah kelebihan yang dimiliki Ti justru dianggapnya sebagai kekurangan.

C. Keterbatasan Penelitian