14 l. Perbedaan jenis kelamin, warna kulit dan sosial ekonomi.
Dari beberapa pendapat di atas menyatakan bahwa banyak sekali faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik motorik pada anak baik itu faktor
internal maupun eksternal. Latihan secara teratur, dorongan dari orangtua untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk nelajar erta pemberian gizi yang
seimbang juga berperan penting dalam pembentukan fisik motorik pada anak. oleh karena anak perlu diberikan stimulasi secara teratur agar fisik motorik anak
berkembang dengan baik.
5. Fungsi Motorik.
Fungsi perkembangan motorik kasar menurut Yudha Mahendra dan Rudyanto 2005: 115 antara lain:
a. Sebagai alat pemacu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani, dan kesehatan untuk anak.
b. Sebagai alat untuk membentuk, membangun, serta memperkuat tubuh anak.
c. Untuk melatih keterampilan dan ketangkasan gerak, juga daya pikir anak.
d. Sebagai alat utuk meningkatkan perkembangan emosional. e. Sebagai alat utuk meningkatkan perkembangan social.
f. Sebagai alat untuk memumbuhkan perasaan senang dan memahami manfaat kesehatan pribadi.
Keterampilan motorik yang berbeda memainkan peran yang berbeda pula dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak Harlock, 1978: 162-163
menyatakan bahwa ada empat kategori fungsi keterampilan motorik anak, yaitu: a. Keterampilan bantu diri. Untuk memcapai kemandiriannya, anak
harus mempelajari keterampilan motorik yang memungkinkan mereka mampu melakukan segala sesuatu bagi diri mereka
sendiri. b. Keterampilan bantu sosial. Untuk menjadi anggata kelompok
sosial yang di terima di dalam keluarga, sekolah, dan tetangga. Anak harus menjadi anggota yang kooperatif. Untuk
mendapatkan penerimaan kelompok tersebut, diperlukan keterampilan tertentu.
15 c. Keterampilan bermain. Untuk dapat menikmati kegiatan
kelompok sebaya atau untuk dapat menghibur diri di luar kelompok sebaya anak harus mempelajari keterampilan bermain
bola, ski, menggambar, melukis, dan memanipulasi alat main. d. Keterampilan sekolah. Pada tahun permulaan sekolah, sebagian
besar pekerjaan melibatkan keterampilan motorik seperti melukis, menulis menggambar, membuat keramik, menari,
bertukang kayu.
Semakin banyak
dan semakin
baik keterampilan yang dimiliki semakin baik pula penyesuaian sosial
yang dilakukan dan semakin baik prestasi di sekolahnya. Dari pernyataan di atas dapat diperoleh bahwa kemampuan motorik
sangat berpengaruh terhadap pola kehidupan seorang anak agar mampu diterima dalam lingkungan sosial. Kemampuan motorik juga berpengaruh
terhadap kemampuan kognitif anak. Piaget dalam Suyanto 2005: 95 menjelaskan bahwa perkembangan kognitif secara umum mengikuti pola dari
perilaku yang bersifat reflek. Usia prasekolah merupakan usia dimana anak diajarkan berbagai hal untuk memenuhi aspek perkembangan. Lima aspek
perkembangan yang di berikan di usia prasekolah yaitu nilai moral dan agama, kognitif, bahasa, sosial dan fisik motorik yang dimiliki oleh anak.
6. Unsur-unsur keterampilan motorik kasar