Hipotesis Tindakan Deskripsi Siklus II

53

c. Hipotesis Tindakan

Berpijak pada refleksi di Siklus I, peneliti memperbaiki rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan, selanjutnya peneliti melakukan kegiatan- kegiatan lain pada tahap perencanaan perbaikan terhadap beberapa masalah yang ada pada saat pelaksanaan Siklus I, perbaikan yang dilakukan antara lain: 1 Mempraktekan kembali animal dance tari elang di hadapan anak, dan menjelaskan tahap-tahap gerakan yang harus dilakukan oleh anak. Mempraktekan gerakan demi gerakan lalu ditirukan oleh anak. Hal ini bertujuan agar anak lebih baik dalam melakukan gerakan-gerakan tari yang telah diajarkan sehingga dapat mengembangkan keterampilan motorik kasar anak kelompok A TK ABA Kutu Asem Yogyakarta. 2 Mulai menggunakan iringan musik sehingga anak mulai merasa lebih tertarik dan lebih antusias dalam mengikuti kegiatan menari animal dance tari elang. Sehingga mampu mengembangkan keterampilan motorik kasar anak kelompok A TK ABA Kutu Asem Yogyakarta. Dengan demikian hipotesis tindakan Siklus 2 adalah: kegiatan menari animal dance tari elang dipraktekan dengan oleh peneliti dan kemudian ditirukan oleh anak tahap demi tahap. Tari animal dance tari elang diiringi dengan musik sehingga dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar anak kelompok A TK ABA Kutu Asem Yogyakarta.

d. Deskripsi Siklus II

Hasil penelitian pada Siklus II akan diuraikan berdasarkan pada tiga komponen: yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi.

1 Perencanaan

54 Pada tahap Siklus II peneliti dan teman sejawat melakukan kegiatan yang sama seperti pada penelitian Siklus I, yaitu: a Menyusun Rencana Kegiatan Harian RKH Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun oleh peneliti dalam RKH. Tema yang diambil saat penelitian Siklus II adalah tema rekreasi untuk pertemuan pertama. b Menyiapkan lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk mencatat hasil pengamatan selama penelitian berlangsung. Penilaian anak didasarkan skor, yaitu skor 3 untuk anak yang sudah berkembang sangat baik, skor 2 untuk anak yang berkembang sesuai harapan, skor 1 untuk anak yang mulai berkembang dan skor o untuk anak yang belum berkembang. Dengan skor tersebut peneliti dengan teman sejawat dapat mengetahui peningkatan kekuatan, koordinasi dan kelincahan anak. 2 Pelaksanaan dan Observasi a Pelaksanaan Siklus II pertemuan ke I Pelaksanaan tindakan Siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin 12 Januari 2015. Pelaksanaan penelitian ini dengan tema rekreasi, sub tema kendaraan darat. Pada Siklus II pengamatan saat proses berlangsung sama seperti pada Siklus I yaitu dibagi menjadi menjadi 3 bagian yaitu pengamatan saat kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 1 Kegiatan Awal Guru menyiapkan media yang akan digunakan untuk menari animal dance tari Elang berupa flashdisk dan speaker aktif. Kemudian guru 55 membariskan anak dengan rapi kemudian anak diajak untuk melakukan pemanasan senam sederhana. Anak diajak untuk menyanyikan naik-naik ke puncak gunung sambil melakukan gerakan sesuai dengan lagu yang dinyanyikan. Berikut ini adalah nyanyian naik-naik ke puncak gunung: Naik-naik ke puncak gunung Tinggi-tingi sekali Naik-naik ke puncak gunung Tinggi-tingi sekali Kiri kanan ku lihat saja Banyak pohon cemara..aa...aa... Kiri kanan ku lihat saja Banyak pohon cemara..aa...aa... Turun-turun turun ke lembah Dalam-dalam sekali Turun-turun turun ke lembah Dalam-dalam sekali Kiri kanan ku lihat saja Banyak pohon cemara..aa...aa... Kiri kanan ku lihat saja Banyak pohon cemara..aa...aa... 2 Kegiatan Inti Pada kegiatan inti, guru mengamati tarian yang ditarikan anak. Guru memberikan motivasi kepada anak agar semua anak dapat mengikuti tarian yang diperagakan oleh peneliti. Guru bertugas sebagai motivator dan mencatat nilai yang diperoleh oleh setiap anak. Tarian animal dance dilakukan dengan cara, anak mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh peneliti dengan iringan musik. Setelah anak mendapatkan contoh gerakan dari peneliti, anak menari tari elang secara mandiri. Kemudian guru bersama peneliti menilai anak sesuai dengan instrumen. 3 Kegiatan penutup Kegiatan penutup dilakukan setelah kegiatan inti selesai. Anak diajak untuk duduk melingkar dan menyanyikan lagu elang, kemudian anak diajak untuk bercakap-cakap tentang tari yang diperagakan. Hal ini bertujuan untuk 56 mengetahui seberapa menarik tarian animal dance tari Elang bagi anak. Kemudian setelah anak merasa rileks, anak kembali melanjutkan kegiatan sesuai dengan RKH yang telah dibuat. 4 Hasil Observasi Bersamaan dengan tahap tindakan, observer meakukan observasi atau pengamatan. Dalam kegiatan observasi, yang diamati adalah keterampilan motorik kasar pada unsur kekuatan, koordinasi dan kelincahan. Untuk mempermudah hasil observasi pada Siklus II pertemuan I akan ditampilkan dalam tabel berikut ini : Tabel 8. Hasil hasil pengukuran keterampilan motorik kasar anak No Skor Keterampilan motorik kasar Rata-rata persentase kekuatan koordinasi kelincahan 1 3 7 7 7 7 46,67 2 2 5 5 5 5 33,33 3 1 2 2 2 2 13,33 4 1 1 1 1 6,67 15 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningktan lagi dalam semua unsur. Dalam penelitian kali ini keterampilan motorik kasar anak mulai menunjukkan peningkatan. Keterampilan motorik kasar dengan skor 3 sebanyak 46,67, skor 2 sebanyak 33,33, skor 2 sebanyak 13,33 dan skor 0 sebanyak 6,67. b Siklus II pertemuan ke II Pelaksanaan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Januari 2015. Pelaksanaan penelitian ini denga tema rekreasi sub tema kendaraan darat. Dibagi menjadi tiga bagian yaitu pengamatan saat kegiatan awal, kegiatan inti kegiatan penutup. 57 1 Kegiatan Awal Guru menyiapkan media yang digunakan berupa, speaker aktif, flashdisk yang berisi musik tari elang. Kemuadian anak dibariskan menjadi 2. Lalu anak diajak untuk melakukan pemanasan sebelum melakukan tarian tari elang. 2 Kegiatan Inti Pada kegiatan inti guru mengamati anak-anak yang sedang menari. Guru memberikan motivasi kepada anak agar semua anak dapat melakukan gerakan tari dengan baik, bertugas memandu, memberi aba-aba dan mencatat nilai yang diperoleh oleh setiap anak. Tari Elang dilakukan dengan cara. Anak dibariskan menjadi 2. Kemudian guru memberi aba-aba kepada semua anak ketika gerakan dimulai. Setelah itu anak dibiarkan untuk menarikan tari elang secara mandiri. Pada saat anak menari guru menilai anak sesuai dengan instrumen yang ada. 3 Kegiatan Penutup Kegiatan penutup dilakukan setelah kegiatan menari selesai semua anak dipersilahkan untuk duduk dan meluruskan kaki. Sambil melakukan relaksasi guru mengajak anak bercakap-cakap dan memberi anak motivasi agar semua anak dapat bersemangat untuk melakukan gerakan tari pada pertemuan berikutnya. Setelah semuanya selesai anak-anak kembali ke dalam kelas dan melanjutkan kegiatan berikutnya. 4 Hasil Observasi Hasil penelitian pada Siklus II pertemuan ke II menunjukkan adanya peningkat keterampilan motorik kasar anak pada unsur kekuatan, koordinasi dan kelincahan. Jika disajikan dalam tabel maka diperoleh hasil sebagai berikut: 58 Tabel 9. Hasil hasil pengukuran keterampilan motorik kasar anak No Skor Keterampilan motorik kasar Rata-rata persentase kekuatan koordinasi kelincahan 1 3 10 10 10 10 66,67 2 2 4 4 4 4 26,67 3 1 1 1 1 1 6,66 4 15 100 Berdasarkkan tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan lagi dalam keterampilan motorik anak. Keterampilan motorik kasar anak pada yang mendapat skor 3 dengan rata-rata 10 66,67, skor 2 dengan rata-rata 4 26,67, skor 1 dengan rata-rata 1 6,66, dan skor 0 dengan rata-rata 0. c Siklus II Pertemuan ke III Pelaksanaan pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis 15 Januari 2015. Pelaksanaan penelitian ini dengan tema rekreasi sub tema kendaraan darat. Pelaksanaan dibagi menjadi tiga bagian yaitu pengamatan saat kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 1 Kegiatan Awal Guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti speaker aktif dan flashdisk yang berisi tari Elang. Semua anak di ajak menuju tempat kegiatan menari. Kemudian anak diajak muntuk membentuk dua baris lalu guru membuat permainan tepuk semangat dan tepuk persahabatan. Setelah itu anak diajak untuk melakukan pemanasan sebelum mulai menari. 2 Kegiatan Inti Pada kegiatan inti ini anak melakukan gerakan tari secara mandiri. Tanpa dibantu oleh guru. Guru hanya bertugas memotivasi,mengamati, memberi aba- aba dan mencatat nilai yang diperoleh setiap anak. 59 Tari Elang dilakukan dengan cara, anak membentuk 2 baris kemudian membuat jarak dengan merentangkan tangan. Lalu guru memberi aba-aba bahwa tari akan segera dimulai agar anak siap melakukan gerakan tari. Guru mengamati setiap gerakan yang dilakukan oleh anak dan mencatat perkembangan motorik kasar sesuai dengan unsur yang ada di dalam instrumen penelitian. Kegiatan menari tari Elang diperagakan 2x hal ini bertujuan untuk memantapkan penilaian. 3 Kegiatan Penutup Kegiatan penutup dilakukan setelah kegiatan menari selesai. Guru mengajak anak untuk meluruskan kaki sambil bercakap-cakap kegiatan menari yang telah dilakukan oleh anak dan kembali memberi motivasi kepada anak. Setelah kegiatan selesai anak masuk kedalam kelas dan kembali melanjutkan kegiatan selanjutnya. 4 Hasil Observasi Hasi penelitian pada Siklus II pertemuan ke III menunjukkan adanya peningkatan keterampilan motorik kasar anak dalam aspek yang ada dalam instrumen penelitian. Jika disajikan dalam tabel maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 10. Hasil hasil pengukuran keterampilan motorik kasar anak Keterampilan motorik kasar No Skor kekuatan koordinasi kelincahan Rata-rata persentase 1 3 13 12 13 12,33 84,44 2 2 2 2 2 2 13,33 3 1 1 0,33 2,22 4 15 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa keterampilan motorik kasar anak mengalami peingkatan. Keterampilan motorik kasar anak skor 3 dengan 60 rata-rata 12,33 84,44, skor 2 dengan rata-rata 2 13,33, skor 1 dengan rata-rata 0,33 2,22, dan skor 0 dengan rata-rata 00. Dari data observasi keterampilan motorik kasar anak pada Siklus II pertemuan ke III, maka menunjukn adanya peningkatan keterampilan motorik kasar dari pertemuan I sampai pertemuan ke III. 3 Refleksi Pada kegiatan ini peneliti melakukan evaluasi tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada Siklus II. Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti dan teman sejawat menyimpulkan beberapa hal, diantaranya: 1 Penelitian pada Siklus II pertemuan ke III menunjukkan telah adanya perubahan peningkatan terhadap keterampilan motorik anak. Keterampilan motorik kasar anak mencapai 84,44 2 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tarian animal dance tari elang dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar anak hingga mencapai target 80. 3 Penelitian dihentikan pada Siklus II pertemuan ke III karena sudah mencapai target yang telah ditentukan. B. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Siklus yang telah dilaksanakan terdiri dari Siklus I dan Siklus II masing-masing terdiri dari perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Siklus II merupakan perbaikan dari Siklus I secara keseluruhan kekuatan, koordinasi dan kelincahan anak mengalami peningkatan. Berikut rekapitulasi peningkatan keterampilan motorik kasar anak melalui animal dance tari Elang sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. 61 Tabel 11. Rekapitulasi keseluruhan keterampilan motorik kasar anak pada pra tindakan, Siklus I dan Siklus II No keterampilan motorik kasar Skor rata-rata Persentase 1 Pra tindakan 1,67 11,11 2 Siklus I 5 3,33 3 Siklus II 12,33 84,44 Dari data rekapitulasi hasil observasi keterampilan motorik pada tabel 11, maka menunjukkan adanya peningkatan keterampilan motorik kasar dari pra tindakan sampai Siklus II, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 7 berikut ini: Gambar 7. Grafik Keterampilan Motorik Kasar Anak Pada Pra tindakan, Siklus I, dan Siklus II Pada pelaksanaan Siklus I penelitian berjalan lancar. Meskipun anak belum pernah mendapatkan tarian animal dance anak merasa cukup antusias dalam mengikuti kegiatan menari anima dance tari elang. Sebelum memulai kegiatan menari anak diperkenalkan dengan jenis tarian kreasi baru animal dance. Hal pertama tang dilakukan adalah mengajarkan anak untuk 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Pra tindakan Siklus I Siklus II 11.11 33.33 84.44 p e rs e n ta s e Keterampilan Motorik Kasar 62 menyanyikan lagu elang setelah anak mulai hafal lagu tersebut anak di ajak memperagakan tarian tahap demi tahap dilakukan secara perlahan dengan tempo yang lambat agar anak lebih mudah untuk menguasai tari elang yang sedang ditarikan. Pada Siklus I anak belajar menari tari elang tanpa menggunakan musik. Tampak beberapa anak kurang antusias dalam mengikuti kegiatan menari. Hanya mengikuti setengah dari kegiatan dan lebih asik bermain sendiri. Ada juga anak yang belum mau mengikuti kegiatan menari. Oleh karena itu, setelah penelitian Siklus I selesai dilakukan dengan teman sejawat melakukan refleksi terhadap hasil yang telah diperoleh. Refleksi yang dilakukan dengan melihat hasil dari pelaksanaan Siklus pertama dengan lebih menentukan strategi dalam menari animal dance. Refleksi yang dilakukan adalah melakukan pemanasan yang lebih lama dan dilakukan permainan yang menarik untuk anak. Pada siklus ini telah terjadi peningkatan dibandingkan dengan pra tindakan. Namun pada penelitian Siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan. Maka dari itu peneliti dan teman sejawat melakukan tindakan Siklus II. Pada Siklus II, kegiatan menari animal dance tari elang masih sama seperti Siklus I hanya saja pada Siklus II tarian menggunakan iringan musik. Peneliti dan teman sejawat menyiapkan media yang dibutuhkan berupa speaker aktif dan flashdisk yang berisi lagu elang. Setelah itu mengajak anak untuk melakukan pemanasan sebelum mulai menari agar otot-otot tidak kaku saat melakukan kegiatan menari. Pada siklus ini anak melakukn gerakan dengan bantuan guru, guru memberi aba-aba kepada anak pada perubahan gerak. 63 Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Siklus II, keterampilan motorik kasar anak melalui kegiatan menari animal dance telah mengalami peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan. Keterampilan motorik kasar anak mengalami peningkatan menjadi 84,44. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa keterampilan motorik kasar anak mengalami peningkatan melalui kegiatan menari. Hal ini juga sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Kusumastuti 2004: 2 bahwa pendidikan seni tari sangat berpengaruh pada perkembangan anak yang ditandai dengan perkembangan motorik kasar dan halus anak.

C. Kerterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI MENARI PADA KELOMPOK B2 DI TK AL ISLAM I JAMSAREN SURAKARTA Upaya Mengembangkan Motorik Kasar Anak Melalui Menari Pada Kelompok B2 Di TK Al Islam I Jamsaren Surakarta Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

0 2 14

UPAYA MENGEMBANGKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI MENARI PADA KELOMPOK B2 DI TK AL ISLAM I Upaya Mengembangkan Motorik Kasar Anak Melalui Menari Pada Kelompok B2 Di TK Al Islam I Jamsaren Surakarta Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK ABA GAMBRENGAN, SRANDAKAN, BANTUL, YOGYAKARTA.

1 5 151

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A DI TK ABA NGABEAN I TEMPEL SLEMAN.

0 0 168

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI GERAK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA GONDANG.

0 4 166

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLEK PADA ANAK KELOMPOK A TK PUSPASIWI 2 SLEMAN.

0 3 169

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 7 135

Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Kegiatan Gerak dan Lagu di Kelompok A TK Aba Lambara Taweli | Yuliana | Bungamputi 7236 24091 1 PB

0 2 13

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B1 MELALUI PERMAINAN DENGAN SIMPAI DI TK ABA GENDINGAN YOGYAKARTA.

2 33 165

Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Kegiatan Menari Animal Chicken Dance | Masganti | RAUDHAH 180 621 1 PB

0 0 19