Deskripsi Kondisi Awal sebelum Tindakan
81 terlihat pada saat pengamatan siswa masih terlihat mengalami hambatan,
terbukti dari tugas yang diberikan, siswa belum dapat menguasai keterampilan yang diajarkan dengan baik, sehingga hasilnya terlihat asal
jadi saja, siswa masih banyak yang terlihat menunda-nunda untuk mengerjakan tugasnya di kelas dengan berbagai alasan, ukuran dari saku
passepoile banyak yang kurang tepat serta kurang memperhatikan kebersihan dan kerapian hasil dari saku passepoile. Hal ini di karenakan
kurangnya pamahaman terhadap materi yang diajarkan. Akibatnya nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan yaitu 70 kurang
bisa terpenuhi. Rata-rata Mean hasil pencapaian kompetensi siswa baru mencapai
68.87 dengan nilai tengah Median yaitu 70.00, dan nilai yang sering muncul Mode adalah 65.00 yang dapat dilihat pada daftar
nilai dibawah ini.
Tabel 17. Daftar nilai pencapaian kompetensi siswa sebelum
tindakan
No. Nama Siswa
Pra Tindakan
1 ALFIANI LATIFAH SARI
70 2
ANA SUTRIANI 65
3 ARIANA
70 4
ATIKA FITRI ANDRIYANI 70
5 BRAKE TIA MUGI WILATRI
65 6
DESTI UTAMI 65
7 DESY ANI
65 8
DWI NOVIANA 70
9 DWI WAHYUNI
65 10
DYAN PRATIWI 70
11 EKA NURMALA YULIASTUTI
65 12
FATIMATUN NURUL IZZAH 70
13 FERANIDA AFIFAH
65 14
IDA ARYATI 70
15 JANAH MUTH MAINATUN
80 16
KHAKIMAH 65
17 MARLINA
65 18
MUFLIKHATI 70
82
Sumber : Hasil penilaian yang dilakukan oleh guru
Berdasarkan nilai yang disajikan pada tabel 17, hasil kompetensi dari 31 siswa dapat dikategorikan pada tabel hasil kompetensi siswa sesuai
dengan kriteria ketuntasan minimal berikut ini:
Tabel 18. Data hasil kompetensi siswa berdasarkan KKM
Kategori Jumlah siswa
Presentase
Tuntas 17
54.8 Belum Tuntas
14 45.2
Dari data tabel distribusi frekuensi hasil kompetensi siswa di atas, dari 31 siswa yang mengikuti pembelajaran pembuatan saku passepoile
menunjukkan bahwa siswa yang tuntas baru mencapai 54.8 atau 17 siswa dan siswa yang belum tuntas 45.2 atau 14 siswa.
Berdasarkan keadaan ini, peneliti dan guru sepakat melakukan penelitian tindakan dengan menerapkan model pembelajaran langsung
dengan media job sheet pada pembuatan saku passepoile dengan klep yang bertujuan untuk meningkatkan pencapaian kompetensi siswa pada
19 MUSTIKASARI
65 20
NOVITA KURNIASIH 70
21 PUJI TRISNAWATI
65 22
RINI MUTAMIMAH 70
23 ROLY APRILIANTARI
70 24
SETIANINGRUM 65
25 SITI CHUSNUL CHOTIMAH
70 26
SRI WAHYUNINGTYAS 80
27 SULIS TYANI
65 28
TRI PUJIASTUTI 70
29 TULUS PUJIASTUTI
65 30
VENTY MEIFIKA 80
31 ZAINUL WALIDAH
75 Jumlah
2135 Rata-rata kelas
68.87
83 pembuatan saku passepoile di kelas 2 Busana 1 SMK N 6 Purworejo.
Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang berpusat pada guru, di mana guru akan mentransformasikan informasi dan
mendemonstrasikan keterampilan selangkah demi selangkah pembuatan saku passepoile dengan klep secara langsung kepada siswa. Dalam
menggunakan model pengajaran langsung ini, guru mempunyai tanggung jawab untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab
yang besar terhadap penstrukturan isimateri atau keterampilan, menjelaskan kepada siswa, pemodelanmendemonstrasikan yang
dikombinasikan dengan latihan, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang telah dipelajari
serta memberikan umpan balik. Dalam menerapkan model pembelajaran langsung guru memerlukan suatu media pembelajaran yang dapat
menunjang proses penyampaian informasi kepada siswa. Media pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah
media job sheet dan media penunjang yaitu fragment pembuatan saku passepoile dengan klep yang terstruktur.