Hal±l Bihalal Melestarikan Tradisi Islam di Nusantara

Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 241 seperti ini harus kita tolak, dan buang supaya tidak ditiru oleh generasi berikutnya. Para ulama dan wali pada zaman dahulu tentu telah mempertimbangkan tradisi-tradisi tersebut dengan sangat matang baik dari segi madharat- mafsadat maupun halal-haramnya. Mereka sangat paham hukum agama, sehingga tidak mungkin mereka menciptakan tradisi tanpa pertimbangan- pertimbangan tersebut. Banyak sekali tradisi atau budaya Islam yang berkembang hingga saat ini. Semuanya mencerminkan kekhasan daerah atau tempat masing- masing. Berikut ini adalah beberapa tradisi atau budaya Islam dimaksud.

a. Hal±l Bihalal

Halal bihalal dilakukan pada Bulan Syawal, berupa acara saling bermaaf-maafan. Setelah umat Islam selesai puasa ramadhan sebulan penuh maka dosa-dosanya telah diampuni oleh Allah Swt. Namun, dosa kepada sesama manusia belum akan diampuni Allah Swt. jika belum mendapat kehalalan atau dimaafkan oleh orang tersebut. Oleh karena itu tradisi halal bihalal dilakukan dalam rangka saling memaafkan atas dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan agar kembali kepada fitrah kesucian. Tradisi ini erat kaitannya dengan perayaan Idul Fitri. Tujuan halal bihalal selain saling bermaafan adalah untuk menjalin tali silaturahim dan mempererat tali persaudaraan. Sampai saat ini tradisi ini masih dilakukan di semua lapisan masyarakat. Mulai keluarga, tingkat RT sampai istana kepresidenan. Bahkan acara halal bihalal sudah menjadi tradisi nasional yang bernafaskan Islam. Istilah halal bihalal berasal dari bahasa Arab halla atau halal tetapi tradisi halal bi halal itu sendiri adalah tradisi khas bangsa Indonesia, bukan berasal dari Timur Tengah. Bahkan bisa jadi ketika arti kata ini ditanyakan kepada orang Arab, mereka akan kebingungan dalam menjawabnya. Halal bihalal sebagai sebuah tradisi khas Islam Indonesia lahir dari sebuah proses sejarah. Tradisi ini digali dari kesadaran batin tokoh-tokoh umat Islam masa lalu untuk membangun hubungan yang harmonis silaturahim antar umat. Dengan acara halal bihalal, pemimpin agama, tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah akan berkumpul, Gambar 11.13. Tradisi halal bihalal dilakukan dalam rangka saling memaafkan Sumber: www.bakosurtanal.go.id Di unduh dari : Bukupaket.com 242 Kelas IX SMPMTs saling berinteraksi dan saling bertukar informasi. Dari komunikasi ini akan mempererat kekeluargaan dan dapat menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Pada acara halal bihalal semua orang mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Hal ini mengandung maksud bahwa ketika secara lahir telah memaafkan yang ditandai dengan berjabat tangan atau mengucapkan kata maaf, maka batinnya juga harus dengan tulus memaafkan dan tidak lagi tersisa rasa dendam dan sakit hati.

b. Tabot atau Tabuik