Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 105
dengan kerajaan Turki Usmani dan kerajaan-kerajaan Islam lain di Indonesia.
Pada masa pemerintahan Iskandar Muda, kerajaan Aceh mencapai puncak kekuasaannya. Bandar Aceh dibuka menjadi pelabuhan
internasional dengan jaminan pengamanan gangguan laut dari kapal perang Portugis. Penaklukan demi penaklukan tidak hanya dilakukan
terhadap tanah Aceh dan sekitarnya, melainkan juga meluas jauh ke luar Aceh. Ini menjadikan kekuasaan Aceh membentang dari daerah Deli
sampai dengan Semenanjung Malaka. Pada masanya Aceh menguasai seluruh pelabuhan di pesisir Timur dan Barat Sumatera. Namun, usaha
Aceh untuk menguasai Malaka yang diduduki oleh Portugis berulang kali mengalami kegagalan. Bahkan untuk mengalahkan Portugis,
Sultan bekerja sama dengan musuh Portugis yaitu Belanda dan Inggris. Pada masa Sultan Iskandar Muda itulah disusun suatu undang-undang
tentang tata pemerintahan yang disebut Adat Makuta Alam.
Sultan Iskandar Muda wafat pada tahun 1636 M dan digantikan oleh menantunya, yaitu Sultan Iskandar Tsani 1636-1641 M. Masa
pemerintahannya tidak lama karena ia tidak memiliki kepribadian dan kecakapan yang kuat seperti Sultan Iskandar Muda. Penggantinya
adalah permaisurinya sendiri, yaitu putri Sultan Iskandar Muda yang bernama Syafiatu’ddin.Sejak Sultan Iskandar Muda wafat, Aceh terus
menerus mengalami kemunduran.
c. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak terletak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama dan terbesar di pesisir
utara Jawa. Wilayah Demak sebelumnya merupakan kadipaten dari kerajaan Majapahit. Kerajaan ini tercatat menjadi pelopor penyebaran
agama Islam di pulau Jawa dan Nusantara.
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478 M.
Beliau merupakan putra Prabu Kertabumi, seorang raja Majapahit.
Setelah tahta ayahnya jatuh ke tangan Girindra Wardhana dari
Keling Daha dan Demak menjadi terancam, terjadilah peperangan
antara Demak dan Majapahit yang dipimpin oleh Girindra Wardhana
dan keturunannya, Prabu Udara, hingga tahun 1518 M. Majapahit
mengalami kekalahan dan pusat kekuasaan bergeser ke Demak. Sejak itu Demak berkembang menjadi besar dan menguasai jalur
Gambar 5.13. Lokasi pusat kerajaan Demak belum ditemukan sampai saat
ini. Sumber: iwantaufik.blogdetik.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
106 Kelas IX SMPMTs
perdagangan di Nusantara. Wilayah kekuasaan Demak cukup luas, meliputi daerah sepanjang pantai utara Pulau Jawa, sedangkan daerah
pengaruhnya sampai ke Palembang, Jambi, Banjar dan Maluku.
Pada tahun 1518 M Raden Patah digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus. Sebelum menduduki tahta, Pati Unus pernah
memimpin armada laut Demak dalam menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1513 M. Namun, penyerangan itu gagal. Sekembalinya dari
Malaka ia mendapat gelar Pangeran Sabrang Lor. Setelah Pati Unus naik tahta, ia tidak mencoba lagi menyerang Malaka. Ia tetap memperkuat
pertahanan lautnya agar Portugis tidak masuk ke Jawa. Sikap permusuhan Demak terhadap Portugis ternyata sangat merugikan
Portugis dan Bandar Malaka karena Demak tidak lagi mengirimkan barang-barang dagangannya ke Malaka. Para pedagang dari negara
lain juga enggan datang berdagang ke Bandar Malaka.
Kekuasaan Kerajaan Demak berakhir pada tahun 1568 M. Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan dari Demak ke Pajang, dan
di sana ia mendirikan Kerajaan Pajang.
d. Kerajaan Pajang 1568-1586