adalah lima gaya manajemen konflik menurut William Hendricks 1992. Kelima gaya manajemen konflik tersebut adalah: Manajemen Konflik
Menghindar, Manajemen
Konflik Dominasi,
Manajemen Konflik
Membantu, Manajemen Konflik Kompromi, dan Manajemen Konflik Mempersatukan.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah pasangan suami dan istri yang telah melangsungkan pernikahan secara resmi menurut agama maupun hukum dan
yang bertempat tinggal di tiga desa yang telah ditentukan oleh penulis yaitu dusun Ngagul-agulan, Jetis Depok dan Ngaranan. Subjek yang akan dipakai
dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang memenuhi persyaratan- persyaratan sebagai berikut:
1. Memiliki anak Karena dengan adanya anak dimungkinkan bertambahnya konflik antara
suami dan istri. 2. Salah satu pasangan harus memiliki pekerjaan tetap.
Karena dengan adanya pekerjaan maka tangung jawab akan bertambah bukan hanya dalam keluarga, tetapi juga di tempat kerja. Bertambahnya
tangung jawab memungkinkan timbulnya konflik. 3. Latar belakang pendidikan
Karena lokasi pengambilan sampel adalah masyarakat yang tinggal di dusun, dikhawatirkan subjek ada sebagian yang tidak bisa baca dan tulis,
maka di sini akan dipilih subjek yang memiliki latar belakang pendidikan SMP, SLTA, PT atau yang sederajat.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup dua hal yaitu: identitas diri subjek, serta skala manajemen konflik
yang dipakai suami istri dalam menghadapi konflik yang ada tersebut. Identitas diri subjek didapat dari lembar daftar isian yang diberikan
kepada subjek bersamaan dengan dibagikannya skala manajemen konflik. Adapun isi dari lembar identitas diri adalah untuk mengetahui nama, jenis
kelamin, jumlah anak, latar belakang pendidikan, dan pekerjaan. Skala merupakan salah satu alat ukur psikologis yang lebih banyak
dipakai untuk mengukur aspek afektif Azwar, 2002. Skala berupa pernyataan atau pertanyaan yang tidak langsung mengukur atribut yang hendak diukur,
melainkan mengungkap indikator perilaku atribut yang bersangkutan. Sedangkan respon subjek untuk suatu skala tidak diklasifikasiksan sebagai
jawaban salah atau benar. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara
sungguh-sungguh, hanya
saja jawaban
yang berbeda
akan diinterpretasikan berbeda pula.
Dalam penelitian ini alat pengumpul datanya berupa skala manajemen konflik. Skala ini terdiri dari 100 item manajemen konflik. Item-itemnya
berupa pernyataan yang di dalamnya terdapat 50 item favorable dan 50 item lagi unfavorable. Tiap-tiap gaya manajemen konflik yaitu Menghindar,
Dominasi, Membantu, Kompromi, Mempersatukan, akan diwakili masing-