menghindar antara suami dan istri. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini terbukti.
b. Uji t Gaya Manajemen Konflik Dominasi Pada Uji t Gaya Manajemen Konflik Dominasi diperoleh t sebesar
6.843 {df: 87.485; sig 2 tailed α 0.05}, karena sig 2 tailed α
0.05} maka Ho ditolak , atau p hasil α 0.05, yang berarti tidak ada
perbedaan manajemen konflik dominasi antara suami dan istri. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini terbukti.
c. Uji t Gaya Manajemen Konflik Membantu Pada Uji t Gaya Manajemen Konflik Membantu diperoleh t sebesar
3.230 {df: 68.671; sig 2 tailed α 0.05}, karena sig 2 tailed α
0.05} berarti ada perbedaan gaya manajemen konflik membantu antara antara suami dan istri. Dengan demikian hipotesis dalam
penelitian ini terbukti. d. Uji t Gaya Manajemen Konflik Kompromi
Pada Uji t Gaya Manajemen Konflik Kompromi diperoleh t sebesar – 0.263 {df: 79.283; sig 2 tailed
α 0.05}, karena sig 2 tailed α 0.05},
berarti tidak ada perbedaan gaya manajemen konflik kompromi antara antara suami dan istri. Dengan demikian hipotesis
dalam penelitian ini tidak terbukti. e. Uji t Gaya Manajemen Konflik Mempersatukan
Pada Uji t Gaya Manajemen Konflik Integrasi diperoleh t sebesar - 0.382 {df: 76.596; sig 2 tailed
α 0.05}, karena sig 2 tailed α PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0.05}, yang berarti tidak ada perbedaan gaya manajemen konflik integrasi antara antara suami dan istri. Dengan demikian hipotesis
dalam penelitian ini tidak terbukti. Hasil penelitian tersebut, jika disajikan dalam bentuk table adalah
sebagai berikut:
Tabel 8 Hasil Penelitian
Gaya manajemen
LP N
M t
df Sig.2
tailed hasil
kesimpulan
P 45
28.22
Menghindar
L 45
22.22
6.590
88 P0.05
Signifikan Ada
perbedaan P
45 28.91
Dominasi L
45 22.69
6.843
71. 926
P0.05 Signifikan
Ada perbedaan
P 45
49.67 Membantu
L 45
46.36 3.230
68. 671
P0.05 Signifikan
Ada perbedaan
P 45
49.56 Kompromi
L 45
49.87 -
0.263 79.
283 P0.05
Tidak signifikan
Tidak ada perbedaan
P 45
50.51 mempersatu
kan L
45 50.96
- 0.382
76. 596
p0.05 Tidak
signifikan Tidak ada
perbedaan
Keterangan:
Taraf signifikansi α p yang dipakai 0.05 signifikansi 2- tailed.
Jika p sig. 2-tailed hasil α 0.05 maka Ho deiterima atau tidak ada beda.
Jika psignifikansi 2- tailed hasil α 0.05 maka Ho ditolak atau ada beda.
E. Pembahasan
Pembahasan mengenai hasil penelitian mengenai perbedaan manajemen konflik antara peran ayah dan peran ibu adalah sebagai berikut:
1. Gaya Manajemen Konflik Menghindar
Hasil uji-t Independent Sampel t test pada gaya manajemen konflik menghindar diperoleh t hitung sebesar6.590 {df: 88; sig 2 tailed
α 0.05}. Ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara peran ayah
dan peran ibu dalam gaya manajemen konflik menghindar. Dari mean antara peran ayah dan peran dapat dilihat adanya perbedaan yang
signifikan. Mean skor manajemen konflik menghindar istri sebesar 28.22 sedangkan mean skor manajemen konflik menghindar suami 22.22,
dengan demikian manajemen konflik menghindar istri lebih tinggi daripada suami.
Pada dasarnya, baik suami maupun istri sama-sama memiliki gaya manajemen konflik menghindar. Ditinjau dari pendapat Maccoby 1987
yang menyatakan bahwa kebanyakan laki-laki tidak memiliki kosa-kata yang cukup untuk mengungkapkan perasaannya,. mereka merasa tidak
nyaman ketika harus mengungkapkan kegagalan, kecemasan, dan kekecewaan
yang mereka alami. Suami sebagai kepala keluarga membuatnya ingin menjadi sosok yang berwibawa dan sempurna, orang
yang tidak mengalami masalah. Oleh sebab itu suami memilih untuk diam, tidak membicarakan konflik yang sedang ia alami.
Sementara peran istri menurut Gunarsa 2001 berpendapat bahwa kepribadian perempuan merupakan kesatuan antara aspek emosi, rasio dan
suara hati. Hal tersebut membentuk wanita sebagai pribadi yang lembut dan tenang. Ketika terjadi konflik dengan pasangan seorang istri, seorang
istri akan memiliki kecenderungan untuk mengolah permasalahan yang ada dengan pertimbangan emosi. Perempuan biasanya akan menggunakan
gaya manajemen konflik yang mementingkan pemikiran, dan tetap menjaga hubungan dengan lawan konflik Brannon, 1999
Tugas-tugas yang harus dijalankan seorang istri menuntut ketelitian, kesabaran, keuletan dan sangat membutuhkan pertimbangan emosi. Oleh
karena itu seorang istri lebih banyak memilih manajemen konflik menghindar. Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa perempuan memiliki
ruang untuk menghindari konflik atau menggunakan pertimbangan emosi untuk menangani konflik. Hal senada juga diungkap Cancian 1987 yang
menyatakan bahwa perempuan lebih berhasrat untuk menghindari konflik dan lebih memelihara hubungan baik mereka daripada laki-laki.
Peran istri lebih mementingkan hubungan baik dengan pasangan sehingga
lebih menggunakan
pemikiran dan
cenderung memilih
menghindari konflik, sedangkan suami lebih memperhatikan kepentingan pribadi dan kurang memikirkan hubungan baik dengan pasangan.
Subjek dalam penelitian ini berasal dari dusun, dimana norma-norma dan adat istiadat kehidupan masih dijunjung tinggi. Salah satunya adalah
anggapan bahwa seorang ibu harus menghormati dan selalu menuruti
perintah suami. Laki-laki adalah yang utama, oleh karena itu peran ibu harus berada di belakang suami.
Perwujudan dari itu kebanyakan ibu dalam penelitian ini lebih sering menyelesaikan masalah dengan pemikiran dan berhati-hati jangan sampai
cara atau keputusan yang diambil dapat merusak hubungan dengan pasangan. Dan kebanyakan dari mereka memilih untuk menghindar dari
konflik yang sedang terjadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI