Pemeriksaan Kesahihan dan Keabsahan Data

F. Pemeriksaan Kesahihan dan Keabsahan Data

1. Kredibilitas Kredibilitas credibility merupakan istilah yang dipilih untuk menggantikan konsep validitas, yang dimaksudkan untuk merangkum bahasan menyangkut kualitas penelitian kualitatif. Menurut Poerwandari 1998, kredibilitas studi kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud eksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks. Deskripsi mendalam yang menjelaskan kemajemukan kompleksitas aspek-aspek yang terkait dan interaksi dari berbagai aspek menjadi salah satu ukuran kredibilitas penelitian kualitatif. Konsep kredibilitas juga harus mampu mendemontrasikan bahwa untuk memotret kompleksitas hubungan antara aspek tersebut, penelitian dilakukan dengan cara tertentu yang menjamin bahwa subjek penelitian diidentifikasi dan dideskripsikan secara akurat. Selain itu peneliti perlu menguraikan parameter langkah-langkah, pedoman-pedoman, batasan dan ukuran penelitian yaitu bagaimana desain dikembangkan, subjek penelitian dipilih, ataupun analisis dilakukan. Beberapa cara yang dilakukan untuk meminimalisir bias dan menjaga kredibilitas dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data sebanyak mungkin dan dengan menggunakan penilaian dari tenaga ahli. Dalam pengumpulan data sebanyak mungkin, peneliti melakukan wawancara pada 3 tiga orang nara sumber. Yang pertama dengan subjek sendiri, kemudian dengan pramusosial yang bertugas menjaga subjek sepanjang hari, serta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dikuatkan dengan pernyataan dari pembina panti yang juga sekaligus sebagai seorang psikolog. Selain itu, peneliti juga menggunakan tes psikologi yaitu tes inteligensi CPM dan tes proyektif Grafis; CAT untuk menguatkan hasil wawancara peneliti dengan narasumber. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang dapat digunakan antara lain dengan mengunakan teknik triangulasi data yang mengacu pada pengambilan sumber-sumber data yang berbeda untuk menjelaskan suatu hal tertentu Poerwandari, 1998. Moelong 2000 menyatakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini, hasil dari wawancara dibuat triangulasi dan digabungkan dengan hasil triangulasi dari tes psikologi sehingga mendapatkan deskripsi dampak psikologis subjek yang mendalam. Cara lain yang digunakan untuk menjaga kredibilitas data adalah dengan menggunakan jasa interater. Interater merupakan seseorang yang dianggap berkompeten untuk menganalisa hasil tes psikologi sehingga dengan adanya pemeriksaan hasil analisa tes psikologi oleh interater diharapkan keabsahan data dari tes psikologi dapat terjaga. Interater tes Grafis diserahkan pada Drs. Singgih Santoso Wibowo, SU, sedangkan CAT oleh ibu Agnes Indar Etikawati, S.Psi., Psi., M.Si. Analisa tes grafis dilakukan oleh peneliti kemudian hasilnya di cek dan dikoreksi oleh interater sedangkan untuk CAT, analisa dilakukan secara bersamaan antara peneliti dengan interater kemudian hasilnya di cek dan digabungkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Stangle dan Sarantoks dalam Poerwandari, 1998 menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, validitas dicapai tidak melalui manipulasi variabel, melainkan melalui orientasinya dan upayanya mendalami dunia empiris, dengan menggunakan metode paling cocok untuk pengambilan dan analisis data. Konsep yang dipakai antara lain validitas kumulatif, validitas komunikatif, validitas argumentatif dan validitas ekologis. Kredibilitas penelitian ini dicapai melalui : a. Eksplorasi kondisi psikologis subjek b. Konfirmasi data dan analisisnya pada responden penelitian validitas komunikatif. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara. Pada akhir wawancara peneliti melakukan kroscek dengan nara sumber. Hasil yang didapat setelah melakukan analisa juga dikomunikasikan kembali oleh peneliti dengan nara sumber. c. Prestasi temuan dan kesimpulan yang dapat diikuti dengan baik rasionalnya serta dapat dibuktikan dengan melihat kembali ke data mentah validitas argumentatif. Hasil temuan dan kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini dapat di pertanggungjawabkan dan dapat dibuktikan melalui data mentah yaitu verbatim wawancara, verbatim CAT, serta tes Grafis. 2. Dependabilitas Dependability menggantikan istilah reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Melalui konstruk dependability peneliti memperhitungkan perubahan- perubahan yang mungkin terjadi menyangkut fenomena yang diteliti, juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perubahan dalam desain sebagai hasil dari pemahaman yang mendalam tentang setting yang diteliti Poerwandari, 1998 Langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai dependability dalam penelitian ini antara lain : a. Melakukan pencatatan secara rinci dan teliti melalui alat mekanis seperti perekam pada setiap ucapan dan percakapan verbatim serta kutipan yang cermat sehingga tidak menimbulkan tafsiran yang beragam. b. Membuat interrelasi aspek-aspek yang terkait dalam penelitian. c. Penyatuan dependability dengan confirmability konfirmabilitas. Konfirmabilitas menggantikan istilah objektivitas dalam penelitian kualitatif. Sarantoks dalam Poerwandari, 1998 menyatakan bahwa objektivitas disini adalah dalam pengertian transparansi, yaitu kesediaan peneliti mengungkapkan secara terbuka proses dan elemen-elemen penelitian sehingga memungkinkan pihak lain untuk melakukan penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Identitas Subjek

Nama : Nn Umur : 6 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki TempatTanggal Lahir : Yogyakarta, 3 April 2000 Alamat : Panti Asuhan Anggrek Urutan Kelahiran : 1 pertama dari 2 dua bersaudara

2. Latar Belakang

Subjek berumur 6 tahun dan merupakan anak pertama dari 2 bersaudara berjenis kelamin laki-laki semua. Ibu subjek adalah seorang pengamen jalanan sekaligus sebagai wanita tuna susila, sedangkan hingga kini ayah subjek yang sebenarnya belum diketahui. Selama ini ibu subjek mengenalkan seorang laki-laki penarik becak sebagai ayahnya yang sebenarnya hanya berstatus kekasih ibu subjek. Ibu subjek belum pernah terikat pernikahan dengan siapapun. Karena pekerjaan ibu yang tidak tetap tersebut, subjek lebih banyak diasuh oleh kakeknya. Dengan kakeknya ini, subjek beserta adiknya sering mendapat kekerasan kemudian dibawa ke jalanan untuk mendapatkan uang dari orang lain. Kekerasan yang dialami subjek antara lain dipukul, ditendang, diinjak, dimaki, sampai kepala PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI