dan siap dimanfaatkan oleh mahasiswa seoptimal mungkin. hal- hal yang perlu dipersiapkan secra matang oleh UII dalam
penerapan e-learning antara lain; kesadaran semua pihak, kemauan dan kemampuan sumber daya manusia, sarana
prasarana dan sosialiasasi menyeluruh kepada user. Penerapan e-learning sebagai alat dukung sistem pembelajaran
konvensional bukan hanya sekedar proses dalam instalasi computer, jaringan , tetapi juga membutuhkan kesiapan seluruh
pihak yang terkait meliputi pembuat kebijakan, dosen dan mahasiswa. Dalam pengembangannya harus diperhatikan secara
seimbang dan simultan, sehingga pemanfaatan e-learning dapat dipergunakan seoptimal mungkin.
2. Tafiardi 2005
a. Judul :
“ Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-learning”
b. Perumusan Masalah
Kini sudah banyak lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi yang sudah mulai merintis dan mengembangkan model
pembelajarn berbasis internet dalam mendukung sistem pendidikan konvensional.akan tetapi dalam hal ini orang-orang
yang terlibat dalam lembaga pendidikan belum terbiasa menggunakan internet.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Kesimpulan
Kebijakan institusi pendidikan dalam memanfaatkan teknologi internet menuju e-learning perlu kajian dan rancangan
mendalam. E-learning bukan semata-mata hanya memindahkan semua pembelajaran pada internet. Hakikat E-learning adalah
proses pembelajaran yang dituangkan melalui teknologi internet. Di samping itu prinsip sederhana , personal , dan cepat perlu
dipertimbangankan. Untuk menambah daya tarik dapat pula menggunakan teori games oleh karena itu prinsip dan
komunikasi permbelajaran perlu didesain sepert layaknya pembelajaran konvensional. Disisni perlunya pengembangan
model E-learning yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Anda pendapat yang mengatakan bahwa media pembelajaran
secanggih apapun tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya peran guru dosen. Penanaman nilai- nilai dan sentuhan
kepribadian sulit dilakukan. Disini tantangan bagi para pengambil kebijakan dan perancang e-learning . oleh karena itu
penulis sependapat bahwa dalam sistem pendidikan konvensional, fungsi e-learning adalah untuk memperkaya
wawasan dan pemahaman peserta didik , serta proses pembiasan agar melek sumber belajar khususnya teknologi internet.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Vivin Alfiyatun 2005
a. Judul :
“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa dengan penerapan sistem
e-learning”
b.
Perumusan Masalah
Apakah Email web experience, computer experience, computer anxiety, oral communication apprehension-dyads dan written
communication apprehension mempunyai pengaruh terhadap
prestasi mahasiswa program studi Akuntansi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran “ Jawa Timur.
c. Kesimpulan
Ternyata penerapan e-learning ini memperngaruhi peningkatan kualitas mahasiswa akuntansi secara positif, sehingga e-learning
ini perlu diterapkan dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi karena dengan adanya e-learning ternyata dapat
memperbaiki English ability mahasiswa dan memperbaiki computer skill mahasiswa yang selama ini merupakan salah satu
soft skill yang harus dimiliki mahasiswa untu menghadapi
persaingan kerja. Lembaga pendidikan konvensional universitas, sekolah,
lembaga-lembaga pelatihan, atau kursus – kursus yang bersifat kejuruan dan lanjutan secara eksentif telah menyelenggarakan
perluasan kesempatan belajar dengan ‘target audience’mereka
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
melalui pemanfaatan teknologi computer dan internet Collier,2002 dalam Sudirma Siahaan 2003.
2.2. Landasan Teori 2.2.1 Pengertian teknologi informasi