Judul : Landasan Teori 1 Pengertian teknologi informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat digunakan sebagai bahan masukkan dan bahan pengakajian yang berkaitan dengan penelitian ini, telah dilakukan oleh:

1. Syaiful Muzid Dan Mishbahul Munir 2005

a. Judul :

“ Persepsi Mahasiswa Dalam Penerapkan E-learning Sebagai Aplikasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Studi Kasus Pada Universitas Islam Indonesia” b. Perumusan Masalah a Bagaimana pemahaman mahasiswa UII tentang e-learning. b Hal – hal apa saja yang dibutuhan dalam penerapan e- learning . c Bagaiman persepsi mahasiswa terhadap penerapan e-learning di UII.

c. Kesimpulan

Secara umum mahasiswa UII telah memahami konsep e-learning mahasiswa UII telah memahami konsep E-learning sebagi metode pembelajaran yang memanfaatkan internet dan komputer secara online. Penerapan e-learning secara utuh telah dinantikan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dan siap dimanfaatkan oleh mahasiswa seoptimal mungkin. hal- hal yang perlu dipersiapkan secra matang oleh UII dalam penerapan e-learning antara lain; kesadaran semua pihak, kemauan dan kemampuan sumber daya manusia, sarana prasarana dan sosialiasasi menyeluruh kepada user. Penerapan e-learning sebagai alat dukung sistem pembelajaran konvensional bukan hanya sekedar proses dalam instalasi computer, jaringan , tetapi juga membutuhkan kesiapan seluruh pihak yang terkait meliputi pembuat kebijakan, dosen dan mahasiswa. Dalam pengembangannya harus diperhatikan secara seimbang dan simultan, sehingga pemanfaatan e-learning dapat dipergunakan seoptimal mungkin.

2. Tafiardi 2005

a. Judul :

“ Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-learning” b. Perumusan Masalah Kini sudah banyak lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi yang sudah mulai merintis dan mengembangkan model pembelajarn berbasis internet dalam mendukung sistem pendidikan konvensional.akan tetapi dalam hal ini orang-orang yang terlibat dalam lembaga pendidikan belum terbiasa menggunakan internet. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

c. Kesimpulan

Kebijakan institusi pendidikan dalam memanfaatkan teknologi internet menuju e-learning perlu kajian dan rancangan mendalam. E-learning bukan semata-mata hanya memindahkan semua pembelajaran pada internet. Hakikat E-learning adalah proses pembelajaran yang dituangkan melalui teknologi internet. Di samping itu prinsip sederhana , personal , dan cepat perlu dipertimbangankan. Untuk menambah daya tarik dapat pula menggunakan teori games oleh karena itu prinsip dan komunikasi permbelajaran perlu didesain sepert layaknya pembelajaran konvensional. Disisni perlunya pengembangan model E-learning yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Anda pendapat yang mengatakan bahwa media pembelajaran secanggih apapun tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya peran guru dosen. Penanaman nilai- nilai dan sentuhan kepribadian sulit dilakukan. Disini tantangan bagi para pengambil kebijakan dan perancang e-learning . oleh karena itu penulis sependapat bahwa dalam sistem pendidikan konvensional, fungsi e-learning adalah untuk memperkaya wawasan dan pemahaman peserta didik , serta proses pembiasan agar melek sumber belajar khususnya teknologi internet. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Vivin Alfiyatun 2005

a. Judul :

“Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa dengan penerapan sistem e-learning” b. Perumusan Masalah Apakah Email web experience, computer experience, computer anxiety, oral communication apprehension-dyads dan written communication apprehension mempunyai pengaruh terhadap prestasi mahasiswa program studi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “ Jawa Timur.

c. Kesimpulan

Ternyata penerapan e-learning ini memperngaruhi peningkatan kualitas mahasiswa akuntansi secara positif, sehingga e-learning ini perlu diterapkan dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi karena dengan adanya e-learning ternyata dapat memperbaiki English ability mahasiswa dan memperbaiki computer skill mahasiswa yang selama ini merupakan salah satu soft skill yang harus dimiliki mahasiswa untu menghadapi persaingan kerja. Lembaga pendidikan konvensional universitas, sekolah, lembaga-lembaga pelatihan, atau kursus – kursus yang bersifat kejuruan dan lanjutan secara eksentif telah menyelenggarakan perluasan kesempatan belajar dengan ‘target audience’mereka Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. melalui pemanfaatan teknologi computer dan internet Collier,2002 dalam Sudirma Siahaan 2003. 2.2. Landasan Teori 2.2.1 Pengertian teknologi informasi Istilah informasi sering dijumpai baik dalam media grafis, seperti surat kabar, majalah dan media elektronik lainnya. Istilah teknologi informasi merupakan gabungan dari dua istilah dasar yaitu teknologi dan informasi. Teknologi menurut abdul mu’in 2003 dapat diartikan sebagia pelaksana ilmu, sinonim dengan arti sebagai pelaksana ilmu terapan. Teknologi juga didefinisikan sebagi penerapan ilmu- ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secar bersistem dan mensistem untuk memecahkan masalah Sutjipto, 2003. Sedangkan menurut kamus definisi informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Secara khusus teknologi informasi diartikan oleh Indriantoro 1996 dalam Fazli Syam BZ terdiri dari enam elemen yang semakin terintegrasi dan berevolusi, yaitu 1 Perangkat keras , 2 Perangkat lunak, 3 Jaringan , 4 Workstation, 5 Robotik, 6 Smart Chips. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2 Manfaat Teknologi

Teknologi informasi dalam era ini banyak dimanfaatkan dalm dunia pendidikan apalagi di perguruan tinggi. Bagi perguruan tinggi khususnya mahasiswa, teknologi informasi memberikan manfaat dalam banyak hal mahasiswa dapat mengakses banyak informs penelitian tugas akhir atau skripsi berupa jurnal – jurnal atau artikel. Teknologi informasi dapat membantu menyelesaikan tugas – tugas regular yang diberikan dosen Sudirman Siahaan, 2003.

2.2.3 Internet

Sejarah internet dimulai pada tahun 1969, DARPA Defense of Advanced Research Projects Agency pentagon Amerika SErikat mempromosikan suatu proyek yang diberi nama ARPANET, suatu proyek pengembangan sitem computer yang di bangun untuk mengatasi serangan nuklir musuh. Tahun 1973 DARPA memprakarsai riset atau suatu paket network jaringan computer yang didesain dengan menggunakan sistem protocol TCP IP Tranfer Control Protocol Internet Protokol di ARPANET. Protokol TCP IP adalah suatu konfigurasi sitem yang memungkinkan komunikasi antar computer yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. memiliki berbagai konfigurasi yang berbeda yang tergabung di dalamnya. Pada tahun 1983, ARPANET pecah menjadi dua yaitu ARPANET dan Milnet. Milnet atau Military Network lebih banyak digunakan untuk keperluan riset. Golongan Kedua Jaringan dikenal dengan nama DARPA Internet yang lalu disederhanakan menjadi Internet.Inilah awal terbentuknya jaringan internet yang terus berkembang dan semakin banyak host komputer yang dihubungkan dan masuk kedalam network sistem Internet. Pengertian internet dapat dirumuskan sebagai “a large collection of computer in network that are tied together so that many users can share their vast resources ” Williams , 1999. Tampaklah bahwa pengertian internet tidak hanya terbatas pada aspek perangkat kerasinfrastruktur berupa seperangkat komputer yang saling berhubungan satu sama lain dan mewakili kemampuan untuk mengirimkan data, baik berupa teks, pesan, grafis, maupun suara. Dengan kemampuan yang demikian ini, maka dapat dikatakan bahwa internet merupakan suatu jaringan komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya keseluruh penjuru dunia Kitao, 1998. Dengan demikian, pengertian internet juga mencakup perangkat lunak berupa data yang dikirim dan disimpan sewaktu- Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. waktu dapat di akses. Beberapa komputer yang saling berhubungan satu sama lain dapat menciptakan fungsi sharing yang secara sederhana hal ini dapat disebut sebagai jaringan networking. Fungsi sharing yang tercipta melalui jaringan networking tidak hanya mencakup fasilitas yang sangat dan sering dibutuhkan, seperti printer atau modem, maupun yang berkaitan dengan data atau program aplikasi tertentu Sudirman Siahaan, 2003. Kemajuan lain yang berkaitan dengan internet sebagaimana yang dikemukakan oleh Kenji Kitao adalah bahwa lebih dari 15 juta terminal komputer diseluruh dunia terkoneksi ke internet. Disamping itu, terdapat sekitar 100 juta orang yang menggunakan internet setiap harinya. Bahkan lebih jauh diperkirakan bahwa akan terjadi peningkatan sekitar 20 jumlah komputer yang terkoneksi ke internet setiap tahunnya Kitao, 1998. Mengingat imternet sebagai metode sarana komunikasi yang sangat handal dan mampu memberikan manfaat besar bagi karakteristik ataupun potensi internet agar dapat memanfaatkannya secara optimal untuk kepentingan pembelajaran para peserta didiknya. Menurut Kenji Kitao, setidaknya ada tiga karakteristik atau potensi internet yang dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari – hari Kitao,1 998, yaitu : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Sebagai alat komunikasi yang bekerja sangat cepat. Kita dapat berkomunikasi menggunaka e-mail, atau berdikusi melalui chatting maupun mailing list, Berkomunikasi melalui internet, pulsa telepon yang dibayar hanyalah pulsa local.tidak ada pengaruh jarak jauh – dekat orang yang dihubungi komunikan. Manakalah dokumen yanf akan dikirimkan cukup banyak, maka dokumen tersebut. 2. Sebagai alat mengakses informasi. Seorang dapat mengakses berbagai referensi, baik yang berupa hasil penelitian, maupun artikel kajian dalam berbagai bidang. Tidak lagi harus secara fisik pergi ke perpustakaan untuk mencari berbagai referensi sebab internet merupakn perpustakaan yang terbesar dari perpustakaan yang ada dimanapun Kitao, 2002. Seseorang tidak harus berarada diruang kelas kuliah untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. 3. Sebagai alat pendidikan atau pembelajaran. Berbagai percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak program aplikasi yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan pembelajaran. Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan para pengembang pembelajaran instructional developers bekerjasama dengan ahli materi content specialist mengemas materi e-learning. Pembelajaran melalui internet dapat diberikan dalam beberapa format Wulf, 1996, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diantaranya adalah: a Electronic mail delivery of course materials, sending in assignment, getting and giving feedback, using a course listserv.i.e. , electronic discussion group, b Bulletin boards newsgroups for discussion of special group, c Downloading of course material or tutorials, d Interactive tutorial on the web, dan e Real time, interactive conferencing using MOO Multi Users Object Oriented systems or Internet Relay Chat. Stelah bahan pembelajaran elektronik dikemas dan dimasukkan kedalam jaringan sehingga dapat di akses melalui internet, maka selanjutnya adalah mensosialisasikan ketersediaan program pembelajaran tersebut agar dapat diketahui oleh masyarakat luas khususnya para calon peserta didik. Para guru juga perlu diberikan pelatihan agar mampu mengelola dengan baik penyenggaraan pendidikan melalui internet Sudirman Siahaan , 2003.

2.2.4 Defisini electronic learning.

Electronic learning e-learning dalam bentuk yang umu yang didefinisikan oleh Eduardo Figueira 2005 adalah sebagai kesempatan belajr yang dilakukan dan di fasilitasi oleh alat- alat elektronik. Sedangkan definisi secara khusus menurut Sudirman Siahaan 2003yang di adopsi dari definisi Brown, 2000; Feassey, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2001 E-learning merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatnkan jaringan kegiatan internet, LAN, WAN sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitas serta dukungan oleh berbgai bentuk layanan belajar lainnya. Fungsi Pembelajaran e-learning dibagi atas 3 tiga fungsi menurut Sudirman Sihaan, yakni : 1. Sebagai Suplemen Tambahan : apabila peserta pendidik mempunyai kebebasan memilih, apakah aklan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. 2. Sebagi komplomen Pelengkap : apabila materi pembelajaran elektronik untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa didalam kelas Lewis,2002 3. Subtitusi Pengganti : beberapa pengganti negra maju alternative model kegiatan pembelajaran kepada mahasiswanya dengan tujuan agar para mahasiswa dapat secra fleksibel mengelola kegiatan perkuliahan dengan waktu dan aktivitas lain- lain mahasiswa. Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu : a. Sepenuhnya tatap muka konvensional. b. Sebagian secara tatap muka dan sebagaian lagi melalui internet. c. Sepenuhnya melalui internet. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4.1 Manfaat E-learning

Manfaat E-learning dilihat dari 2 sudut, yaitu : 1. Dari sudut Peserta Didik a. Fleksibilitas belajar lebih tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan- bahan belajar setiap saat dan berulang- ulang.Peserta Didik juga dapat berkomunikasi dengan guru dosen setiap saat. Dengan kondisi ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi. b. Manakalah fasilitas infrastruktur tersedia di kecamatan dan pedesaan, maka akan memberikan manfaat Brown, 2000 kepada peserta pendidik yang : 1. Belajar disekolah –sekolah di daerah – daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya. 2. Mengikuti program pendidikan keluarga di rumah home schoolers untuk mempelajari materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan ketrampilan computer. 3. Merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat dirumah sakit maupun dirumah, yang putus sekolah tetapi berminat melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarakan dari sekolah, maupun peserta didik yang berada diberbagai daerah atau bahkan diluar negri. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 4. Tidak tertampung di sekolah konvesional untuk mendapatkan pendidikan. 2. Dari Sudut Guru Dosen Soekartawi, 2002a,b a. Lebih mudah melakukan pemuktahiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi. b. Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasan karena waktu luang realatif lebih banyak. c. Mengkontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan dapat mengetahui kapan pserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama suatu topic dipelajari, serta berapa kali topic tertentu di pelajari ulang. d. Mengecek apakah peserta didik mengerjakn soal- soal latihan setelah mempelajri toipik – toipik tertentu, dan e. Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik. Sedangkan manfaat e-learing menurut A.W Btes Bates,1995 dan K.Wulf Wulf,1996 terdiri atas 4 hal, yaitu : 1. Memanfaatkan kadar interaktif pembelajaran anatra pendidik dengan guru atau instruktur enhance interaktif 2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja time and place flexibility. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3. Menjangkau peserta pendidik dalam cakupan yang luas potential to reach a global audience . 4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran easy updating as well as archivable capabilities.

2.2.4.2 Penggunaan dan efeksitas E-learning dalam proses pendidikan di

perguruan tinggi. Menurut penelitian yang dialakukan oleh Dianne E. Lewis pada tahun 2001 diketahui ada sekitar 42 dari 671 perusahaan yang menerapkan program e-learning dan 12 lainnya berada pada tahap perencanaan. Ada sekitar 90 kampus perguruan tinggi nasional mengandalkan berbagai bentuk e-learning , baik untuk membelajarkan mahasiswa maupun untuk sarana komunikasi antar sesame dosen Sudirman Siahaan, 2003. Kemajuan ini ditunjang dari sikap positif masyarakat pada umumnya, pimpinan perusahaan, peserta didik, dan tenaga kependidikan pada khususnya terhadap teknologi komputer dan internet. Alasan lain yang menjadi pertimbangan dalam menggunakan e- learning Sudirman Siahaan, 2003, diantaranya adalah karena: 1. Harga perangkat komputer yang semakin tinggi semakin relatif murah. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Peningkatan kemampuan perangkat komputer yang mampu mengelola data lebih cepat dan kapasitas penyimpanan data yang semakin besar. 3. Memperluas akses atau jaringan komunikasi. 4. Memperpendek jarak dan mempermudah komunikasi, 5. Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.

2.2.4.3 Sasaran kegiatan e-learning

Kegiatan e-learning lebih bersifat demokratis dibandingkan dengan kegiatan belajar pada pendidikan konvensional, karena peserta didik memiliki kebebasan dan tidak merasa khawatir atau ragu-ragu, maupun takut, baik untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pendapattanggapan karena tidak ada peserta belajar lainnya yang secara fisik langsung mengamati dan kemungkinan akan memberikan komentar, meremehkan atau mencemooh pertanyaan maupun pertanyaannya Loftus, 2001. Profil peserta e-learning adalah seseorang yang 1 mempunyai motivasi belajar mandiri yang tinggi dan memiliki komitmen untuk belajar sungguh-sungguh karena tanggung jawab belajar sesungguhnya berada pada diri peserta belajar itu sendiri Loftus, 2001, Senang belajar dan melakukan kajian-kajian, gemar membaca demi pengembangan diri secara terus-menurus, dan yang menyenangi kebebasan, 3 mengalami kegagalan dalam mata pelajaran tertentu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. disekolah konvensional dan membutuhkan penggatinya, atau membutuhkan materi pelajaran tertentu yang disajikan oleh sekolah konvensional setempat maupun yang ingin mempercepat kelulusannya sehingga mengambil beberapa mata kuliah lainnya melalui e-learning, serta terpaksa tidak dapat meninggalkan rumah karena berbagai pertimbangan Tucker, 2000 .

2.2.5 Pengertian kualitas pendidikan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan dihampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dicegah kecuali dengan upaya pengusahaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya Fitri Rahmawati, 2005. Ada beberapa kekuatan yang akan mengubah perjalanan hidup kita tentang cara belajar Learning Revolution sebagaimana digambarkan Dryen 2000 bahwa dunia sedang bergerak dengan cepat melalui titik balik sejarah yang menentukan. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif, dan efesien dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses baik secara external maupun internal didefinisikan sebagai berikut. Faktor external, yaitu guru, materi, pola interaksi, media dan teknologi, situasi belajar dan sistem. Menurut Umaedi 2004, mutu mengandung derajat tingkat keunggulan suatu produk hasil karyaupaya baik berupa barang maupun jasa : baik yang tangible maupun yang intangible. Dalam hal konteks pengertian mutu, dalam hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dalam proses pendidikan yang bermutu terlibat berbagai input, seperti ; bahan ajar kognitif, afektif, atau psikomotorik, metodologi bervariasi sesuai kemampuan guru, sarana, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan sumber daya kondusif. Menurut Fitri Rahmawati 2006, dari berbagai pengertian yang ada, pengertian kualitas pendidikan sebagai kemampuan lembaga pendidikan untuk menghasilkan “. . . better students’ learning capacity.” Yang tergolong masukan instrumental yang berkaitan langsung dengan dengan pengertian tersebut adalah :. 1. Kurikulum dan bahan belajar. Kualitas dilihat dari seberapa luwes dan relevan kurikulum dan bahan belajar mampu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. menyediakan aneka stimuli dan fasilitas secara berdiverifikasi Fitri Rahmawati, 2006. 2. Iklim pembelajaran. Kualitas dilihat dari seberapa besar suasana belajar mendukung terciptanya kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang menyenangkan dan bermakna bagi pembentukan profesionalitas pendidikan Fitri Rahmawati, 2006. 3. Media belajar. Kualitas dapat dilihat dari seberapa efektif media belajar digunakan oleh guru untuk meningkatkan intensitas belajar siswa Fitri Rahmawati, 2006. 4. Fasilitas belajar. Kualitas dapat dilihat dari seberapa kontributif fasilitas fisik terhadap terciptanya situasi belajar yang aman dan nyaman Fitri Rahmawati, 2006. 2.2.6 Dosen 2.2.6.1 Pengertian Dosen Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2.2.6.2 Pengaruh Pemahaman Dosen Terhadap Penerapan E-learning

Pengaruh dosen dilihat dari seberapa optimal dosen maupun memfasilitasi proses belajar siswa. Menurut Djemari Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Mardapi 1996 dan Fitri Rahmawati 2006 bahwa setiap tenaga pengajar memiliki tanggung jawab terhadap tingkat keberhasilan siswa belajar dan keberhasilan guru mengajar. 2.2.7 Mahasiswa 2.2.7.1 Pengertian Mahasiswa Susantoro 2003 mengatakan bahwa mahasiswa adalah kalangan muda yang berumur anatara 19- 28 tahun yang memanag dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa. Susantoro menyatakan bahwa sosok mahasiswa juga kental dengan nuansa kedinamisan dan sikap keilmuannya yang dalam melihat sesuatu berdasarkan kenyataan objektif, sistematis dan rasional. Kenniston dalam Morgan dkk, 1986 mengatakan bahwa mahasiswa youth adalah suatau perode yang disebutnya dengan “ studenthood” masa belajar yang terjadi hanya pada individu yang memasuki post secondary education dan sebelum kedalam dunia kerja yang menetap. Ciri- cirri mahasiswa sebagai berikut : Mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai cirri- cirri tertentu, antara lainAde Rahmawati,2006: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Mempunyai kemampuan dan kesepakatan untuk belajar di perguruan tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia. 2. Yang karena kesempatan diatas diharapkan nantinya dapat bertindak sebagai pemimpin yang mampu ddan terampil, baik sebagai masyarakat ataupun dalam dunia kerja. 3. Diharapkan dapat menjadi “daya penggerak yang dinamis bagi proses modernisasi.” 4. Diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang berkualitas dan professional.

2.2.7.2 Pengaruh Pemahaman Mahasiswa Terhadap Penerapan E-

learning Dengan adanya penerapan sistem e-learning mahasiswa dapat mengulang kembali pelajaran yang diberikan oleh dosen apabila mahasiswa pada saat mengikuti mata kuliah yang telah diberikan oleh pengajar, mahasiswa tidak paham dengan penjelasan yang telah diberikan maka dapat mempelajari ulang dirumah dengan mendownload mata kualiah yang diajarkan melalui E-learning. Selain itu juga mahasiswa juga bisa mempersiapkan diri terlebih dahulu materi yang akan di jelaskan oleh para pengajar karena mahasiswa bisa mempelajari terlebih dahulu materi yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. akan di berikan oleh dosen nantinya sehingga mahasiswa lebih mudah menangkap materi yang diberikan nantinya.

2.3. Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 133

”PERSEPSI MAHASISWA SENIOR DAN JUNIOR TERHADAP PROFESI AKUNTAN” (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 95

”PERSEPSI MAHASISWA SENIOR DAN JUNIOR TERHADAP PROFESI AKUNTAN” (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 95

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jawa Timur).

3 12 81

PERBEDAAN PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA SI UNIVERSITAS AIRLANGGA DAN MAHASISWA SI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 150

STUDI PENGGUNAAN E-LEARNING PROGDI AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

3 6 110

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI.

0 0 80

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

0 0 9

PERSEPSI MAHASISWA DALAM PENERAPAN E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN “JAWA TIMUR

0 0 19

PENGARUH KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 23