Norma Pemeriksaan Pajak Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

memuat simpulan pemeriksa pajak yang didukung temuan yang kuat tentang ada atau tidak adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan, dan memuat pula pengungkapan informasi lain yang terkait dengan pemeriksaan. 2. Laporan Hasil Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan antara lain mengenai : penugasan pemeriksaan, identitas wajib pajak, pembukuan atau pencatatan wajib pajak, pemenuhan kewajiban perpajakan, datainformasi yang tersedia, buku atau dokumen yang dipinjam, materi yang diperiksa, uraian hasil pemeriksaan, ikhtisar hasil pemeriksaan, penghitungan pajak terutang, simpulan dan usul pemeriksa pajak. Pelaksanaan pemeriksaan terhadap wajib pajak untuk menguji kepatuhan wajib pajak harus berdasarkan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dimana terdapat beberapa standar yang harus dipenuhi yaitu, Standar Umum pasal 7, Standar Pelaksanaan Pemeriksaan pasal 8, Standar Pelaporan Hasil Pemeriksaan pasal 10. Setiap pelaksanaan pemeriksaan harus memenuhi beberapa standar tersebut yang ditentukan sesuai peraturan perpajakan yang berlaku.

g. Norma Pemeriksaan Pajak

Ilyas dan Burton 2001:60 menjelaskan bahwa, Berdasarkan pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, untuk keperluan pemeriksaan harus memilki tanda pengenal pemeriksa dan dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan SPP serta memperlihatkan kepada wajib pajak yang diperiksa. Di dalam penjelasan pasal 29 ayat 2 Undang-Undang No.282007, dijelaskan tentang kewajiban pemeriksa pajak yaitu pemeriksaan dilaksanakan oleh petugas pemeriksa harus memilki tanda pengenal identitas. Oleh Universitas Sumatera Utara karena itu, petugas pemeriksa harus memilki tanda pengenal pemeriksa dan dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan, serta memperlihatkannya kepada wajib pajak yang diperiksa. Petugas pemeriksa harus menjelaskan tujuan dilakukan pemeriksaan kepada wajib pajak. Petugas pemeriksa harus telah mendapat pendidikan teknis yang cukup dan memiliki keterampilan sebagai pemeriksa pajak. Dalam menjalankan tugasnya, petugas pemeriksa harus bekerja dengan jujur, bertanggungjawab, penuh pengertian, sopan, dan objektif serta wajib menghindarkan diri dari perbuatan tercela. Pendapat dan simpulan petugas pemeriksa harus didasarkan pada bukti yang kuat dan berkaitan serta berlandaskan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Petugas pemeriksa harus melakukan pembinaan kepada wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Kepercayaan masyarakat apabila akan dilakukan suatu pemeriksaan wajib untuk dijaga. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pegawai pajak adalah dengan mematuhi norma pemeriksaan pajak. Dengan adanya norma ini, masyarakat percaya bahwa proses pemeriksaan memang benar dilakukan oleh pegawai pajak itu sendiri. Dan wajib pajak tidak perlu ragu akan kerahasiaan data yang diperiksa bila ada suatu pemeriksaan, karena setiap pemeriksa pajak wajib menunjukkan kartu identitasnya.

h. Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan

Pardiat 2008:32 menjelaskan bahwa, Berdasarkan pasal 31 Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pemeriksa pajak wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan SPHP kepada wajib pajak, dan hak wajib pajak untuk Universitas Sumatera Utara hadir dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan closing conference dalam batas waktu yang ditentukan. Dalam hal wajib pajak tidak hadir dalam batas waktu yang ditentukan, hasil pemeriksaan ditindak lanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Berdasarkan Pasal 36 ayat 1 huruf d UU No.282007, Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau permohonan wajib pajak dapat membatalkan Hasil Pemeriksaan Pajak atau Surat Ketetapan Pajak dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa penyampaian SPHP atau pembahasan akhir hasil pemeriksaan dengan wajib pajak. Tata cara pemberitahuan hasil pemeriksaan dan pembahasan akhir hasil pemeriksaan terdapat dalam pasal 22, pasal 23, pasal 24 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199PMK.032007 antara lain : 1. Hasil pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemernuhan kewajiban perpajakan harus diberitahukan kepada wajib pajak dengan memberikan hak kepada wajib pajak untuk hadir dalam pembahasan akhir. 2. Pemberitahuan hasil pemeriksaan kepada wajib pajak tidak dilanjutkan apabila pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan bukti permulaan. 3. Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan SPHP beserta lampirannya disampaikan oleh pemeriksa pajak melalui kurir, faksimili, pos, atau jasa pengiriman lainnya. 4. Wajib pajak memberikan tanggapan tertulis atas SPHP dan berhak hadir dalam Pembahasan akhir hasil pemeriksaan palilng lama 3 hari kerja sejak SPHP diterima oleh wajib pajak untuk pemeriksaan kantor dan 7 hari kerja sejak SPHP diterima oleh wajib pajak untuk pemeriksaan lapangan. 5. Apabila dalanm jangka waktu tersebut, wajib pajak menyampaikan surat tanggapan hasil pemeriksaa yang berisi tentang persetujuan atas seluruh hasil Universitas Sumatera Utara pemeriksaan dan hadir dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan PAHP, pameriksa pajak menggunakan tanggapan tersebut sebagai dasar untuk membuat risalah pembahasan dan berita acara PAHP, yang ditandatangani oleh tim pemeriksa pajak dan wajib pajak. 6. Apabila dalam jangka waktu tersebut, wajib pajak menyampaikan surat tanggapan hasil pemeriksaan yang berisi persetujuan atas seluruh hasil pemeriksaan namun tidak hadir dalam PAHP, pemeriksa pajak menggunakan surat tanggapan tersebut sebagai dasar untuk mrmbuat risalah pembahasan dan berita acara ketidak hadiran wajib pajak dalam PAHP, yang ditanda tangani oleh pemeriksa pajak dan wajib pajak. 7. Apabila dalam jangka waktu tersebut, wajib pajak menyampaikan surat tanggapan hasil pemeriksaan yang berisi tentang ketidaksetujuan atas sebagian atau seluruh hasil pemeriksaan dan hadir dalam PAHP, pemeriksa pajak menggunakan surat tanggapan tersebut sebagai dasar untuk melakukan pembahasan akhir dengan wajib pajak dan hasil pembahasannya dituangkan dalam risalah pembahasan dan berita acara PAHP, yang ditandatangani oleh tim pemeriksa pajak dan wajib pajak. 8. Apabila dalam jangka waktu tersebut, wajib pajak menyampaikan surat tanggapan hasil pemeriksaan yang berisi tentang ketidaksetujuan atas sebagian atau seluruh hasil pemeriksaan namun tidak hadir fdalam PAHP, pemeriksa pajak menggunakan surat tanggapan tersebut sebagai dasar untuk membuiat risalah pembahasan dan berita acara ketidakhadiran wajib pajak dalam PAHP, yang ditandatangani oleh pemeriksa pajak. Universitas Sumatera Utara 9. Apabila dalam jangka waktu tersebut, wajib pajak tidak menyampaikan surat tanggapan hasil pemeriksaan dan tidak hadir dalam PAHP, pemeriksa pajak membuat berita acara ketidakhadiran wajib pajak dalam PAHP, yang ditandatangani oleh pemeriksa pajak. 10. Dalam hal wajib pajak tidak hadir dalam PAHP dan pemeriksa pajak telah membuat dan menandatangani berita acara ketidakhadiran wajib pajak dlm PAHP, maka PAHP dianggap telah dilaksanakan. 11. Dalam hal wajib pajak menolak menandatangani berita acara PAHP, pemeriksa pajak membuat catatan tentang penolakan tersebut dalam berita acara PAHP. 12. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara wajib pajak dengan pemeriksa pajak dalam PAHP, wajib pajak dapat mengajukan permintaan agar perbedaan tersebut dibahas lebuih dahulu oleh tim pembahas yang dibentuk oleh Direktur Jenderal Pajak 13. Hasil pembahasan oleh tim pembahas dituangkan dalam risalah tim pembahas yang merupakan bagian dari kertas kerja pemeriksaan. 14. Jangka waktu PAHP untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dengan jenis pemeriksaan kantor harus diselesaikan paling lama 3 tiga minggu. 15. Jangka waktu PAHP untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan harus diselesaikan paling lama 1satu bulan. 16. Risalah pembahasan dan berita acara PAHP, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Hasil Pemeriksaan. 17. Pajak yang terutang dalam Universitas Sumatera Utara SKP atau STP dihitung sesuai dengan PAHP, kecuali sebagaimana yang dimaksud dalam huruf f, h, fdan i. Jika suatu pemeriksaan akan mencapai tahap akhir yaitu dimana proses pemeriksaan baik dikantor ataupun dilapangan telah selesai maka hasil pemeriksaan tersebut harus diberitahukan kepada wajib pajak. Hal ini sesuai dengan pasal 31 ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yaitu, memberikan hak wajib pajak untuk hadir dalam pembahasan akhir yang disampaikan pemeriksa pajak melalui kurir, faksimili, pos atau jasa pengiriman lainnya. Dalam proses pembahasan akhir diharapkan wajib pajak untuk hadir dan memberikan tanggapan atas hasil pemeriksaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh kantor pajak masing-masing. Tanggapan wajib pajak sangat penting meskipun terdapat setuju atau tidak setuju dengan hasil pemeriksaan. Hasil dari tanggapan ini akan dijadikan dasar oleh pemeriksa pajak dalam membuat risalah pembahasan dan berita acara PAHP yang ditanda tangani oleh tim pemeriksa paja dan wajib pajak.

3.3 Prosedur Dan Tata Cara Pelaksanaan Pemeriksaan