f. Untuk memperoleh informasi dan atau data tertentu dalam rangka pelaksanaan.
peraturan perundang-undangann perpajakan. Sebelum berjalannya pemeriksaan, tim pemeriksa harus terlebih dahulu
mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah data dan membaca keterangan yang berpotensi akan terjadinya suatu penyelewengan atau ketidaksesuain dalam
perpajakan. Dengan memahami keterangan dan mengetahui penyebab dilakukannya pemeriksaan pajak, seharusnya proses pelaksanaan pemeriksaan
dapat berjalan dengan tepat, benar dan adil.
3.5 Usaha-Ussaha Untuk Menanggulangi Masalah Wajib Pajak yang Kurang dan Tidak Patuh
Berdasarkan hasil penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan dapat diketahui bahwa pada umumnya sebagian besar masyarakat Indonesia
khususnya kota Medan masih banyak yang kurang atau bahkan tidak mengerti pelaksanaan sistem self assessment yang berlaku dalam sistem perpajakan. Pada
umumnya wajib pajak hanya mengetahui hal-hal umum tentang pajak awareness, dimana mereka mengaku mengenal dan tahu pajak. Akan tetapi,
lebih lanjut soal kepatuhan mereka dalam pelaksaaan kewajiban pajaknya, hanya sebagian kecil jumlah masyarakat dimana dalam hal ini wajib pajak yang
mengaku telah melaksanakan kepatuahan. Dari sini dapat disimpulkan, meski masyarakat pada umumnya tahu tentang pajak tetapi belum banyak yang tahu soal
hak dan kewajiban sebagai wajib pajak, termasuk kepatuhan perpajakan. Dengan kata lain, pengetahuan dan pemahaman tentang pajak tidak serta merta berdampak
pada perilaku patuh pajak.
Universitas Sumatera Utara
Hal tersebut mengakibatkan sampai saat ini masih banyak penyelewengan pajak yang terjadi, baik yang tidak sengaja akibat kurangnya pemahaman wajib
pajak mengenai sistem tersebut maupun yang disengaja oleh wajib pajak itu sendiri karena ketidakpatuhannya terhadap Undang-Undang perpajakan yang
berlaku. Semakin tingginya penyelewengan yang terjadi dibidang perpajakan
mengakibatkan pemeriksaan pajak beberapa tahun belakangan ini semakin gencar dilaksanakan oleh pihak pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak.
Untuk itu perlu usaha-usaha yang harus dilakukan oleh pihak fiskus untuk menanggulangi masalah Wajib Pajak yang kurang atau tidak patuh.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah Wajib Pajak yang tidak atau kurang patuh tersebut adalah
a. Direktorat Jendral Pajak giat melakukan penyuluhan
dan sosialisasi perpajakan yang lebih difokuskan pada peningkatan pemahaman pada hal-hal mendasar
dan filosofis dari administrasi perpajakan: hak, kewajiban dan manfaat. b.
Penerapan sistem transparansi dan akuntabilitas baik dari pemerintah atau pun Direktorat Jendral Pajak kepada publik. Apabila hal ini dapat terwujud dengan
benar dan sesuai keinginan wajib paja maka wajib pajak akan cenderung mematuhi aturan perpajakan.
c. Penegakan hukum yang terus dilakukan berupa sanksi-sanksi tegas apabila
terdapat wajib pajak tidak atau kurang patuh dalam pajak. Dengan memenuhi rasa keadilan kepada semua orang termasuk pejabat publik sehingga
mendorong kepercayaan masyarakat kepada pajak dalam mengelola keuangan
Universitas Sumatera Utara
pajak yang dibayarkan, dimana kemungkinan pemanfaatan dalam pajak dapat terjadi misalnya korupsi
.
d. Direktorat Jendral Pajak harus secara konsisten melakukan upaya-upaya untuk
mendekatkan pelayanan perpajakan kepada masyarakat; seperti mobil pajak keliling, pojok pajak, call center, SMS center dan sebagainya serta
pemberdayaan KP2KP. Inovasi pelayanan perlu dirangsang agar terus tumbuh dan berkembang di benak masyarakat dalam mematuhi pajak.
3.6 Upaya-Upaya Untuk Mengoptimalkan Kepatuhan Wajib Pajak dalam Pelaksanaan Tindakan Pemeriksaan